Setelah sekian lama akhirnya arc Galactic Patrol Prisoner dari cerita Dragon Ball Super pun berakhir. Namun, berakhirnya arc tersebut memunculkan banyak pertanyaan besar terkait dengan apa yang akan terjadi selanjutnya di series ini. Untuk bisa mengalahkan Moro, Goku pada akhirnya menguasai sebuah teknik baru, teknik yang kekuatannya hampir setara para dewa yaitu Ultra Instinct.

Teknik ini sebenarnya pertama kali digunaka saat arc Tournament of Power. Namun, pada saat itu Goku masih belum menguasai sepenuhnya teknik tersebut, yang mana berakibat pada terancamnya bumi dan seluruh galaksi. Dan peristiwa tersebut sekarang membuat Goku berada dalam pengawasan dari sang Grand Priest dan para pemimpin lainnya – dan ini bukanlah sebuah pertanda yang baik.

Di akhir arc Galactic Patrol Prisoner kemarin kita melihat pada akhirnya Goku berhasil membuka form sempurna dari Ultra Instinct, yang kemudian disebut sebagai Perfect Ultra Instinct. Dan dengan sempurnanya form Ultra Instinct ini juga berpengaruh terhadap peningkatan luar biasa dari sosok Goku. Sayangnya, sempurnanya teknik Ultra Instinct ini nyatanya harus dibayar mahal dengan hilangnya nyawa Merus.

Merus ternyata sebenarnya adalah seorang Angel – yang masih dalam pengawasan – dimana Merus mengatakan butuh satu dorongan besar terakhir untuk bisa menyempurnakan Ultra Instinct tersebut. Disaat Goku sudah tidak berdaya, Meruslah yang kemudian menghadapi Moro. Namun, Merus harus tewas karena Moro berhasil menggunakan kekuatan seorang Angel secara ilegal.

Dragon Ball Super Sets Up Goku vs Grand Priest Merus Death Manga 63Kematian Merus terpaksa membuat Grand Priest memanggil Beerus untuk mencari jawaban atas kematiannya, dan bisa dipastikan Grand Priest tidak senang harus kehilangan salah satu anaknya. Ini menjadi pertanda buruk nomor satu. Kematian Merus adalah pemicu yang dibutuhkan Goku untuk bisa menyempurnakan Ultra Instinct miliknya. Dengan level kekuatan yang setara dewa, Goku mendapatkan kekuatan yang belum pernah diperlihatkan sebelumnya.

Hal tersebut semata-mata demi bisa mengalahkan Moro setelah sang villain menyatu dengan bumi. Goku sekarang tidak lagi seorang petarung biasa, yang mana kekuatan Goku bahkan kini diakui oleh Whis dan Beerus. Ini menjadi pertanda buruk nomor dua. Terakhir, dengan memiliki kekuatan seorang dewa dengan Ultra Instinct tersebut, artinya Goku kini juga menjadi ancaman besar.

Moro menjadi contoh dari hal ini, dimana makhluk biasa mencuri kekuatan Ultra Instinct Merus yang merupakan seorang Angel untuk dirinya dan digunakan untuk niat yang jahat. Sepertinya akan sangat sulit untuk melihat Dragon Ball Super kembali seperti sedia kala. Apa yang terjadi pada Goku sudah membawa kita pada level baru kekuatan sebuah karakter.

Seperti yang ditulis di artikel sebelumnya, hal ini memunculkan pertanyaan apakah Ultra Instinct sempurna ini akan menjadi form terakhir Goku. Dan sepertinya peningkatan kekuatan Goku ini tidak akan berhenti sampai disini. Dia masih akan terus berlatih dan menjadi kuat, entah sampai sekuat apa dan seberapa lama lagi.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.