Pertarungan antara Worst Generation melawan dua Yonko kuat, Kaido dan Big Mom, kembali dilanjutkan di chapter terbaru seri One Piece. Pertarungan puncak antara Kaido dan Big Mom melawan Luffy dan empat Worst Generation lainnya – Zoro, Law, Killer, dna Law – akhirnya dimulai. Setelah perjuangan panjang mereka menuju atap istana Kaido, akhirnya mereka tiba di istana Kaido pada chapter 1000 kemarin.

Dan di akhir chapter 1000 kita melihat Luffy memulai serangan terhdap Kaido, dengan teknik barunya Red Roc. Di chapter 1001 kita kemudian melihat bagaimana kemampuan dari para Worst Generation tersebut. Kaido sendiri menyebut mereka dengan “monster kecil” berkat kekuatan yang mereka tunjukan dalam pertarungan tersebut.

Berbicara mengenai teknik baru dan teknik yang digunakan dalam pertarungan ini, ada hal menarik diperlihatkan di chapter 1001. Hal menarik tersebut adalah Zoro menggunakan teknik memotong api milik Kinemon untuk menghancurkan serangan Big Mom ke arah Luffy. Ada beberapa poin mengapa kemudian serangan tersebut menjadi sangat menarik.

Pertama, adalah untuk pertama kalinya Zoro menggunakan teknik milik orang lain. Sejauh Zoro muncul dalam cerita One Piece, rasanya dia belum pernah sekalipun menggunakan teknik milik orang lain untuk melawan musuh. Zoro selalu percaya diri dengan menggunakan teknik pedang miliknya. Misalnya saat melawan Diamond Jozu, saat melawan Pica, dan sebagainya.

https://w5.readonepiece.online/

Namun, menarik untuk kemudian melihat bagaimana Zoro menggunakan teknik milik orang lain demi mengalahkan musuh. Masih belum diketahui memang alasan pasti mengapa Zoro menggunakan teknik milik Kinemon tersebut. Tapi, ada kemungkinan bahwa Zoro menyadari bahwa lawan yang dia hadapi bukanlah sosok sembarangan, dan Zoro sudah melihat teknik “Foxfire Style” milik Kinemon sejak arc Dressrosa.

Mungkin, melihat Luffy yang akan diserang oleh Luffy oleh serangan api Big Mom, Zoro tidak banyak berpikir untuk kemudian menggunakan teknik tersebut. Hal itu semata-mata dilakukan demi melindungi rekan yang juga merupakan sang kapten. Dan meskipun Zoro baru pertama kali menggunakan teknik tersebut, Zoro berhasil membelah tubuh Promotheus.

Sebenarnya, teknik Foxfire milik Kinemon tersebut memiliki kesamaan dengan salah satu teknik milik Zoro yaitu Hiryu: Kaen atau Flaming Flash. Apakah artinya Flaming Flash Zoro tidak lebih kuat dari Foxfire milik Kinemon? Masih harus kita gali lebih dalam lagi. Yang pasti Zoro berhasil menirukan kemampuan yang menjadi ciri khas dari Kinemon tersebut.

Kurio.id

Hal menarik lainnya adalah bagaimana Zoro bisa menirukan kemampuan Kinemon secara sempurna? Apakah Zoro sudah pernah berlatih sebelumnya? Rasanya Zoro belum pernah diperlihatkan berlatih teknik Foxfire miliknya bersama Zoro, ataupun mengajarkan Zoro. Apakah mungkin Zoro mampu melakukannya – dan kemudian menguasainya – hanya dengan melihat gerakan Kinemon?

Mungkin Zoro memiliki kemampuan tersembunyi dimana dia mampu menirukan gerakan orang lain setelah melihatnya. Bagaimana Zoro melakukan hal tersebut? Tidak lain menggunakan mata sebelah kirinya yang selalu tertutup – dan terluka. Bisa jadi, tanpa diperlihatkan kepada kita, Zoro pernah membuka mata kirinya dan kemudian melihat gerakan musuh dang menghapalnya.

Bisa jadi juga mata iblis Zoro tersebut memiliki fungsi yang sama seperti “Sharingan”. Geeks tentunya tahu bagaimana Kakashi Hatake mampu menirukan berbagai jurus dan jutsu milik orang lain. Semua itu bisa dia lakukan berkat mata Sharingan di sebelah kirinya. Bagaimana jika kemudian mata iblis Zoro juga memiliki kemampuan yang hampir sama? Mungkin itulah alasan mengapa Zoro bisa menirukan kemampuan Kinemon tanpa perlu berlatih.

Sudah jadi kebiasaan dari Oda Sensei untuk menghadirkan sesuatu yang baru ke hadapan para fans dan membuat mereka penasaran. Setelah itu butuh waktu yang cukup lama untuk kemudian mengetahui jawabannya. Apakah Oda Sensei akan menjelaskan mengenai bagaimana Zoro mendapatkan kemampuan tersebut? masih harus kita tunggu.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.