Sudah bukan hal yang baru jika seri One Piece menghadirkan berbagai villain ikonik yang ada di multiverse anime. Sedari awal, para villain yang ikonik inilah yang menjadi salah satu aspek para fans senang dengan seri One Piece. Mereka seolah dengan sengaja memberikan perbedaan yang kontras dengan para karakter protagonis.

Meskipun mereka memiliki kekuatan yang sangat dahsyat, hal tersebut tidak menutup kelemahan yang dimiliki oleh para villain ini. Mereka semua memiliki kelemahannya masing-masing, yang mana hal inilah yang membuat mereka cukup unik. Lalu, apa saja kelemahan dari para villain tersebut? Berikut adalah ulasan singkatnya.

Smoothie Tidak Pandai Memperhitungkan Sesuatu

Ketika sebuah karakter memiliki kekuatan dahsyat layaknya Smoothie, keseimbangan adalah sebuah hal yang sangat vital. Meskipun memang tidak bisa dipungkiri sebagai salah satau Sweet Commander kekuatannya tidak bisa diremehkan, namun ada hal lainnya yang justru jauh lebih lemah dibandingkan kekuatannya. Smoothie jarang memperhitungkan semuanya dengan baik, dan hal ini terkadang menjadi bumerang bagi dirinya. Beruntung Perospero dan Katakuri selalu berhasil menolongnya.

Jack Terlalu Ceroboh

Untuk sosok tangguh seperti Jack, menyerang duluan tanpa berpikir panjang adalah hal yang sudah menjadi kebiasaan. Sosok seperti Jack biasanya tidak mempertimbangkan apa yang bisa dilakukan dan tidak. Baginya, yang paling penting adalah bisa menyerang duluan dibandingkan lawan dan menghancurkan mereka. Serangannya baru berhenti ketika dia merasa sudah gagal.

Salah sau bukti dari hal ini adalah ketika dia menyerang sebuah kapal perang angkatan laut, yang terdapat tiga sosok tangguh di atasnya. Hal ini tentunya dianggap sangat gila, karena mereka yang kuat sekalipun tidak akan menyerang lebih dulu.

Kekuatan Doflamingo Tidak Bisa Membawa Ambisi BEsarnya

Dari semua penjahat yang sudah diperkenalkan di serinya, Doflamingo mungkin adalah sosok penjahat yang sempurna. Dia sangat menikmati kekuatan yang dia miliki dan juga kecerdasannya. Perpaduan kecerdasan dan kekuatan tersebut yang kemudian menjadikan Dofy sosok penjahat yang tidak biasa. Dengan kata lain, dia adalah seorang villain sempurna.

Tapi, tentunya Dofy juga memiliki sisi lain dalam dirinya. Dia adalah sosok yang terlalu ambisius. Bahkan, dia adalah seroang penjahat yang paling banyak memperlihatkan ambisinya. Sayangnya, level kekuatan yang dia miliki tidak sebesar dan setinggi ambisi yang dia miliki. Semua rencana yang sudah dia buat seketika hancur ketika kelompok Topi Jerami tiba di Dressrosa.

Queen Adalah Sosok Yang Tidak Peduli

Sebenarnya hal ini bukan hanya berlaku kepada Queen, tapi juga kepada seluruh anggota kelompok bajak laut Beasts. Berbeda dengan kelompok Big Mom yang selalu bangga dengan kelompoknya dan kedekatan yang mereka alami, kelompok bajak laut Beasts justru terlalu bebas. Mereka tidak peduli terhadap apa yang mereka hadapi.

Queen memang mengakui kekuatan dari Luffy, tapi dia tetap tidak peduli terhadap hal tersebut. Queen justru membuat Luffy menjadi salah satu “mainannya.” Contoh lainnya adalah ketika dia menyerang orang-orang di panggung utama dengan Ice Demon. Dia tidak melihat kawan atau lawan, dan tidak peduli akan hal tersebut.

Katakuri Terkungkung Oleh Kru Bajak Laut Yang Jahat

Ada banyak contoh ketika kejujuran dan rasa hormat mampu memberikan perubahan terhadap perkembangan seseorang. Dalam sebuah lingkungan yang dipenuhi oleh kejahatan, ketidak jujuran, dan hal mengerikan lainnya, semua hal-hal baik akan dengan mudah terlupakan. Tanpa adanya larangan moral yang diterapkan, rasanya akan sulit untuk menghentikan semuanya.

Hal inilah yang terjadi pada Katakuri. Sebenarnya, bisa dibilang Katakuri tidaklah jahat tapi dia tidak keberatan untuk melakukan kejahatan demi krunya, karena pada dasarnya di adalah seorang bajak laut. Katakuri juga sebenarnya memiliki potensi yang sangat dahsyat sebagai sebuah karakter, hanya saja sangat disayangkan karena dia berada di lingkungan yang salah

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.