MGM, Eon Productions, dan Universel secara resmi mengumumkan bahwa perilisan film No Time to Die ditunda. Tadinya film tersebut akan rilis pada 12 November di Inggris, dan 20 November di Amerika, tetapi sekarang film tersebut harus ditunda selama lima bulan. Itu berarti, No Time to Die baru akan rilis di seluruh dunia pada tanggal 2 April 2021. Keputusan untuk menunda No Time to Die hingga 2021 memang masuk akal, mengingat pandemi yang masih terjadi di seluruh dunia.

Menurut kabar yang beredar, bioskop di seluruh dunia sedang dalam kondisi terpuruk setelah kembali dibuka. Pasalnya, bioskop tidak memiliki banyak konten baru untuk ditampilkan, sehingga masih sedikit orang yang mau datang ke bioskop. Bahkan, ada yang mengungkapkan bahwa kondisi saat bioskop dibuka lebih buruk ketimbang saat ditutup. Akhir tahun inipun tidak banyak film yang akan rilis, di mana film-film besar sudah memindahkan jadwal perilisannya ke tahun depan.

Tentunya ini menjadi pukulan berat bagi No Time to Die. Awalnya, No Time to Die adalah film pertama yang mengumumkan pengunduran jadwal rilis pada bulan Maret lalu, setelah pandemi COVID-19 menyebar di seluruh dunia. Dan kini untuk kedua kalinya, No Time to Die harus diundur kembali. Karena film ini menjadi film terakhir Daniel Craig sebagai James Bond, banyak orang yang ingin menyaksikan film ini. Pihak studios tentunya tak ingin kehilangan momentum tersebut dan menunggu lebih lama agar semua orang dapat menyaksikan filmnya.

Selain menghadirkan Daniel Craig, filmnya juga akan menghadirkan aktor lain seperti Christoph Waltz, dan Rami Malek. Kedua aktor tersebut akan memerankan villain James Bond, yaitu Blofeld dan Safin. Blofeld sendiri adalah villain klasik James Bond, sementara Safin adalah sosok villain baru yang melakukan debut di No Time to Die. Mudah-mudahan saja Safin bisa menjadi musuh yang sempurna untuk mengakhiri karier Craig sebagai Bond.

Restu
https://www.greenscene.co.id/author/restuprawira/