Bagaimana caranya mengalahkan Kaido, makhluk paling kuat di dunia? Itulah yang kemudian menjadi pertanyaan bagi para fans di seri One Piece. Sebelumnya, Eiichiro Oda, selaku kreator dari serinya sempat menyebutkan bahwa dia sangat kesulitan untuk menemukan cara mengalahkan Kaido. Namun, seiring berjalannya waktu Oda Sensei sepertinya sudah menemukan jalan untuk hal ini.

Banyak yang kemudian bertanya-tanya siapa yang akan mengalahkan Kaido dalam pertempuran ini? Teori-teori bermunculan, dan salah satu teori yang populer adalah Zoro yang akan mengalahkan Kaido. Ada beberapa hal yang bisa mendukung hal tersebut. Pertama, arc Wanokuni dibuka dengan sebuah momen dimana Zoro menunjukan sudah sejauh mana perkembangan kekuatan Zoro sejak timeskip.

Kemudian kita melihat Zoro yang menjalin sebuah hubungan yang mendalam dengan Hiyori, anak dari Kozuki Oden dan juga salah satu karakter penting dalam ceritanya. Sejauh ini, hubungan mendalam antara Zoro dan Hiyori justru melebihi hubungannya dengan karakter utama lain di story arc yang lain. Hal ini tentunya memancing “kecurigaan” bahwa Zoro memang bukanlah sosok sembarangan dalam ceritanya.

Kemudian, Zoro pun setuju ketika dia diminta untuk memberikan pedang Shusui, karena penduduk Wano percaya bahwa menghilangnya Shusui dari tempat asalnya merupakan awal mula bencana yang terjadi di Wanokuni. Pertemuan Zoro dengan Ryuma sebenarnya merupakan pertanda yang diberikan oleh Oda Sensei pada waktu itu bahwa Zoro dan Shusui akan pergi ke Wano dan kembali ke tempat asalnya.

Setelah mengembalikan Shusui, Zoro mendapatkan penggantinya yaitu Enma. Enma merupakan salah satu dari dua pedang milik Kozuki Oden dulu, yang mana kemudian dua-duanya diwariskan kepada anaknya. Enma sendiri dimiliki oleh Hiyori, dan Hiyori sendiri rela memberikannya kepada Zoro sebagai pengganti Shusui. Enma sendiri adalah pedang yang pernah melukai Kaido.

Setelah Enma ada di tangan Zoro, Tenguyama mengatakan bahwa Enma adalah pedang yang sangat dahsyat. Tidak semua orang mampu menggunakannya, karena pedang tersebut menyerap Haki penggunanya dalam jumlah besar. Dan hal ini sendiri dibuktikan oleh Zoro yang langsung bisa merasakan kedahsyatan pedang Enma, yang mana sangat sulit untun dikendalikan.

Tengu sendiri kembali menjelaskan bahwa jika Zoro bisa menguasai sepenuhnya atas Enma, dia akan mampu membuat Enma menjadi pedang hitam (black blade). Berdasarkan dari apa yang diungkapkan oleh Tenguyama, Zoro tentunya akan mendapatkan peningkatan kekuatan dengan bantuan dari Enma. Dan jika pedang ini digunakan dalam potensi yang sebenarnya, maka kita akan melihat efek yang sama seperti Oden dulu.

Zoro juga memiliki motivasi lebih untuk membunuh Kaido. Pertama, selain demi membantu Hiyori membalaskan dendam Kozuki Oden, Zoro juga akan membalas dendam atas kematian Yasuie yang tewas akibat dieksekusi. Meskipun Orochi yang membunuh Yasuie, tapi karena adanya perlindungan dari Kaido, Orochi berani melakukan hal tersebut. Ini bukanlah perkara memenuhi ramalan atau apapun itu. Ini adalah sebuah hal/pekerjaan yang harus diselesaikan.

Oden tidak mampu menyelesaikan pertarungan ini, maka akan ada kekuatan yang jauh lebih besar yang akan meneruskan pekerjaan tersebut. Mengapa Zoro harus memiliki peran penting dalam pertarungan ini? Luffy adalah calon raja bajak laut, yang mana ketika dia berhasil mendapatkan gelar tersebut akan ada banyak musuh yang mengincar kepalanya. Maka selain Luffy, seluruh krunya pun harus berkembang dan jauh lebih kuat. Zoro adalah salah satu orang yang percaya pada mimpi Luffy tersebut, dan dia akan berusaha untuk membantu Luffy mewujudkan mimpinya.

Di chapter 997 kemarin, kita melihat bagaimana Zoro dengan terang-terangan menyebutkan bahwa dia memiliki keinginan untuk menghabisi Kaido. Meskipun Zoro menjadi sangat kuat, dia mungkin tidak akan bertarung melawannya 1 lawan 1. Mungkin akan ada Luffy disana yang membantu. Meskipun begitu, Zoro dipastikan memiliki peran penting dalam kekalahan Kaido. Bisa jadi Kaido akan mendapatkan bekas luka baru.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.