Manga sekuel dari Naruto, Boruto, pada awalnya memperlihatkan Kawaki sebagai salah satu karakter yang berperanguh dalam cerita. Dia menghancurkan Konoha, menantang Boruto dan membunuh Naruto, sang Hokage. Tapi, ternyata itu adalah sebuah adegan “di masa depan” yang diramalkan akan terjadi. Namun, seiring berjalannya cerita, kita kemudian mengetahui bahwa Kawaki sebenarnya adalah wadah dari Isshiki Otsutsuki.

Meskipun Isshiki selalu berusaha untuk membuat Kawaki bisa menjadi seperti dirinya – dengan cara memberikannya segel Karma – karena kekuatan yang dianggap sempurna, tapi dalam chapter 50 kemarin kita melihat bahwa Kawaki  tidak lebih dari sekedar karakter yang dianggap sebagai karakter yang mengecewakan.

Sejauh ini, Kawaki belum melakukan hal besar apapun selain berjalan-jalan berkeliling Konoha dan seolah dianggap sebagai salah satu anak dari Naruto. Kawaki memang menjalin hubungan dengan Boruto dan para generasi ninja Konoha baru lainnya, tapi apa yang dilakukan oleh Kawaki seolah tidak mencerminkan dirinya. Mungkin Ukyo Kodachi sengaja melakukan hal ini untuk membuat apa yang terjadi di masa lalunya tersamarkan.

Kawaki adalah sosok anak yang selalu diimpikan oleh Isshiki, untuk menjadi sebuah wada sempurna yang akan menampung kekuatannya yang dahsyat. Tapi, setelah bergabung dengan Naruto dan berada di bawah perlindungan Konoha, sayangnya tidak banyak perkembangan kemampuan atau karakter dari Kawaki. Karakter Kawaki justru seolah-olah ingin terlihat seperti Sasuke ketika masih muda dulu.

Ada yang berpendapat bahwa Kawaki akan mulai berubah, akan menjadi jauh lebih kuat, ketika dia melihat Naruto mengorbankan nyawanya demi Kawaki. Namun, justru Kawaki harus kehilangan segel Karmanya setelah Isshiki mengambilnya untuk melakukan reinkarnasi, setelah berhasil dikalahkan oleh Kashin Koji. Dan pasca kehilangan segelnya, Kawaki seolah berubah menjadi tidak berdaya.

Sejauh ini diketahui bahwa Kawaki tidak pernah mendapatkan pelatihan yang baik, seperti halnya para ninja Konoha lain. Kawaki hanya mengandalkan segel Karma yang ada di tubuhnya. Sehingga kita belum tahu sampai sejauh mana level kekuatan Kawaki. Jika memang Kawaki akan menjadi villain besar di kemudian hari, apa yang diperlihatkan dalam “prosesnya” ini justru mencerminkan sebaliknya.

Kawaki seolah hanya menjadi karakter pelengkap dalam cerita ini, dimana Isshiki berusaha untuk mendapatkan Kawaki dan berusaha untuk memberikan segel Karma lagi kepadanya. Kawaki seolah bergerak begitu kaku dan tidak bisa membaur dengan yang lain. Tidak ada kedekatan emosional yang diperlihatkan ketika dia dijaga oleh Shikamaru atau para ninja lain. Chemsirtrynya sendiri sama sekali tidak muncul.

Dibandingkan dengan Kawaki, mungkin Sasuke lebih baik ketika dia berada di fase yang sama. Kawaki seolah mengalami mishandled atau mendapatkan pengembangan cerita yang salah. Mungkin Kodachi perlu memikirkan cara bagaimana sorotan cerita bisa berfokus juga pada sosok Kawaki, dibandingkan hanya tertuju pada satu arah saja.

Dengan adanya perubahan cerita Kawaki, Kodachi bisa memberikan “kesempatan kedua” bagi Kawaki untuk bersinar di masa yang akan datang. Masih ada banyak waktu, sebelum semuanya terlambat dan cerita Boruto selesai. Kita nantikan saja ya Geeks apakah Kawaki akan sesuai dengan apa yang mereka suguhkan di awal cerita, atau justru sebaliknya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.