Dalam 48 jam kedepan, chapter terakhir dari seri manga Attack on Titan akan segera dirilis, tepatnya pada 9 April mendatang. Sebagian fans sendiri masih memperdebatkan apakah serinya perlu menghadirkan akhir cerita yang bahagia. Rumor dan bocoran sendiri sebenarnya ada banyak beredar di jagat media sosial, yang mana hal itulah yang kemudian memunculkan perdebatan di kalangan para fans.

Attack on Titan sendiri sudah muncul lebih dari satu dekade lalu. Attack on Titan memberikan warna baru dalam genre manga Shonen, dengan kesuksesan besar yang mereka raih. Hajime Isayama benar-benar menghabiskan banyak waktunya untuk menghadirkan sebuah kisah yang epik dan penuh dengan cerita yang suram dan gelap. Meskipun begitu, sampai saat ini, Attack on Titan masih menjadi salah satu manga paling laku di pasaran.

Para fans sendiri tidak sabar untuk segera menyaksikan cerita akhir dari petualangan Eren. Jadi, apakah Attack on Titan perlu menghadirkan akhir cerita bahagia? Sebenarnya, jawabannya sendiri tergantung dari dua konsep berbeda yang selama ini ada di ceritanya. Apakah Geeks semua berfokus pada cerita, atau berfokus pada apa yang selama ini diinginkan para fans.

attack-on-titan-1258846Jika fokusnya pada cerita, Attack on Titan memang sedari awal bukanlah sebuah seri manga yang menghadirkan banyak sekali keceriaan seperti halnya manga Shonen pada umumnya. Seri manga ini justru lebih banyak menghadirkan kisah suram dan kesedihan. Mulai dari kematian sampai kehancuran, Eren Jeager sudah melihat semuanya, dan Isayama semakin memperkuat hal itu di akhir perjalanan kisahnya.

Melihat hal itu, jika dilihat dari perspektif cerita, akhir yang bahagia mungkin dianggap tidak cocok dengan jalan cerita yang dibangun sedari awal. Namun, mengingat kejutan di akhir cerita selalu memberikan dampak yang luar biasa, perbedaan tentu bisa saja muncul dan itu tidak salah. Sedangkan, untuk cerita akhir yang bahagia bisa dilihat dari perspektif para fans.

Memang, Hajime Isayama tidak perlu menghadirkan akhir yang bahagia. Dia bisa saja tetap pada pendiriannya untuk menghadirkan cerita yang kelam dan sedih, bahkan sampai akhir cerita. Namun, mengingat para fans serinya sudah sangat setia selama satu dekade terakhir ini, mengikuti keinginan para fans tentunya bukanlah hal yang salah juga. Serinya sendiri beresiko untuk anti-klimaks jika tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.

Jika serinya berakhir dengan anti-klimaks, bukan tidak mungkin dampak yang diharapkan muncul justru tidak terwujud. Kembali, semua ada di tangan Hajime Isayama. Seorang penulis tentu tidak akan memberi tahu apakah akhir ceritanya akan bahagia atau suram. Namun, tidak ada salahnya jika Isayama mau “menyenangkan” hati para fans dengan menghadirkan cerita yang sesuai dengan keinginan mereka. Kita nantikan saja ya Geeks akan seperti apa akhir cerita dari seri Attack on Titan.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.