Dalam sebuah perencanaan untuk membuat sebuah program acara TV, yang paling banyak membutuhkan perhatian adalah sebuah acara atau program TV yang memang dikhususkan bagi anak-anak. Sesuatu yang biasanya muncul seperti kekerasan, senjata, rokok, alkohol, dan berbagai tindakan seksual atau asusila biasanya tidak akan ditampilkan atau dipotong dari adegan atau program tersebut.

Penyensoran dalam seri anime adalah sebuah topik yang menarik, mengingat bagaimana ada dua pemahaman berbeda tentang bagaimana sensor yang terjadi di Jepang dan di luar Jepang. Juga, terdapat perbedaan dalam bagaimana sensor tersebut ditampilkan antara negara di luar Jepang dan di Jepang sendiri. Seri One Piece pun tidak luput dari penyensoran ini. Dan terasa sangat berbeda antara versi aslinya dan versi di luar Jepang.

Image result for one piece 4kids changes
Aminoapps.com

Misalnya, ketika Zoro terkena serangan yang membuatnya harus mengeluarkan darah. Dalam versi Jepang, semuanya nampak tidak ada yang berbeda. Semua terlihat seperti “realistis.” Sedangkan, di luar versi Jepang darah yang keluar dari tubuh Zoro tidak diperlihatkan. Kemudian dari desain Nico Robin. Pakaian awal Robin sedikit terbuka di bagian dadanya. Namun, untuk sensor di luar Jepang bagian dadanya tersebut tertutup.

Contoh lainnya adalah rokok Sanji. Dalam versi aslinya, rokok yang selalu ada di mulut Sanji, Smoker, atau bahkan Crocodile tidak pernah disensor. Hal itu karena memang merupakan bagian dari desain karakter mereka. Namun, dalam penyensoran di luar Jepang, memang terasa sanget aneh. Misalnya rokok Sanji bagian ujungnya diganti menjadi lolipop. Kemudian cerutu Smoker dan Crocodie pun dihilangkan, sehingga hanya terlihat asapnya saja.

Resetera.com

Ada beberapa banyak contoh sensor lainnya yang juga diperlihatkan, seperti misalnya darah yang dihilangkan – dan hanya bekas luka – kemudian senjata yang diganti senjata mainan, dan sebagainya. Perlu dipahami bahwa peraturan mengenai acara anak-anak di tiap negara sangatlah berbeda. Masing-masing negara memiliki aturan dan kebijakannya sendiri.

One Piece sendiri sebenarnya bukanlah acara TV yang diperuntukan untuk anak-anak dibawah sepuluh tahun. One Piece merupakan bagian dari genre Shounen, atau anak remaja laki-laki.  Standar anak remaja laki-laki juga berbeda di tiap negara, namun bisa diasumsikan bahwa remaja adalah mereka yang sudah berada di atas 12-13 tahun.

Meskipun pemikiran mereka belum dewasa, namun mungkin sedikitnya mereka sudah paham mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan – tentunya sambil juga diawasi oleh orang tua. Tidak ada yang benar atau salah dalam hal penyensoran ini, karena seperti disebutkan di atas, masing-masing negara memiliki kebijakan masing-masing. Namun, mungkin bisa melihat dari sisi lain berbagai sensor tersebut dimana mereka sering kali merubahnya ke dalam bentuk lucu. Bagaimana  menurut kalian Geeks mengenai sensor ini?

Featured image: pinterest.com

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.