Apa yang sebenarnya terjadi kepada Sabo? Apakah dia benar-benar sudah tewas? Mungkin itulah pertanyaan yang ada di benak sebagian Geeks ketika mengetahui bahwa Sabo dikabarkan sudah tewas. Namun, kita semua tentunya setuju bahwa Sabo kemungkinan tidak akan tewas secara off-screen. Jadi, jikapun Sabo memang akan mati, setidaknya sekarang dia sudah ditangkap untuk dieksekusi secara publik.

Hal ini mungkin akan mengingatkan kita pada proses eksekusi dari Ace, dimana Pemerintah Dunia benar-benar mengakhiri garis keturunan dari Gol D. Roger. Selian itu, eksekusi Ace menjadi tempat eksekusi juga bagi Whitebeard. Skenarionya masih sama, pihak angkatan laut dan Pemerintah Dunia akan menggunakan Sabo untuk memancing Dragon dan Pasukan Revolusi untuk muncul dan kemudian menghancurkan mereka.

Dalam sebuah teori menyebutkan bahwa Makino, Koala, dan lain-lain menangis bukan karena mengetahui kabar Sabo tewas, namun karena mereka tahu bahwa Sabo dijebak dan dituduh atas kematian Cobra. Namun, di sisi lain kita kemudian melihat bagaimana ada agen dari CP-0 muncul di hadapan Morgans dan kemudian memintanya untuk menghapus berita tersebut.

Aminoapps.com
Chapter 908 (Review Edition) | One Piece Amino
Aminoapps.com

Jika memang sedari awal niat mereka adalah menjebak Sabo, mengapa kemudian pihak Pemerintah Dunia ingin menutupi kabarnya? Bukankah seharusnya mereka senang jika Pasukan Revolusi jadi kambing hitam? Alasannya mungkin mereka tidak mau fakta sebenarnya diketahui publik karena mereka melakukan sesuatu yang buruk yaitu mencoba menghancurkan keluarga Nefertari.

Karena gagal, mereka kemudian mencoba menutupi kabar tersebut dari mata dunia seperti peristiwa Ohara dulu. Dalam setiap dialog yang muncul dari Pasukan Revolusi di chapter 956/episode 957 diperlihatkan mereka mengekspresikan rasa khawatirnya terhadap sosok Sabo. Tidak ada yang ada khawatir tentang para komandan Pasukan Revolusi lainnya yang juga ada disana (Morley, Lindberg, dan Karasu).

Namun, mereka menyebutkan bahwa para komandan tersebut tidak bisa dihubungi untuk sebuah alasan atau mungkin ada hal lain. Jadi, kemungkinan besar surat kabar Morgans hanya mengabarkan perihal Sabo dan bukan para komandan lainnya, memberikan sinyal bahwa para komandan berada dalam kondisi yang aman. Kemungkinan Vivi dan para komandan lainnya berhasil menyelamatkan diri dan pergi ke tempat aman.

Sabo sendiri kemungkinan memilih untuk tetap tinggal dan menahan serangan yang datang. Keluarga Nefertari memang saat ini menjadi incaran Pemerintah Dunia. Gorosei sendiri menganggap mereka sebagai pengkhianat. Dan hal tersebut pun sama dengan sosok Vivi. Bahkan, Im sendiri yang sepertinya menginginkan Vivi untuk tewas. Mengingat Vivi ataupun Sabo adalah karakter yang besar, rasanya mereka tidak akan mungkin tewas tanpa diperlihatkan.

Tapi, bagaimana Vivi dan yang lain bisa kabur dari kejaran para admiral? Pasukan Revolusi memiliki komandan yang memiliki kemampuan dahsyat. Misalnya Morley bisa menggali terowongan bawah tanah dengan sangat mudah, berkat kemampuan buah iblisnya. Sedangkan Karasu bisa membawa orang untuk terbang seperti diperlihatkan dalam chapter 794 kemarin.

12dimension.wordpress.com

Itulah mengapa beritanya tidak menyebutkan para komandan Pasukan Revolusi lainnya, karena Sabo tetap tinggal dan menahan serangan dari para admiral, dikala para komandan lainnya kabur atau menyelesaikan misi. Tapi, pada akhirnya Sabo kalah dan ditangkap. Lalu, apa yang kemudian akan terjadi kepada Vivi? Kemungkinan para komandan tersebut akan membawa Vivi kembali ke kru Topi Jerami.

Di chapter 794 diperlihatkan bahwa Sabo membuat sebuah Vivre Card untuk Luffy, dan dia mengambil sedikit untuk dirinya. Dengan Vivi sekarang menjadi buruan dari sang penguasa dunia, dan dia akan dibunuh jika kembali ke Alabasta, rasanya mustahil jika dia berjuang atau bertahan sendiri. Vivi akan butuh bantuan dan tempat yang aman, dan tidak ada lagi tempat yang aman selain bersama Luffy. Lagipula, Vivi masih menjadi bagian dari kru Luffy sejak lama.

Lalu, bagaimana mereka akan menemukan keberadaan Luffy? Tentunya dengan menggunakan vivre card Luffy milik Sabo. Mengapa kemudian para komandan tersebut mau mengantar Vivi ke tempat Luffy? Menurut teorinya, Pasukan revolusi memiliki misi yang belum selesai saat di arc Dressrosa kemarin.

Mereka diperlihatkan bukan hanya sekedar mencari Mera Mera no Mi, tapi mereka melacak keberadaan senjata yang ternyata dibuat oleh Kaido dan Orochi di Wano. Sehingga, dalam hal ini, Pasukan Revolusi menyelesaikan dua misi sekaligus, menyelamatkan Vivi kembali ke kru Topi Jerami dan menemukan lokasi awal dari senjata tersebut. Kita nantikan saja ya Geeks bagaimana fakta sebenarnya dari kabar mengenai Sabo ini.

Featured image: wallpaperaccess.com

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.