Pertarungan Gohan melawan Kefla dalam manga Dragon Ball Super menjadi bukti bagaimana kekuatan Gohan saat ini, dimana kekuatannya jauh lebih kuat dibandingkan apa yang banyak orang pikirkan. Dalam cerita Cell Saga dalam manga Dragon Ball Z, Gohan merupakan pahlawan terkuat di serinya. Dia bahkan sempat mengungguli kemampuan dari sang ayah, Goku.

Namun, sayangnya Gohan lebih memilih untuk tidak menjadi ayahnya, menjadi seorang petarung dan pelindung bumi. Gohan lebih memilih menjalani hidupnya layaknya manusia pada umumnya. Dengan Gohan yang semakin beranjak dewasa, dan lebih memilih kehidupan sebagai manusia biasa, dia sudah tidak lagi berlatih keras. Akibatnya, level kekuatan Gohan sejak saat itu tidak lagi sama dengan Goku atau Vegeta.

Gohan baru kembali meningkatkan kekuatannya saat dia memutuskan untuk bergabung dalam Tournament of Power. Setelah Gohan menyadari bahwa dirinya lemah di Golden Frieza Saga, Gohan mulai kembali ke sosok aslinya sebagai petarung, dengan berlatih bersama Piccolo. Bahkan, Gohan kembali mendapatkan form Ultimate miliknya. Dalam Tournament of Power, Gohan bertindak sebagai pemimpin tim dari Universe 7.

Dragon Ball Super Episode 88: "Gohan and Piccolo Teacher and Pupil Clash in Max Training!" ReviewGohan sendiri mampu bertahan sampai akhir, dimana dia menjadi satu-satunya petarung yang tersisa dari delapan petarung yang dikirim. Gohan berhasil mengalahkan para karakter kuat dari Universe 11, dua petarung Namek dari Universe 6, dan tiga robot dari Universe 3. Pertarungan terakhir Gohan di turnamen tersebut adalah ketika dia bekerja sama dengan Frieza untuk mengalahkan Dyspo, petarung tercepat dari Universe 11. Berhasil mengalahkan Dyspo menjadi bukti bagaimana Gohan adalah sosok penting bagi tim Universe 7.

Dalam versi manganya juga Gohan memperlihatkan kemampuannya yang jauh lebih kuat dari dugaan banyak orang. Dalam Tournament of Power, Gohan bertarung melawan Kefla, fusion dari dua Saiyan Universe 6, Caulifla dan Kale. Dalam pertarungannya, Gohan benar-benar menggunakan seluruh kekuatan yang dia miliki untuk memaksa Kefla sampai ke batasnya.

Pertarungan keduanya justru berakhir dengan kekalahan bagi kedua pihak. Meskipun begitu, Kefla tetap dianggap sebagai pihak yang kalah dan Gohan pun menang. Dalam pertarungan tersebut Gohan sempat ditanya oleh Kefla mengapa dia tidak menggunakan transformasi Super Saiyan. Dan Gohan pun menjawab bahwa dia lebih memilih menggunakan kekuatannya sebagai manusia. Dia tidak ingin mengandalkan kekuatan dari garis keturunannya.

Kemenangan Gohan atas Kefla menjadi bukti bahwa Gohan memiliki kekuatan yang luar biasa dahsyat, mengingat Kefla adalah salah satu karakter terkuat di franchise Dragon Ball. Dan yang perlu dicatat juga adalah Gohan mengalahkannya tanpa menggunakan Super Saiyan atau kemampuan Saiyan lainnya. Selain itu, butuh usaha ekstra dari Goku untuk bisa mengalahkan Kefla dalam versi animenya.

Menggunakan teknik Kaio-Ken sambil menggunakan Super Saiyan Blue miliknya pun tidak mampu membuat Goku menang atas Kefla. Goku harus menggunakan Ultra Instinct tidak sempurna untuk bisa mengalahkan Kefla. Yang menarik adalah sebelum Tournament of Power dimulai, Gohan tidak mampu mengalahkan teknik Kaio-Ken Super Saiyan Blue milik Goku. Sepertinya, dalam waktu singkat pasca pertarungan tersebut kemampuan Gohan sudah sangat jauh meningkat.

Meskipun Gohan diperlihatkan sebagai karakter yang cukup mengecewakan dalam seri Dragon Ball Super, namun kemenangan atas Kefla menjadi bukti bahwa Gohan tidak selemah yang sebagian orang perkirakan. Bahkan, banyak dari para fans menganggap Gohan masuk lima besar karakter terkuat di franchise Dragon Ball. Bagaimana menurut kalian Geeks? Apakah kalian setuju bahwa Gohan adalah bagian dari lima besar karakter terkuat Dragon Ball?

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.