Akhir film Chaos Walking memang meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Film yang disutradarai oleh Doug Liman ini sudah dikembangkan sejak tahun 2011, dan diadaptasi dari buku berjudul Chaos Walking: The Knife of Never Letting Go. Namun baru di tahun 2017, filmnya baru memulai kembali masa produksinya. Masa produksinya pun tidak berjalan mulus dan mengalami banyak kendala, sehingga akhirnya baru bisa dirilis tahun 2021.

Chaos Walking berlatar di tahun 2257. Saat itu, manusia telah meninggalkan Bumi, dan gelombang pertama telah mendarat di planet baru yang berisikan laki-laki yang memiliki kemampuan Noise. Berkat Noise, semua orang tidak dapat menyembunyikan isi pikiran mereka. Namun ada juga beberapa orang yang mampu mengendalikan Noise dengan sangat baik sehingga dapat menutupi isi pikiran mereka, dan menggunakan Noise sebagai senjata. Todd Hewitt (Tom Holland) adalah sosok pria termuda yang tinggal di sebuah pemukiman bernama Prentisstown, yang dipimpin oleh seorang walikota bernama Prentiss (Mads Mikkelsen) yang jahat. Di sana, semua wanita telah dibunuh.

Ketika seorang wanita misterius bernama Viola (Ridley), jatuh di planet tersebut, Todd, terpesona karena ia tidak pernah bertemu seorang wanita pun sepanjang hidupnya. Todd lantas membantu Viola melarikan diri dari walikota dan membantu Viola untuk mencari alat komunikasi ke kapalnya. Todd dan Viola menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berlari dari Prentiss. Prentiss sangat ingin membunuh Viola, karena ia yakin bahwa semua wanita harus mati. Akhir filmnya masih menggantung dan kemungkinan akan ada sekuel yang disiapkan.

Apa Arti Pemukiman Baru Itu?

Akhir dari Chaos Walking menegaskan bahwa kapal Viola yang membawa 4.000 orang telah resmi mendarat di sebuah planet baru. Melalui jendela kapal, terlihat bahwa orang-orang dari gelombang kedua sudah menyiapkan sumber daya dan peralatan mereka, untuk membangun rumah baru. Oiya Geeks, gelombang kedua yang datang ke planet baru tersebut juga bisa mendatangkan konflik, terutama konflik dengan penduduk asli di planet tersebut. Bisa saja Viola, Todd, dan orang-orang dari gelombang kedua meminta bantuan warga Haven dan Farbranch untuk membuat dunia yang lebih baik bagi semua orang.

Orang-orang yang Viola bawa kemungkinan memiliki banyak teknologi canggih, sumber daya, dan ilmu pengetahuan untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik bagi semua orang. Gelombang kedua mungkin akan membawa masa depan yang lebih cerah bagi orang-orang di planet baru tersebut.

Mengapa Seluruh Wanita Dibunuh oleh Prentiss?

Walikota Prentiss adalah seorang pembunuh yang bertanggung jawab atas semua kematian wanita di Prentisstown. Prentiss adalah sosok yang paling mampu mengendalikan Noise, dan ia berhasil memanipulasi para pria di Prentisstown untuk membunuh para wanita. Karyssa yang merupakan ibu Todd, mengatakan bahwa Prentiss mengajari para pria untuk membunuh wanita, karena tidak tahan membayangkan semua wanita melihat apa yang ada di pikirannya. Semua wanita bisa melihat isi pikiran Prentiss dan semua laki-laki lainnya, sementara laki-laki tidak bisa melihat sebaliknya.

Karyssa menunjukkan kepada penonton sejauh mana kekerasan yang dilakukan Prentiss yang kemudian ia tutup-tutupi. Karyssa dan sekelompok wanita secara verbal menyerang Prentiss dan menyebutnya sebagai seorang pengecut. Semua hal tersebut terungkap dalam pikiran walikota Prentiss sendiri. Karena hal tersebut, Prentiss menjadi semakin tertekan, dan keberadaan para wanita akan mengancam masa pemerintahannya. Oleh sebab itulah ia membunuh seluruh wanita di sana.

Makna Dari Seluruh Film Chaos Walking

Chaos Walking menghadirkan teman maskulinitas, di mana pria digambarkan sebagai gender terbaik. Aaron, pendeta di Prentisstown pernah mencibir Todd karena ketidakmampuannya untuk mengendalikan pikirannya. Aaron menyebutkan bahwa Todd lemah seperti wanita. Berkat “cuci otak” Prentiss, penduduk kota pun percaya bahwa pria secara inheren lebih unggul dari wanita dan bahwa wanita tidak sekuat pria. Meskipun pemikiran tersebut jelas salah, tetapi Aaron, Prentis, dan orang-orang lain di kota adalah penganut pemikiran tersebut sehingga akhirnya mereka memburu Viola. Setelah penonton diperlihatkan bahwa ada sebuah kota di luar sana yang memperlihatkan pria dan wanita dapat hidup berdampingan, maka itu membuktikan bahwa pemikiran pria di Pretisstown sangatlah sesat.

Restu
https://www.greenscene.co.id/author/restuprawira/