Dalam dunia Naruto, berbagai teknik ninja atau jutsu merupakan senjata utama bagi seorang shinobi selain berbagai senjata seperti kunai atau shuriken. Mereka mengandalkan berbagai jurus tersebut untuk melindungi desanya, dan untuk mempertahankan diri melawan musuh. Ada banyak jutsu yang dikenal dalam seri ini, seperti ninjutsu, genjutsu, bahkan taijutsu.

Tapi, selain terdapat jutsu yang memang boleh dipelajari dan bisa dipelajari ada juga jutsu yang masuk dalam kategori terlarang. Jutsu tersebut masuk dalam kategori terlarang karena memiliki dampak yang buruk dan juga melanggar beberapa “hukum” yang ada. Salah satu contoh teknik yang dilarang adalah Edo Tensei.

Tentunya sudah jelas mengapa teknik Edo Tensei dilarang. Karena selain melanggar aturan kehidupan yang ada, teknik ini juga dilarang karena bisa berbahaya baik bagi penggunanya maupun “korbannya.” Selain Edo Tensei, ada juga jutsu terlarang lainnya yaitu Tajuu Kage Bunshin no Jutsu atau yang biasa kita kenal sebagai Kagebunshin no Jutsu atau justru bayangan.

Dalam franchise Naruto, ini adalah teknik terlarang pertama yang diperlihatkan di ceritanya. Kagebunshin atau jurus seribu bayangan merupakan jutsu yang dikembangkan oleh Tobirama Senju dari desa Konoha. Jutsu ini sangat kuat karena mampu membuat tubuh penggunanya memiliki “kloning” atau tiruan dari sang pengguna. Berbeda dengan jurus bayangan yang dimiliki oleh keluarga Nara, teknik ini butuh banyak aliran chakra dari penggunanya, sehingga dianggap sangat berbahaya.

Bagi seorang shinobi biasa, menguasai jutsu atau teknik ini akan sangat menyiksa dan sulit. Hal itu dikarenakan butuh banyak aliran chakra yang diperlukan untuk membuat setidaknya satu buah bayangan. Naruto merupakan orang yang pertama kali diperlihatkan menggunakan teknik ini, setelah dilarang. Dia mencuri guluran jutsunya dan kemudian mempraktikannya.

FullfightsDiceritakan pada saat itu, atas pengaruh dari Mizuki, Naruto mencuri sebuah gulungan rahasia yang disimpan di suatu tempat. Naruto yang masih polos tidak mengerti apa-apa. Namun, Naruto kemudian sadar bahwa dia hanya dimanfaatkan oleh Mizuki, setelah dia menyerang dan melukai Iruka. Iruka bahkan rela mengorbankan tubuhnya untuk menahan shuriken besar yang mengarah ke Naruto.

Kejadian inilah yang memicu Naruto membuka dan membaca isi gulungan tersebut. Dan dikendalikan oleh amarahnya, Naruto dengan cepat beradaptasi dan mempelajari teknik Kage Bunshin. Dia pun kemudian menghasilkan banyak sekali kloning yang langsung menghajar Mizuki. Melihat hal ini, Iruka pun kemudian langsung menerima Naruto menjadi shinobi Konoha dan masuk akademi.

Seiring berjalannya waktu, Naruto mulai bisa menguasai teknik ini. Bahkan, selain itu, teknik terlarang ini juga menjadi sebuah teknik yang khas atau yang melekat pada diri Naruto – serta Konohamaru. Jika saja waktu itu Naruto tidak membaca gulungannya, mungkin ceritanya akan berbeda. Naruto tidak akan pernah mengetahui atau mempelajari teknik ini dan juga tidak akan menjadi jutsu yang menjadi ciri khasnya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.