Protagonis utama dari seri Attack on Titan, Eren Yeager, sudah menjadi sorotan utama serinya sejak pertama kali diperkenalkan. Eren adalah anak yang keras kepala, yang harus kehilangan ibunya ketika serangan Titan menyerbu distrik Shiganshina di awal ceritanya. Sejak saat itu, Eren mulai mengendalikan masa depannya sendiri. Di musim keempat ini, Eren menjadi sosok penting bagi penduduk Eldian.

Namun, benarkah begitu? Bukankah Eren yang menjadi villain terbesar di serinya? Attack on Titan memang dikenal sering kali menghadirkan momen-momen yang memilukan dan menyedihkan, sampai yang mengerikan dari sosok Eren. Namun, Eren yang sekarang bukanlah Eren yang dulu. Di dalam dirinya penuh dengan ambisi besar dan juga kekuatan sangat dahsyat. Inilah yang kemudian membuat Eren seolah mirip dengan salah satu supervillain dari seri My Hero Academia, All For One.

Kekuatan Adalah Segalanya

Hasrat Eren akan kekuatan dimulai ketika para Titan menyerang distrik tempat tinggalnya, di hari dimana ibunya, Carla Yeager, dimakan oleh “smiling Titan” yaitu Diana Fritz. Kekesalahan dan kemarahan serta rasa frustasinya kemudian dia salurkan dengan menjadi seorang pasukan Survey. Kekuatannya baru benar-benar bangkit setelah dia mendapatkan kekuatan Attack Titan.

Menjadi seorang Titan Shifter memang membuat Eren menjadi sosok yang kuat, namun hal ini juga membuatnya menjadi haus akan kekuatan dan selalu berusaha untuk menghancurkan musuh. Dia bertarung melawan Armored Titan milik Reiner dan juga Female Titan milik Annue. Eren sebenarnya adalah salah satu pahlawan bagi para penduduk pulau Paradis dengan kekuatannya.

Flipboard.com

Berkat hal ini juga, Eren akhirnya mengetahui tentang kerajaan Marley. Tapi, dia tidak puas dengan kekuatan yang sekarang. Mikasa menjadi salah satu orang yang khawatir terhadap keselamatan dan juga bagaimana kesehatan jiwa dari Eren, yang selalu berada di jalur kehancuran. Pada awalnya, semua kekuatan yang Eren miliki sesuai dengan formula yang biasa ada di cerita Shounen.

Namun, semuanya kemudian berubah di musim keempat atau musim terakhir ini, dimana Eren mulai menunjukan sisi jahatnya. Dia membutuhkan semua kekuatan yang ada: kekuatan Titan, kekuatan para sekutu, kesempatan untuk menyerang musuh, dan semuanya yang bisa dia dapatkan. Eren sendiri saat ini memiliki tiga kekuatan Titan: Founding Titan, Attack Titan, dan War Hammer Titan. Eren siap mengguncang dunia dengan semua kekuatan yang ada dalam dirinya tersebut.

Eren Menjadi One-Man Army, Seperti All For One

Semua yang terjadi pada diri Eren seolah menjadi cerminan dari salah seorang supervillain dalam seri My Hero Academia, All for One. Yang membedakan kedua karakter adalah Eren muncul pertama kali sebagai pahlawan, namun perlahan dia berubah menjadi sosok yang jahat dan ditakuti oleh banyak orang. Sedangkan All For One, sejak pertama kali diperkenalkan dia memang sudah sangat jahat.

Kekuatan yang dimiliki oleh All For One juga bisa dibilang mirip dengan arsenal Titan yang dimiliki oleh Eren Yeager. Cara berpikir mereka juga sama, khusus di musim keempat ini. Sama seperti Eren, All For One myakini bahwa kekuatan adalah jawaban atas semua masalah yang ada. Dunia adalah tempat yang kejam, dimana mata harus dibalas dengan mata. Dan hanya kekuatanlah yang bisa “dipahami” dan disadari oleh musuh.

Comicbook.com

Eren dan All For One tidak pernah peduli jika teman-temannya tidak menyukai cara berpikir mereka, dan mereka akan terus mencari kekuatan demi mewujudkan tujuan dan impian mereka. Jika teman mereka mengganggu tujuannya, mereka tidak ragu untuk menghabisi sosok tersebut juga. Teman-teman dan sekutu mereka pun mulai ketakutan menyadari kekuatan besar tersebut.

All For One merupakan sebuah warisan dibandingkan seseorang, dan sosok asli dari All For One sendiri sangat ingin melanjutkan misinya kepada Tomura Shigaraki. Namun, Eren pun sama. Dia ingin mewariskan kekuatan Founding Titan dan Attack Titan, namun bukan demi perdamaian namun demi membuat seluruh dunia tahu seberapa dahsyat kekuatan dari Eldia. (Featured Image: Youtube.com)

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.