Sekuel dari sebuah seri adalah hal yang cukup sulit untuk dilakukan, terlepas dari cerita atau medium mana yang digunakan. Jika dikemas secara benar, sekuel akan menjadi cerita lanjutan yang sangat populer dan menarik yang mana biasanya akan terus menerus dikembangkan lagi, agar lebih menarik. Membuat sekuel adalah hal yang selalu menarik perhatian para penerbit atau pengembang.

Namun, terkadang sekuel juga bisa menjadi senjata makan tuan. Artinya sekuel ini bukannya melanjutkan cerita dari seri sebelumnya atau memberikan perspektif baru, namun justru hasilnya sangat mengecewakan. Ada beberapa judul dari sekuel anime yang dianggap gagal oleh banyak orang. Apa saja? Berikut adalah daftarnya.

Dragon Ball GT

Dragon Ball GT adalah sekuel dari seri pertama dalam franchise Dragon Ball yaitu Dragon Ball Z. Meskipun Dragon Ball Z adalah mahakarya dari sosok Akira Toriyama, namun dalam seri Dragon Ball GT keterlibatan Akira Toriyama dalam serinya tidak terlalu banyak seperti di seri sebelumnya. Dragon Ball GT awalnya dibuat dengan konsep yang sama dari seri sebelumnya, hanya saja sisi petualangan dan humornya lebih banyak.

Meskipun pada awalnya seri ini memang berhasil membuktikan hal tersebut, di tengah-tengah cerita serinya dianggap terlalu banyak melakukan perubahan, khususnya dari segi tone ceritanya. Sebagian fans bahkan menganggap seri ini sebagai seri Dragon Ball yang “gagal” apalagi, franchisenya kemudian merilis sekuel dalam versi canon yaitu Dragon Ball Super.

Ghost In The Shell: SAC_2045

Seri anime Ghost in the Shell dianggap sebagai salah satu cerita anime yang bertema masa depan/cyberpunk. Setelah kesuksesan dari seri pertamanya, berbagai sekuel pun mulai banyak bermunculan. Yang paling baru adalah Ghost in the Shell: SAC_2045 yang diproduksi dan tayang di Netflix. Seri yang merupakan sekuel dari Stand Alone Complex ini berkisah tentang ancaman baru yang disebut “post humans” yang semakin mengaburkan perbedaan antara manusia dan mesin.

SAC_2045 memang menghadirkan beberapa ide baru yang menarik, namun secara garis besar serinya dianggap justru hanya “memperbaiki” berbagai materi dari seri Ghost in the Shell sebelumnya, yang mana berbagai sekuel-sekuel sebelumnya pun dianggap tidak mampu menyamai kepopuleran dari versi orisinal. Meskipun dibungkus dengan CG yang sangat apik, SAC_2045 tetap dianggap sekuel yang mengecewakan.

FLCL Progressive Dan Alternative

Dalam versi bahasa Jepangnya sendiri, seri animenya berjudul Hepburn: Furi Kuri. Sedangkan dalam bahasa Inggris, diterjemahkan menjadi Fooly Cooly yang kemudian disingkat menjadi FLCL. FLCL sendiri dirilis pada tahun 2000 dan dianggap sebagai salah satu seri anime tahun 2000an terbaik sepanjang masa. Menariknya, FLCL sendiri hanya memiliki enam episode saja.

Bertahun-tahun kemudian, FLCL merilis dua seri sekuelnya yaitu FLCL Progressive dan FLCL Alternative. Harus diakui bahwa kedua seri sekuel tersebut memiliki keunggulannya masing-masing, namun dengan cerita yang dianggap sangat “self-contained” membuat kedua seriesnya dianggap mengecewakan. Meskipun perlahan-lahan kepopuleran kedua serinya mulai naik, namun tetap saja impaknya dianggap tidak sama dengan yang pertama.

Digimon Adventure Tri

Ada banyak sekali seri Digimon yang berbeda, tapi seri anime orisinal dari Digimon Adventure masih dianggap sebagai yang terbaik. Digimon Adventure Tri sendiri bersetting beberapa tahun setelah peristiwa di Digimon Adventure 02, dimana para anak-anak terpilih harus menghadapi tantangan baru yang mengancam bukan hanya dunia digital tapi juga dunia nyata.

Digimon Adventure Tri menghadirkan sesuatu yang unik dalam ceritanya, dimana para anak-anak terpilih ini diceritakan sudah dewasa. Alur cerita yang cenderung lambat dan terlalu bertele-tele dianggap menjadi poin utama mengapa seri ini mengecewakan. Sekuel lainnya yaitu Digimon Adventure: Last Evolution Kizuna, kemudian dirilis sebagai cara untuk “memperbaiki” kesalahan Digimon Tri.

Psycho-Pass 2

Psycho-Pass adalah salah satu seri anime yang unik, dimana mereka bergenre kriminal yang bersetting di masa depan. Menariknya, meskipun bergenre kriminal – yang notabene berbeda dari kebanyakan seri populer – Psycho-Pass memiliki banyak peminat. Dalam ceritanya, para polisi di masa depan sengaja memantau atau mengawasi setiap gerak-gerik manusia demi mencegah terjadi tindakan kriminal atau tindakan di luar batas.

Serinya benar-benar membangun sebuah dunia modern yang sangat menarik dan cerdas, serta karakter yang menarik. Namun, sayangnya Psycho-Pass 2 tidak mampu mengikuti jejak yang sama dengan seri sebelumnya. Sekuelnya ini dianggap kurang menghadirkan berbagai kasus misterius yang menarik. Para karakternya memang sengaja dimasukan dalam situasi yang tertekan, yang mana hal ini mengurangi sisi positif animenya. Hal ini juga nyatanya berlanjut di Psycho-Pass 3.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.