Perkembangan pada sebuah karakter tidak melulu terfokus pada masalah kekuatan dan kemampuan. Terkadang, hal tersebut juga dibarengi dengan semakin dewasanya sang karakter. Itulah yang diperlihatkan dalam franchise Naruto. Di seri Naruto, kita melihat karakter seperti Naruto, Sasuke, dan Sakura di usia mereka yang masih kecil.

Lalu, kemudian di seri Shippuden kita melihat mereka sudah beranjak dewasa dan semakin kuat. Dan di seri terbaru, Boruto: Naruto Next Generation, kita melihat karakter tersebut yang sudah berkembang menjadi dewasa. Mereka bahkan sudah berkeluarga dan memiliki anak. Namun, dari sekian banyak pasangan siapa kira-kira yang menjadi pasangan orang tua terbaik?

Shikamaru dan Temari

Dengan anak seperti Shikadai, Shikamaru dan Temari benar-benar berjuang keras untuk memberikan seluruh perhatian dan kasih sayang mereka demi membesarkan sang anak. Shikadai adalah sosok anak yang baik dan merupakan versi mini dari Shikamaru dengan mata dan keras kepala yang dimiliki Temari. Tapi, saat insiden Byakuya Gang terjadi dimana Shikadai dipaksa harus menghadapi sebuah situasi yang menguji morailtasnya, kedua orang tua ini memberikan arahan kepada Shikadai sambil juga memberikan petunjuk jalan mana yang harus diambil oleh Shikadai.

Meskipun Shikamaru sangat sibuk sebagai penasihat Hokage, namun dia masih menyempatkan diri untuk makan malam bersama keluarganya di rumah dan bahkan bermain shogi bersama Shikadai sesekali. Temari sendiri adalah sosok istri dan ibu yang perhatian. Baik Shikamaru ataupun Temari selalu memberikan kebebasan untuk memilih apapun kepada Shikadai. Namun, mereka akan selalu ada dan hadir ketika Shikadai membutuhkannya.

Ino dan Sai

Tidak ada yang menyangka sebelumnya jika Ino dan Sai bisa menjalin sebuah hubungan yang romantis, dan pada akhirnya menjalin rumah tangga. Meskipun dulunya Ino dan Sai memiliki sifat yang sangat berbeda, pada akhirnya sifat mereka menjadi berkurang dan lebih banyak memberikan curahan kasih sayangnya pada anak mereka, Inojin. Namun, Inojin sendiri adalah sosok yang sedikit canggung.

Ketika Inojin memiliki kesulitan untuk menciptakan makhluk dari apa yang dia gambar dan emosinya tidak terhubung dengan gambar tersebut, Ino dan Sai mampu dengan lembut mengarahkan Inojin dan mampu memahaminya lebih dari orang lain dan bahkan dirinya sendiri. Inojin memiliki sifat yang tidak sabaran dan gampang menyerah, tapi Ino dan Sai selalu berusaha untuk mengurangi dan menghilangkan sifat buruk anaknya tersebut. Ino dan Sai adalah sosok pasangan yang baik.

Rock Lee

Bukankah daftar ini hanya untuk pasangan saja? Memang benar, tapi seorang ayah single-parent pun tentu tidak kalah hebat. Dengan sikap positif yang dimiliki Lee dan juga arahan dari Guy, Metal mampu menghilangkan kecemasanya dan mengubah kelemahan dirinya menjadi kekuatan. Meskipun metal meyakini bahwa ayahnya selalu berpikir bahwa dia lemah, tapi Lee selalu percaya pada kemampuan Metal.

Lee sendiri memang khawatir terhadap anaknya, terutama bagaimana cara dia menyelesaikan berbagai masalah. Namun, Lee selalu berusaha meyakinkan Metal untuk selalu lebih kuat dan memberikan tantangan pada Metal untuk menerima semua kesalahan yang dia lakukan dan menggunakannya sebagai sebuah kekuatan.

Hinata dan Sakura

Hinata dan Sakura memang bukanlah single-parent atau orang tua tunggal, karena mereka masih memiliki pasangan. Tapi, faktanya, kedua wanita tangguh ini selalu melakukan semuanya sendirian. Selain berperan menjadi seorang ibu, mereka berdua juga terkadang berperan sebagai ayah mengisi kekosongan yang sering ditinggalkan oleh Sasuke dan Naruto. Kedua shinobi terkuat tersebut memang sangat sulit meluangkan waktu untuk keluarga mereka, mengingat kesibukan yang menyita waktu.

Meskipun begitu, yang perlu diacungi jempol adalah bagaimana kedua wanita tangguh ini bagaimana mereka bisa menerima semua keadaan, sambil juga meyakinkan pada anak-anaknya bahwa sang ayah masih tetap menjadi bagian dari keluarga mereka dan masih sayang terhadap anak-anak.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.