Chapter terbaru dari seri manga Attack on Titan semakin mendekatkan kita kepada cerita akhir dari serinya. Dalam chapter terbaru ini, para fans diperlihatkan banyak momen emosional. Ceritanya sendiri dibuka dengan kelanjutan dari chapter sebelumnya dimana momen Rumbling sempat berhenti. Diperlihatkan bahwa semua yang masih hidup bersorak gembira menyambut hal ini.

Namun, mereka kemudian terkejut ketika mengetahui bahwa ada sebuah gas beracun yang mengubah semua orang menjadi Pure Titan. Akhirnya hanya beberapa orang saja dari pasukan aliansi yang mampu selamat dari hal tersebu. Mereka adalah keluarga Ackerman dan para Titan Shifter. Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, mereka mencoba kembali menghentikan serangan Rumbling dan menghentikan Eren.

Dalam momen tersebut Mikasa pada akhirnya memberanikan diri dan membulatkan tekad untuk menghentikan itu semua. Pada akhirnya, Mikasa berhasil mengumpulkan keberaniannya untuk membunuh sosok yang dia sayangi, Eren Yeager. Mikasa menemukan cara untuk membunuh Eren, yaitu dengan membunuh “sosok aslinya” yang ada di dalam mulut.

Pinterest.com

Setelah berhasil masuk, Mikasa langsung menebas kepala Eren. Mikasa kemudian mencium kepala dari Eren – yang kemungkinan masih setengah sadar. Ada momen menarik dalam peristiwa ini, dimana Ymir Fritz terlihat muncul di belakang Mikasa. Dan yang semakin membuat menarik adalah kita melihat ekspresi dari Ymir Fritz yang berbeda dari apa yang selama ini kita lihat.

Jika Geeks perhatikan, sejak awal Ymir Fritz diperkenalkan atau muncul dalam cerita dia tidak pernah memperlihatkan ekspresi tersenyum. Ymir Fritz hanya menampakan tiga ekspresi selama ini: murung, marah, dan datar/tanpa ekspresi. Semua itu terjadi karena pengalaman hidup yang dia alami selama ini. Misalnya dia selalu disiksa dan dijadikan kambing hitam. Dia juga terjebak di dunia Path selama ribuan tahun.

Sosok Ymir Fritz memang menjadi sebuah misteri besar dalam seri Attack on Titan. Hajime Isayama terkadang menghadirkan Ymir sebagai sosok yang tertindas. Namun, tidak jarang juga dia diperlihatkan sebagai sosok jahat karena dianggap sebagai awal dari semua bencana Titan yang ada. Banyak juga yang menganggap Ymir Fritz sebagai sosok “anti-hero.”

Novocom.top

Dalam chapter 138 ini, kita melihat Ymir Fritz terlihat tersenyum meskipun senyumannya tidak terlalu lebar. Ymir terlihat berbeda dengan ekspresi wajah yang nampak lega dan gembira. Inilah yang kemudian menjadi pertanyaan besarnya, apakah Ymir Fritz senang melihat kematian Eren Yeager? Apakah Ymir Fritz senang melihat Mikasa akhirnya “mengungkapkan” rasa sayangnya terhadap Eren? Atau ada alasan lainnya?

Jika menilik ke belakang, Ymir Fritz dan Eren memiliki banyak kesamaan. Bahkan hanya Eren yang mampu memahami semua penderitaan yang dialami oleh Ymir Fritz selama ribuan tahun. Hal ini diungkapkan sendiri oleh Zeke Yeager kepada Armin. Menurut Zeke, Erenlah yang mampu “membebaskan” penderitaan Ymir Fritz selama ini. Karena itulah dia mempercayakan kekuatannya kepada Eren.

Jika memang begitu, apakah artinya Ymir Fritz senang bahwa Eren sudah tewas? Bisa jadi. Ymir Fritz senang bahwa Eren sudah tewas, karena artinya semua “beban” yang dia pikul sudah hilang. Dan yang paling penting adalah pada akhirnya sosok yang peduli terhadap Eren, Mikasa, akhirnya mampu menunjukan rasa sayangnya dengan mencium sosok Eren.

readsnk.com

Ymir Fritz menyadari bahwa beban yang harus dipikul Eren sangatlah besar dengan momen Rumbling ini. Dia harus “dikutuk” dengan hasrat kebebasan yang menggebu-gebu. Dengan tewasnya Eren, maka dia sudah tidak akan lagi merasakan hal tersebut. Dan karena itulah Ymir Fritz tersenyum mengetahui Eren sudah tidak memiliki beban.

Namun, bagaimana jika senyum tersebut merupakan senyum jahatnya karena mampu membunuh Eren? Memang tidak ada alasan yang spesifik atau khusus yang bisa menjadi dasar mengapa Ymir Fritz harus membenci Eren. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Erenlah yang mampu memahami semua penderitaannya dan berhasil membebaskannya dari dunia Path. Namun, kita tidak pernah tahu bahwa Ymir mungkin memiliki niat jahat, salah satunya terhadap Eren. Mudah-mudahan saja di chapter yang akan datang kita bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaan ini.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.