Dalam dunia komik, pahlawan tidak melulu menjadi idola atau menjadi populer di kalangan para fans. Terkadang, ada juga sosok antihero yang menjadi idola di kalangan para fans dan menjadi sosok yang ikonik. Beberapa contohnya adalah Ghost Rider, The Punisher, Deadpool, dan tentunya Venom. Siapa yang sangka jika sosok Venom akan sepopuler seperti saat ini.

Venom sendiri pada awalnya adalah sosok monster dari Spider-Man, ketika dia menyatu dengan Symbiote. Perubahan drastis yang terjadi kepada Peter Parker, nyatanya menjadi perhatian para penggemar saat itu. Dan akhirnya sosok venom sendiri sekarang menjadi salah satu villain yang sering muncul dalam cerita dan menjadi musuh Spider-Man. Dan semua ini terwujud berkat ide dari salah satu fan.

Sebelum Eddie Brock menyatu dengan symbiote Venom, dia menyasar sosok Peter Parker dan merubah seluruh penampilan dari Spider-Man. Kejadian Peter Parker yang menyatu dengan Venom sendiri terjadi dalam peristiwa Secret Wars. Pada saat itu, Peter Parker masih belum mengetahui seberapa berbahayanya makhluk luar angaksa tersebut. Yang dia tahu, Venom memberikan tambahan tenaga dan kekuatan kepadanya. Dan yang paling penting adalah Venom memberikan perubahan penampilan terhadap Peter Parker dan kostumnya.

Tidak lagi berwarna merah dan biru, Peter pada saat itu mengenakan kostum berwarna hitam dengan logo laba-laba di tengahnya berwarna putih.  Perlahan, Venom mulai menunjukan dominasinya dengan mengambil alih pikiran dan juga tubuh Peter Parker. Hal tersebut membuat Peter menjadi sangat agresif dan penuh dengan kekerasan.

Spider-Man berhasil bertahan, sebelum kemudian dia juga berhasil menghancurkan kostum Venom tersebut dari tubuhnya. Symbiote Venom kemudian menemukan jalannya dengan bertemu Eddie Brock, dan sejak saat itulah sosok antihero terbesar Venom pun muncul. Semua ide tentang Venom ini muncul berkat ide dari salah seorang fan bernama Randy Schueller.

Schueller mengikuti kontes yang diadakan oleh Marvel, yang mana mereka mencari para penulis dan artist amatir untuk mencari ide-ide segar atau desain yang baru yang kemudian bisa mereka gunakan di masa depan. Schueller sendiri adalah sosok dibalik ide kostum Spider-Man berwarna gelap, yang mana akhirnya desain kostum tersebut dibeli oleh kepala editor Marvel, Jim Shooter, seharga USD 220.

Ide dari Schueller sendiri sebenarnya sama dengan metode yang digunakan dalam pembuatan kostum untuk Fantastic Four, yang mana menggunakan unstable molecules atau molekul tidak stabil. Kostumnya sendiri akan memberikan peningkatan kekuatan dan daya tahan, serta mampu melakukan penyusupan. Namun, Marvel kemudian sedikit memberikan perubahan terhadap ide dari Schueller ini.

Dan sejak Venom menyatu dengan sosok Eddie Brock, Venom kemudian menjadi villain sepenuhnya dan juga musuh dari Spider-man. Konsep dan karakternya sendiri kemudian dibuat oleh David Michelinie dan Todd McFarlane. Kemunculan Venom sendiri “memaksa” Spidey untuk kembali menggunakan kostum klasik miliknya.

Venom kemudian mulai mendapatkan perhatian dari banyak orang dan akhirnya menjadi salah satu anti-hero terpopuler, seperti yang kita kenal saat ini. Bahkan, Venom sendiri baru-baru ini bergabung dengan tim pahlawan Avengers yang dipilih langsung oleh Captain America. Saat ini, Venom sedang terjebak di sebuah universe alternatif dengan anaknya, Dylan, dan bergabung dengan kelompok pembebasan dunia untuk melawan Codex, yang memiliki kendali terhadap pasukan symbiotes.

Di sepanjang  tiga dekade kemunculan Venom, dia sekarang sudah berkembang menjadi sosok yang tidak kalah populer dari Spider-Man sendiri. Bahkan, terkadang dia menjadi sekutu bagi Spidey, terlepas dari statusnya sebagai “musuh abadi” dari Spidey. Kita nantikan saja ya Geeks apa yang akan dilakukan oleh Marvel Comics kedepannya terhadap karakter Venom ini.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.