Carol Danvers, alter ego dibalik sosok Captain Marvel dikenal sebagai salah satu pahlawan terhebat dari Marvel Comics. Dengan kekuatan kosmis yang dahsyat, Carol mampu mengalahkan musuh siapapun. Karena kekuatannya pula, Carol lebih sering diluar Bumi, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan berbagai tempat di alam semesta, mengingat di Bumi sendiri miliki Avengers sebagai pelindungnya.

Tapi, bagaimana jika kemudian Carol Danvers berubah menjadi sosok yang mengerikan dan bahkan dia pun membunuh para Avengers. Hal ini terjadi di komik Captain Marvel yang dikerjakan oleh Kelly Thompson dan Carmen Carnero beserta tim lainnya. Dalam komik ini diceritakan jika Carol berubah drastis menjadi mesin pembunuh mengerikan bagi para Avengers.

Setelah dia mengambil “cuti” dari tugasnya sebagai pahlawan super, dia pun akhirnya kembali. Saat dia kembali, situasi di bumi tidak begitu baik. Serangan alien kembali bermunculan, yang membuat kota Manhattan benar-benar berubah menjadi zona perang. Serangan alien tersebut berhasil dikalahkan berkat kerja sama antara Carol Danvers, dan Jessica Drew alias Spider-Woman.

Namun, keadaan mulai berubah ketika salah satu musuh klasik dari Fantastic Four, Nuclear Man, muncul dan menghancurkan kota Manhattan. Carol kemudian masuk ke dalam sebuah portal yang dibuat oleh Nuclear Man, yang ternyata merupakan sebuah realita dimana kota Manhattan berubah menjadi sebuah dystopia mimpi buruk yang mengerikan.

Dalam komik Captain Marvel #5, kita diperlihatkan bahwa Nuclear Man berhasil dikalahkan oleh Carol Danvers yang berubah menjadi mode Binary. Sayangnya, Nuclear Man kemudian berhasil kabur dari sana dengan menggunakan teleportasi, bersama dengan anaknya yaitu Som. Sebelum berhasil mengalahkan Nuclear Man, Carol dan para pahlawan lainnya sempat terkena serangan nuklir yang dilancarkan oleh Nuclear Man.

Serangan Nuclear Punch tersebut pada awalnya tidak memberikan efek apapun kepada Carol, namun beberapa hari kemudian tanda-tanda melemahnya Carol mulai muncul. Seperti dalam analisa yang dilakukan oleh Tony Stark dan Jessica Drew, ada sesuatu yang melemahkan pukulannya, daya tahannya, juga melemahkan berbagai kekuatannya. Mereka pun menduga bahwa serangan Nuclear Punch yang menjadi penyebabnya.

Melemahnya kekuatan Carol menyebabkan dia tidak mampu menghadapi berbagai serangan alien sendirian. Hasilnya, kota menjadi kacau balau dan Carol pun terluka serta dia membutuhkan bantuan untuk mengalahkan para alien tersebut. Keadaan semakin diperburuk ketika “kebenaran” terungkap oleh media bahwa Carol Danvers diduga merupakan makhluk Kree. Hal tersebut terjadi ketika Carol tertangkap kamera sedang membantu seorang pilot Kree, yang ada di dalam pesawat alien yang menyerang Manhattan.

Citra buruk sebagai seorang alien pun akhirnya melekat pada diri Carol, yang membuatnya kecewa dan mentalnya pun jatuh. Di saat inilah sosok Minn-Erva, Kree yang bertugas mengawasi bumi dengan menyamar menjadi manusia, muncul dan berbicara banyak kepada Carol. Intinya, Minn-Erva mengajak Carol untuk tidak memperdulikan manusia dan lebih fokus untuk melindungi bangsanya, yaitu Kree. Karena seperti yang kita tahu, dalam diri Carol terdapat darah bangsa Kree.

Cerita kemudian berpindah. Di volume 12, kita melihat Thor yang sedang berada di suatu tempat diserang oleh sosok berkostum hitam dengan warna merah menyala di topengnya. Setelah bertarung cukup lama, akhirnya diketahui sosok tersebut merupakan Carol Danvers. Dia bertarung melawan Thor dengan sangat ketat. Bahkan pertarungan mereka sampai ke beberapa negara di belahan Amerika.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2