Cerita One Piece dipenuhi oleh berbagai kelompok bajak laut yang kuat dan mengerikan, mulai dari kelompok bajak laut Big Mom sampai Topi Jerami. Namun, salah satu kelompok bajak laut yang paling ditakuti dan legendaris adalah kelompok bajak laut Rocks. Kru bajak laut Rocks berisikan wajah-wajah yang pastinya sudah banyak dikenali, seperti Whitebeard, Kaido, dan Big Mom.

Ketiga kru tersebut kemudian membentuk kelompok bajak laut mereka sendiri setelah bajak laut Rocks dibubarkan, dan mereka bertiga pun menjadi bagian dari Kaisar Samudera atau Yonko. Jika kelompok Rocks memang sangat mengerikan, mengapa mereka menghilang? Jawabannya ada di 40 tahun yang lalu, sebelum sosok Gol D. Roger menjadi bajak laut yang populer.

Kapten dari kelompok Rocks, Rocks D. Xebec, adalah seseorang yang kejam dan tanpa ampun, dimana dia tidak ragu untuk menghabisi siapapun yang menghalanginya untuk menjadi raja atau penguasa di dunia tersebut. Rocks biasanya mengincar tempat dan orang-orang yang bisa memberikan kehancuran besar, menciptakan anarki yang sulit dikendalikan.

Reddit.com

Yang paling gila tentunya adalah dimana mereka tidak segan untuk menyerang kaum naga langit. Tidak hanya itu, Rocks juga tertarik dengan berbagai pengetahuan yang terlarang oleh pihak Pemerintah Dunia. Selain Rocks, para krunya pun tidak kalah mengerikan. Kita tentu sudah tahu bagaimana dahsyatnya Kaido dan Big Mom, meskipun belum diperlihatkan secara penuh bagaimana kekuatan aslinya.

Sekitar 40 tahun yang lalu, sebelum cerita utamanya dimulai, sekelompok bajak laut membentuk sebuah kru bajak laut di pulau Beehive, yang dipimpin oleh Rocks. Mereka semua adalah sosok yang digambarkan selama ini mengenai bajak laut. Mereka tidak segan untuk saling serang antar sesama kru, saling menipu satu sama lain, dan sebagainya.

Bagi Rocks, mampu mengumpulkan para kru hebat tersebut menjadi sebuah prestasi tersendiri. Hal ini menunjukan bagaimana kemampuannya sebagai sebuah karakter, yang mampu mengumpulkan orang-orang mengerikan seperti ketiga Yonko tersebut. Namun, memang masih belum diketahui apa sebenarnya motivasi mereka bergabung dengan kelompok Rocks.

Mengingat Whitebeard, Kaido, dan Big Mom berhasil membangun krunya sendiri, bisa diasumsikan mereka mempelajari beberapa hal dari sang kapten. Namun, muncul sebuah konspirasi yang menjadi kejatuhan dari kelompok Rocks. Sosok Gol D. Roger berusaha untuk mendapatkan titel sebagai raja bajak laut. Namun, Rocks tidak bisa membiarkan hal tersebut.

Comicvine.gamespot.com

Rocks sendiri dianggap sebagai rival paling besar dari Roger saat itu, dan ada juga yang berpendapat bahwa Rocks jauh lebih mengerikan dibandingkan Whitebeard. Jadi, untuk bisa mewujudkan mimpinya, Roger tentu harus bisa mengalahkan Rocks. Dia dan krunya kemudian bekerja sama dengan pihak angkatan laut yang dipimpin oleh Monkey D. Garp.

Saat kelompok Rocks pergi ke sebuah tempat bernama God Valley, pihak angkatan laut dan kru dari Roger kemudian menyerang mereka. Dalam pertarungan inilah kemudian Rocks harus kalah dan terornya berakhir. Ini juga menjadi momen kemenangan bagi Garp, yang menjadi awal mula julukan pahlawan angkatan laut.

Karena Rocks mengetahui banyak sekali rahasia milik Pemerintah Dunia, dan berbagai hal yang dianggap “tabu” oleh pihak PD, mereka kemudian memutuskan untuk menghapus nama Rocks beserta semua hal yang berkaitan dengan Rocks dari sejarah dunia. Itulah mengapa Rocks menjadi nama yang asing bagi banyak orang, terlupakan. Mereka yang mengetahui nama Rocks – dan sosoknya – hanyalah para angkatan laut senior dan orang yang hidup di masa lalu.

Karena para krunya sering sekali bertempur satu sama lain, wajar jika mereka saling membenci dan tidak ingin berlayar bersama – sampai sekarang. Big Mom dan Kaido kembali lagi menyatukan kekuatan mereka demi menguasai dunia, dan hal ini menjadi sinyal darurat bagi semua pihak. Kaido dan Big Mom sepertinya memang mencoba “melestarikan” apa yang menjadi warisan dari sang kapten.

Featured image: pinterest.com

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.