Momen dimana Smart Hulk berhasil kembali menjentikan jarinya di Infinity Gauntlet dalam film Avengers: Endgame, menjadi salah satu momen kemenangan bagi para pahlawan. Mereka yang hilang akibat Decimation, akhirnya kembali ke dunia nyata. Namun, sayangnya, pada kenyataannya momen tersebut tidak selamanya memberikan dampak yang baik. Dunia justru sekarang berubah menjadi tempat yang mengerikan.

Di seri WandaVision, kita melihat bagaimana Wanda harus menyandera banyak orang untuk membangun realitanya. Meskipun ceritanya dilihat dari sudut pandang Wanda, namun kita bisa memahami masalah yang kemudian muncul pasca kembalinya orang-orang. Dan berbagai masalah paling baru pun diperlihatkan dalam seri The Falcon & The Winter Soldier. Apa saja?

Mereka Yang Harus Tersingkirkan

Pasca Decimation yang dilakukan Thanos, orang-orang di dunia tidak memiliki pilihan lain selain melanjutkan hidup mereka. Endgame sempat memperlihatkan momen ini, dimana Steve ikut dalam sebuah kelompok terapi mental, sementara beberapa lainnya berusaha untuk menerima kenyataan yang ada, seperti yang dilakukan oleh Hawkeye. Kemudian Decimation – atau Blip – akhirnya bisa dibatalkan setelah lima tahun.

Sayangnya, situasi ini justru membawa kesengsaraan bagi sebagian orang. Pada jangka waktu lima tahun tersebut, orang-orang benar sangat terbuka satu sama lain. Perbatasan dibuka selebar-lebarnya, dan situasi ini menjadi “berkah” bagi mereka yang sebelumnya tidak pernah merasakannnya. Namun, setelah semuanya kembali, mereka yang sudah merasakan keberkahan tersebut harus terusir dari tempat mereka, itulah yang diungkapkan oleh pemimpin Flag-Smashers, Karli Morgenthau.

Sumber Daya Yang Menipis

Satu alasan utama mengapa Thanos memutuskan untuk mencari Infinity Stones dan kemudian menghilangkan separuh penduduk alam raya adalah demi menjaga keseimbangan sumber daya yang ada. Thanos mencontohkan planet Titan, yang harus hancur akibat sumber daya yang menipis. Dan galaksi sendiri lama kelamaan pasti akan kehabisan sumber daya, karena itulah separuh penduduk harus dihilangkan.

Namun, apa yang dilakukan oleh Thanos tersebut tentu adalah perbuatan yang salah. Thanos tidak berhak untuk menentukan nasib dari makhluk lainnya. Memang, apa yang dilakukan oleh Thanos terbukti benar. Orang-orang memiliki persediaan dan sumber daya yang cukup, bahkan melimpah setelah Decimation. Semua sumber daya tersebut cukup untuk menghilangkan trauma dalam diri mereka.

Ketika kemudian orang-orang kembali lima tahun kemudian, semua sumber makanan, tempat tinggal, dan air menjadi kembali seperti semula – atau bahkan lebih buruk. Karena itulah organisasi Global Repatriation Council (GRC) dibentuk untuk membantu penyediaan dan suplai makanan dan sumber daya lainnya. Tapi, sepertinya dibentuknya GRC sekalipun tidak bisa membuat sebagian orang bertindak sesuai aturan, yang memang sangat menginginkan suplai makanan dan yang lain.

Para Korban Muncul Di Tempat Lain Secara Acak

Ketika Thanos menjentikan jarinya, separuh penduduk bumi dan juga seluruh galaksi menghilang, dan ketika dilakukan ulang, para korban pun akhirnya kembali. Mereka kembali muncul di tempat yang sama ketika mereka “menghilang.” Contoh nyata dari hal ini adalah di seri WandaVision, ketika Monica Rambeau kembali sadar setelah dia menjadi salah satu korban Decimation.

Monica kembali muncul di ruangan rumah sakit. Lalu, apa masalahnya dari hal ini? Di Infinity War kita melihat bagaimana orang-orang menghilang di jalan raya, gedung, atau di tempat lainnya. Dengan mereka kembali, ada potensi mereka akan tertabrak mobil, atau terjebak di sebuah ruangan, karena tempat mereka dulu menghilang sudah digunakan seperti semula.

Kemunculan Kelompok Ekstremis

Karli dan juga kelompok Flag-Smashers merupakan beberapa bagian yang harus menerima dampak dari kembalinya orang-orang setelah lima tahun mereka menghilang. Mereka merasa kehidupan jauh lebih baik saat Blip terjadi, dan mereka berusaha untuk mengembalikan semuanya seperti semula. Di episode 4 The Falcon and The Winter Soldier, Sam mengatakan bahwa dia tahu dari masa asal kelompok tersebut. Mereka juga bahkan memiliki prinsip yang sama.

Namun, Sam tidak setuju dengan cara mereka menggunakan kekerasan dan mengambil nyawa orang lain demi kepentingan mereka sendiri. Secara tidak langsung, kelompok ekstremis ini seolah terlihat seperti halnya Thanos. Sejauh ini memang baru Flag-Smashers yang diperkenalkan sebagai kelompo ekstremis di serinya. Masih belum diketahui ada berapa banyak kelompok serupa muncul di dunia.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.