Meskipun sampai sejauh ini kita masih belum mengetahui siapa sosok Joy Boy yang sebenarnya, darimana asalnya, serta berbagai informasi lainnya, tapi berdasarkan apa yang diperlihatkan dalam cerita, Joy Boy adalah sosok penting di era abad yang hilang. Banyak yang kemudian beranggapan bahwa Luffy adalah “reinkarnasi” atau penerus dari sosok Joy Boy.

Dalam chapter 972, Kozuki Oden mengatakan bahwa dia ingin membuka perbatasan Wano yang sudah ratusan tahun tertutup. Oden ingin kembali membuka perbatasan Wano karena ingin “membuka jalan” bagi sosok yang sudah sejak 800 tahun lalu diramalkan akan muncul sebagai reinkarnasi atau penerus dari Joy Boy. Para fans kemudian berasumsi bahwa sosok tersebut adalah Luffy. Tapi, bisa jadi sosok tersebut bukanlah Luffy.

Menurut ramalan yang ada menyebutkan bahwa salah satu senjata kuno, Poseidon, akan bertemu dengan reinkarnasi dari Joy Boy di masa depan. Dilihat dari semua yang sudah ada di cerita, mungkin masuk akal jika Luffy masuk dalam kriteria yang dimaksud sebagai sosok penerus Joy Boy. Tapi, sebenarnya ada juga karakter lain yang rasanya bisa masuk dalam kriteria, Nefertari Vivi.

Alabasta dan Joy Boy

Alabasta mungkin memiliki hubungan yang baik dengan kerajaan kuno sekitar 900 tahun yang lalu. Hal ini diketahui melalui Poneglyph Pluton yang ada di Alabasta. Jika diperhatikan, sebenarnya, setiap Poneglyph yang muncul dalam cerita, semuanya berada di lokasi atau orang-orang yang dulu memiliki hubungan baik dengan kerajaan kuno. Contohnya suku Mink, klan Kozuki, kerajaan Ryugu (pulau manusia ikan), dsb. Jadi, rasanya masuk akal dengan adanya Poneglyph di Alabasta maka Alabasta dan kerajaan kuno sempat memiliki hubungan yang sangat baik. Hal ini juga diperlihatkan oleh kerajaan Alabasta, yang tetap memilih untuk tinggal di wilayahnya sekarang dibandingkan pindah ke Mary Geoise.

Reverie dan Im

Gorosei sempat bertanya kepada sosok Im Sama tentang siapa lagi yang ingin dia hapus dari sejarah peradaban dunia. Melihat Im Sama pernah memegang foto Vivi, kemungkinan sosok tersebut adalah Vivi. Tapi, mengapa Vivi? Kita juga tahu bahwa ada sesuatu peristiwa muncul di Alabasta ketika Reverie berlangsung. Kemungkinan Nefertari Cobra, ayah Vivi, dibunuh oleh konspirasi Pemerintah Dunia.

Alasannya bisa jadi adalah karena Cobra memiliki banyak pertanyaan mengenai Poneglyph, Pluton, atau bahkan abad yang hilang sediri. Dan untuk menutupi jejaknya ini, Pemerintah Dunia kemudian menyalahkan kematian Cobra pada Pasukan Revolusi, khususnya Sabo, yang menyerang Reverie pada saat itu. Pemerintah Dunia mencoba untuk membunuh Vivi karena adanya perintah dari Im, tapi Sabo berhasil menyelamatkannya. Tapi, meskipun Vivi selamat, Sabo berhasil ditangkap dan akan dieksekusi.

Pasukan Revolusi di Wano

Saat di Dressrosa, Pasukan Revolusi ada di wilayah tersebut karena tertarik dengan proses pengiriman senjata oleh Doflamingi. Senjata yang dibuat oleh Kaido dan Orochi. Mereka kemudian memotong/mencegat jalur pengiriman tersebut. Kemungkinan Pasukan Revolusi akan mencoba melacak dari mana asal-usul senjata tersebut. Dan ketika dia mengetahui bahwa sumbernya berasal dari Wano, maka mereka akan pergi ke Wano.

Pemerintah Dunia sengaja memesan senjata tersebut dari Kaido dan Orochi dengan tujuan untuk menciptakan perang di berbagai wilayah dan kemudian mereka menawarkan bantuan militer, semuanya agar mereka mau tunduk terhadap pihak Pemerintah Dunia. Terdapat sebuah skenario yang mungkin saja terjadi di kemudian hari terkait hal ini.

Dengan asumsi bahwa Big Mom atau Kaido semuanya sudah mati, Wano kembali terbebas dari ancaman, dan perbatasan pun dibuka. Para bajak laut tersebut kelelahan dan banyak sekali korban yang muncul. Namun, siapa sangka disaat mereka pikir semuanya sudah selesai justru muncul CP-0 dan angkatan laut. Mereka melihat hal ini sebagai peluang untuk menghabisi semua bajak laut di waktu yang sama.

Luffy, Kidd, Law, semuanya masuk dalam daftar hitam angkatan laut. Mungkin sosok seperti Kizaru atau Fujitora/Green Bull akan muncul dan mengambil alih keadaan. Pada saat itu, tidak ada yang siap untuk kembali bertarung. Dan saat itulah Pasukan Revolusi muncul. Bukan hanya dari markas pusat saja, melainkan dari seluruh dunia. Pada awalnya mereka datang untuk senjata, tapi justru mereka terlibat dalam situasi yang lebih pelik lagi. Dragon ikut bertarung yang akhirnya membuat seluruh admiral mundur.

Setelah semuanya, seperti yang pernah Dragon ungkapkan bahwa suatu hari mereka akan bertemu, saat itulah momen pertemuan antara Dragon dan Luffy, ayah dan anak. Vivi sendiri berada di pihak Pasukan Revolusi dan akhirnya kembali menyatu dengan kelompok Bajak Laut. Mulai dari saat itu, setelah mereka mendapatkan senjata dari Wano, Pasukan Revolusi kemudian mulai bergerak untuk menyelamatkan Sabo.

Mengapa Vivi Adalah Penerus Joy Boy, Bukan Luffy?

Pertama, Eiichiro Oda dikenal akan kejeniusannya dalam menghadirkan berbagai plot twist yang tidak diduga. Hal inilah yang menjadikan Vivi sebagai penerus Joy Boy, karena Oda Sensei tidak mau semuanya terprediksi. Kedua, jika ini terjadi, maka hal tersebut akan sesuai dengan dugaan Im bahwa Vivi dan kerajaan Alabasta adalah “pengkhianat.” Ketiga, seperti disebutkan di awal, hal ini akan menjadi kejutan yang luar biasa. Oda Sensei akan menghadirkan perbedaan cerita khas Shonen mengenai “sosok dalam ramalan.”

Keempat, Luffy bukanlah sosok orang yang bisa memimpin dunia menuju perubahan. Luffy adalah sosok yang akan menciptakan peluang tersebut, dan sosok yang akan memimpin orang-orang menuju perubahan di masa depan adalah Vivi. Kelima, Oden mengatakan bahwa Wano harus dibuka untuk menyambut sosok penerus Joy Boy. Tapi, Luffy sudah ada di Wano bahkan ketika perbatasan masih ditutup sampai sekarang. Itu artinya ada sosok lain yang memang benar-benar ditunggu, dan itu bukan Luffy melainkan Vivi.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.