Ada perubahan besar yang kemudian muncul sesudah dan sebelum time-skip terjadi. Time-skip sendiri merupakan “jeda” cerita selama dua tahun, dimana dalam ceritanya selama dua tahun tersebut Luffy dan kru Topi Jerami lainnya berpisah di tempat yang berbeda. Mereka berlatih keras untuk menjadi lebih kuat, sebelum kembali bertemu di Shabaody setelah dua tahun.

Banyak hal yang berubah setelah time-skip terjadi, misalnya beberapa kelompok bajak laut bergabung dengan para Yonko di New World. Ada juga yang bertarung melawan salah satu Yonko. Tapi, disaat semua perkembangan positif muncul pasca time-skip, ternyata ada juga perubahan yang justru bertambah buruk pasca time-skip. Apa saja?

Konsistensi Dengan Haki

Setelah time-skip selama dua tahun, Haki menjadi sebuah sistem kekuatan yang dominan muncul. Kemampuan Haki sendiri sebenarnya sudah beberapa kali diperlihatkan sebelum time-skip terjadi. Bahkan, saat di arc Skypiea, God Enel dan para pengikutnya menggunakan Haki Observasi yang mereka sebut “Mantra.” Inilah Haki Observasi pertama kali diperlihatkan.

Namun, terlepas dari fakta bahwa Haki saat ini menjadi sesuatu yang umum muncul dalam cerita, kemunculannya tetap dianggap tidak masuk akal pasca time-skip ini. Contohnya, ada banyak karakter yang sangat kuat dalam cerita One Piece sejauh ini. Crocodile, Aokiji, Ace, dan Blackbeard adalah beberapa contoh karakter yang tidak pernah diperlihatkan menggunakan Haki dalam pertarungan, saat time-skip belum terjadi.

Episode Flashback

Episode Flashback di seri One Piece berhasil menjelaskan peristiwa bersejarah dari seseorang atau sebuah hal yang terjadi dalam cerita. Selain itu, hal ini bisa menjadi sebuah cara yang efektif bagi para pembaca untuk bisa lebih memahami lagi berbagai karakter penting di ceritanya. Misalnya, cerita flashback tentang Chopper, dimana kita akhirnya tahu alasan mengapa Chopper sangat berambisi untuk menjadi seorang dokter.

Menghadirkan cerita flashback memang adalah hal yang sangat baik, tapi rasanya tidak perlu semua orang mendapatkan cerita masa lalu. Contohnya adalah flashback cerita Senor Pink. Dia sebenarnya adalah seorang antagonis minor yang hanya muncul sebentar saja. Jadi, rasanya para fans tidak perlu mengetahui lebih banyak tentangnya. Meskipun memang ceritanya sangat tragis dan menyedihkan, tapi rasanya semua itu tidak perlu.

Kurangnya Sekutu tanpa buah iblis

Dalam series One Piece, karakter minor sering kali memiliki peran yang lebih besar dibandingkan yang kita kira. Wyper misalnya, adalah sosok perwakilan dari para penduduk Shandia. Dia menjadi perwakilan dari apa yang selama ini dirasakan oleh sebagian besar orang-orang yang ada di Skypiea selama berabad-abad. Wyper juga digambarkan sebagai manusia biasa tanpa adanya kekuatan buah iblis.

Sebelum time-skip, ada banyak sekali karakter minor yang tidak memiliki kemampuan buah iblis. Gan Fall misalnya, bukanlah seorang pengguna buah iblis yang mendapatkan screen time banyak di seriesnya saat arc Skypiea. Hal sebaliknya justru terjadi pasca time-skip, dimana sebagian karakter di arc Wano – Kinemon, Kanjuro, dan Momonosuke – adalah semuanya pengguna buah iblis. Bahkan di arc Dressrosa sekalipun, ada banyak sekali karakter minor yang memiliki kemampuan buah iblis.

Cerita Maa Lalu Karakter Utama

Kita akhirnya tahu bahwa Sanji adalah seorang pangeran dari sebuah kerajaan, tapi sepertinya hal ini merupakan sebuah retcon yang dilakukan oleh Oda. Sebelum time-skip, Sanji tidak pernah mengatakan bahwa dia berasal dari keluarga kerajaan. Sekarang, seluruh kru Topi Jerami sepertinya sudah tidak peduli lagi terhadap cerita masa lalu mereka. Zoro bahkan tidak pernah menyebutkan apapun tentang orang tuanya.

Yang juga lebih buruk adalah Sanji bersikap hipokrit seperti yang pernah dilakukan oleh Robin dan Nami. Sanji mengatakan bahwa dia sudah tidak peduli lagi terhadap Topi Jerami dan Luffy, Apakah Sanji berpikir bahwa Luffy benar-benar tidak akan mengejarnya? Semua kru kemudian pergi ke Whole Cake Island, jadi rasanya Sanji tidak perlu kaget dengan kemunculan Luffy disana. Banyak yang beranggapan bahwa cerita masa lalu Sanji ini menarik dan perlu, tapi ada juga yang berkata sebaliknya.

Pacing

Sebagian besar anime bergenre Shonen dikenal memiliki pacing atau ritme cerita yang cukup aneh, dan One Piece pun sama saja. Di awal kemunculan One Piece, alur ceritanya memang sedikit lebih panjang. Tapi, semuanya berjalan dengan pace yang normal dan masuk akal. Misalnya arc Alabasta yang selesai dalam waktu 11 bulan, ketika muncul di TV. Dalam arc ini, diperlihatkan Luffy dan kru Topi Jerami berada di Alabasta dalam waktu yang cukup lama, sehingga dirasa cukup masuk akal.

Namun, hal berbeda diperlihatkan di arc Dressrosa dimana butuh dua tahun bagi arc ini untuk selesai, dan semua kejadian di peristiwa ini hanya terjadi selama beberapa hari. Dengan jumlah 118 episode – dibandingkan dengan arc Alabasta yang hanya 39 episode – rasanya semuanya sedikit “aneh” jika sebuah kejadian yang hanya terjadi beberapa hari harus diceritakan dalam dua tahun. Harus diakui memang arc Dressrosa sangatlah menakjubkan dan Doffy adalah villain yang fenomenal. Tapi, arc ini dirasa terlalu lama.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.