Membuat Pasukan Mobil (Make Tracks)

Decepticons kemudian kembali ke New York dengan skema dan rencana baru yang sudah mereka siapkan. Dalam episode “Make Tracks,” para kaum Decepticons ini menyewa jasa para penjahat New York untuk mencuri 500 mobil. Ketika mobil-mobil tersebut sudah terkumpul, para Constructicons mulai mempreteli dan membangun kembali mobil-mobil tersebut menjadi pasukan drone Decepticons.

Yang aneh dari hal ini adalah mobil ciptaan manusia mampu dipadukan dengan teknologi dan juga berbagai hal lainnya dari Decepticon, padahal mobil ciptaan manusia sangatlah ringkih. Pada akhirnya rencana besar Decepticons ini berhasil digagalkan oleh Tracks. Tracks berhasil diselamatkan oleh seorang manusia bernama Raoul, yang kemudian Tracks memberikan sinyal kepada Autobots lainnya.

Mencuri Kotak Milik Wheeljack (Hoist Goes Hollywood)

Wheeljack adalah seorang inventor alias penemu bagi pihak Autobot. Namun, tidak semuanya barang yang berhasil dia temukan mampu berjalan dengan baik dan sempurna. Dan dalam episode “Hoist Goes Hollywood” pihak Decepticon akhirnya menyadari hal tersebut. Ceritanya sendiri bermula dari pencurian sebuah alat misterius berbentuk kotak dari bengkel milik Wheeljack di Cybertron.

Sayangnya, ternyata upaya mereka tersebut harus mengalami masalah ketika Astrotrain, Thrust, dan Ramjet yang ditugasi untuk mengambil alat tersebut mengaku bahwa aksi mereka terekam bersama benda misterius tersebut oleh sebuah kru film. Decepticon kemudian pergi ke Hollywood dan berusaha menghancurkan rekaman tersebut. Bukan hanya mereka kecewa karena berhasil digagalkan oleh Autobots, alat tersebut sebenarnya tidak pernah bekerja sedari awal.

Meriam Pengacau Orbit (B.O.T)

Episode “B.O.T” adalah salah satu episode terpopuler di serinya, dimana dalam ceritanya kita diperlihatkan rencana dari Megatron yang paling rumit. Para Decepticon berhasil membuat sebuah senjata yang disebut sebagai “Orbit Disruptor Cannon” atau meriam pengacau orbit. Yang menarik dan unik adalah dengan ukuran senjatanya yang masif, hanya Bruticus yang mampu menggunakannya.

Megatron berencana untuk membuat Bruticus menembakan meriam tersebut ke arah bulan, dan membuatnya keluar dari jalur orbitnya. Dengan kacaunya orbit tersebut para Decepticon kemudian akan mengambil alih kendalinya dengan menggunakan alat ciptaan Soundwave. Dengan orbit bulan yang kacau gelombang ombak di bumi menjadi tidak terkendali, dan dengan alat milik Soundwave, Megatron akhirnya mampu membuat sebuah ngarai dibanjiri air, dan membuatnya memiliki energi yang tidak terbatas.

Soundwave dan Starscream Membuat Klub Dansa (Auto-Bop)

Dalam sebuah episode “sekuel” dari “Make Tracks,” Tracks kembali berkumpul dan berpetualang bersama Raoul. Mereka kemudian menemukan sebuah klub dansa yang sangat keren di kota New York yaitu Dancitron. Yang tidak mereka ketahui, sebenarnya klub dansa Dancitron tersebut adalah rekayasa dari Soundwave dan Starscream. Mereka yang berada di dalamnya sebenarnya dihipnotis untuk kemudian mau menjadi budak bagi Decepticon dalam membangun sebuah bangunan di New York. Sayangnya, episodenya sendiri tidak memperlihatkan apa yang coba dibangun oleh Decepticon dengan menggunakan para “pekerja” tersebut.

Burung Griffin Ungu Raksasa (Aerial Assault)

Dalam episode “Aerial Assault” para fans diperlihatkan sesuatu yang luar biasa, yaitu sebuah robot burung Griffin raksasa berwarna ungu. Dalam ceritanya diperlihat bahwa pihak Decepticon bekerja sama dan saling barter sumber daya dengan sebuah negara di Timur Tengah. Mereka menginginkan Decepticon mencari dan menggali serta memberikan mereka minyak, dan sebagai gantinya mereka harus menyerahkan suplai mekanik untuk Decepticon.

Bersama-sama mereka membangun sebuah pasukan jet drone, yang mana mereka kemudian memutuskan untuk membuat Giant Purple Griffin. Tidak pernah diungkapkan apa alasan mereka membuat robot ini, atau ide siapa. Meskipun terlihat sangat mewah dan mengerikan, pada akhirnya robot raksasa ini mampu dikalahkan dengan mudah oleh Superion.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.