Di sepanjang franchise Dragon Ball berjalan, para fans sudah diperkenalkan dengan berbagai ras yang ada di ceritanya. Sejauh ini mungkin kita mengenal ras Namek, manusia, atau android. Namun, masih ada satu ras yang misterius dan mungkin tidak banyak diketahui orang yaitu Demons. Jadi, apa sebenarnya ras Demon dalam cerita Dragon Ball, siapa mereka, dan darimana asal mereka?

Demon yang pertama kali diperkenalkan di serinya adalah Demon King Piccolo dari Demon Clan dalam cerita orisinal Dragon Ball. Piccolo inilah yang dilawan oleh Goku muda dulu dan berhasil dia kalahkan, serta merupakan ayah yang memproduksi telur bagi Piccolo Jr. yang kita ketahui sekarang. Namun, seperti yang kemudian kita ketahui saat Frieza Saga, Piccolo sebenarnya adalah penduduk dari planet Namek.

Jadi, meskipun dia dulunya adalah raja dari Demon Clan, tapi dia bukanlah bagian dari ras Demon. Anaknya yang lain yaitu Drum, Tamborine, dan Symbol, juga tidak memiliki kemiripan dengan para penduduk Namek pada umumnya. Mereka justru lebih mirip dengan anggota dari Demon Clan. Seorang Youtuber dengan nama Geedom101, dalam videonya mencoba menjelaskan bagaimana hal tersebut bisa terjadi.

Dia juga menjelaskan bahwa King Piccolo bisa mengendalikan bagaimana bentuk dari anak-anaknya, sehingga kemudian saat mereka lahir dan dewasa mereka justru akan terlihat seperti Demons dibandingkan penduduk Namek, seperti halnya Piccolo Jr. Kemunculan dari Demons selanjutnya dalam cerita Dragon Ball, selain Garlic Jr. dalam filmnya, adalah ketika Majin Buu Saga.

Majin, yang bisa diartikan sebagai “manusia iblis” adalah contoh paling dekat dari konsep iblis di franchisenya. Pada awalnya, Bibidi sengaja menciptakan Buu dan dia merupakan satu-satunya Majin yang ada. Namun, sejak saat itu semuanya berubah, tapi meskipun Buu adalah iblis dia bukan bagian dari Demon dan dia juga bukan berasal dari Demon Realm.

Demon pertama yang muncul yang berasal dari Demon Realm sebenarnya adalah Dabura. Dijelaskan Dabura adalah pemimpin dari Demon Realm tersebut, tapi bukan hanya dia saja yang kemudian memiliki titel tersebut. Meskipun kita tidak pernah melihat karakter lainnya yang berasal dari Demon Realm di seri animenya, ras Demon sendiri lebih lanjut diperkenalkan dalam Dragon Ball Heroes dan Dragon Ball: Sleeping Princess in Devil’s Caste.

Satu-satunya momen ketika kita mendengar lagi tentang Demon Realm dalam versi anime muncul di salah satu episode filler yaitu “Goku Goes to Demon Land.” Dalam ceritanya, Goku memiliki misi untuk menyelamatkan putri Misa dari Shula, seorang iblis yang sangat ahli dalam bela diri. Ras yang berasal dari Demon Realm sebenarnya hanya muncul atau eksis di cerita video game saja, dimana mereka diperlihatkan sangat ahli dalam menggunakan sihir.

Cultture.com

Biasanya, mereka digambarkan memiliki telinga yang berbentuk runcing dan juga memiliki warna kulit yang beragam. Beberapa dari mereka juga mampu berubah ke berbagai bentuk. Misalnya karakter Mira, yang merupakan hybrid dari Demon dan Saiyan, yang mampu mengakses form Super Saiyan. Kemudian karakter lain yaitu Towa, yang diperlihatkan mampu mencapai Dark Form.

Karakter lainnya juga bisa mengakses Demon God Form. Seorang Demon biasanya selain memiliki kemampuan dalam hal sihir, juga mampu bertarung dalam berbagai jenis teknik bela diri, sangat ahli dalam menggunakan pedang dan senjata lainnya. Namun, perlu diingat bahwa meskipun para Demon dan Kai memiliki banyak sekali kemiripan, khususnya dari segi fisik, namun secara sifat kedua ras tersebut sangatlah berbeda.

Jadi, kesimpulannya adalah ras “Demon” sepertinya merupakan sebuah julukan atau titel yang dikaitkan dengan para karakter yang memang dikenal sangat jahat. Tidak perlu berwujud atau memiliki penampilan yang mirip seperti iblis untuk kemudian masuk dalam ras Demon. Untuk bisa masuk dalam kategori tersebut, seorang karakter harus memang benar-benar jahat.

Featured image: deviantart.com

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.