Ketika seri manga Naruto pertama kali dirilis pada 1997 silam, Uzumaki Naruto bukanlah siapa-siapa selain anak yang katanya “dikutuk” karena menjadi wadah atau jinchuuriki bagi serigala ekor sembilan, yang dulunya pernah menghancurkan Konoha. Naruto juga tidak memiliki keahlian apapun, selain mampu mengubah dirinya menjadi perempuan seksi dan mampu melakukan teknik bayangan (kagebunshin).

Namun, berkat kerja keras dan determinasi dalam dirinya – juga kemampuannya untuk berteman dengan Kurama – Naruto akhirnya tumbuh menjadi ninja paling kuat di dunia. Di akhir serinya, Naruto hampir saja mengalahkan rival abadinya, Sasuke, untuk membuktikan sudah sejauh mana peningkatan level kekuatan yang sudah dia alami sampai sejauh ini.

Cerita Naruto kemudian dilanjutkan oleh anaknya, Boruto dan Himawari Uzumaki, dalam seri Boruto: Naruto Next Generation. Seperti yang sudah diduga, seri terbaru ini berfokus pada kehidupan dan petualangan Boruto serta para ninja generasi muda Konoha. Para fans mungkin menduga bahwa kekuatan Naruto dan juga kemampuannya semakin jauh berkembang dalam seri ini.

Bukan hanya dia adalah Hokage, tapi Naruto juga memiliki “waktu tambahan” sekitar 15 tahun untuk melatih dirinya lagi, mengasah kemampuannya dan bahkan menjadi jauh lebih kuat lagi. Tapi, sayangnya hal itu justru tidak terjadi. Naruto malah bisa dianggap semakin lemah, bahkan sebelum seri Boruto dimulai. Dalam The Seventh Hokage and the Scarlet Spring, Naruto harus menghadapi Shin Uchiha yang merupakan bekas subjek percobaan Orochimaru, yang ingin membalas dendam.

Setelah Naruto terluka dalam pertarungan tersebut, Kurama dan Sasuke kemudian menyebutkan bahwa Naruto sudah kehilangan sentuhannya, yang mana hal ini juga diakui oleh Naruto sendiri. Dalam cerita manganya sendiri, Naruto sempat mengalami kesulitan menghadapi salah satu anggora dari Kara yaitu Delta, sebelum kemudian dia benar-bear kalah oleh Jigen dan diculik.

Ironisnya, pertarungan tersebut bahkan dilakukan berdua bersama Sasuke. Meskipun untuk saat ini kita masih belum mengetahui sampai sejauh mana level kekuatan maksimal dari Jige/Isshiki, sepertinya Jigen sendiri tidak kalah mengerikan dibandingkan Kaguya, salah satu anggota Otsutsuki yang dikalahkan oleh Sasuke dan Naruto di akhir series Naruto.

Kemungkinan ada dua alasan yang bisa menjelaskan mengapa Naruto kehilangan kekuatannya dalam series Boruto. Alasan pertama adalah Naruto memang sudah tua, dan tidak lagi aktif dalam melakukan misi atau simpelnya dia tidak lagi aktif dalam berbagai kegiatan. Seperti yang disebutkan di atas, hal ini diakui oleh Kurama sendiri.

Ketika Naruto masih remaja dan masih muda, Naruto akan berlatih dengan keras, terus menyempurnakan jutsu yang baru dia pelajari, dan ikut andil dalam berbagai misi. Dia begitu terobsesi dan termotivasi untuk mewujudkan mimpinya, yang artinya tidak ada hal lain selain menjadi lebih kuat dan lebih kuat lagi.

Namun, ketika Naruto beranjak dewasa, tanggung jawabnya semakin besar. Pekerjaan Hokage yang menumpuk sangat menyita sebagian besar waktunya, dan hal ini diperlihatkan dalam seri Boruto dimana Naruto sering kali pulang larut malam dan kurang memiliki waktu bersama keluarga. Alasan kedua adalah era saat cerita Boruto terjadi adalah era yang damai. Konoha tidak lagi berperang dengan desa manapun.

Di satu sisi hal itu tentunya menjadi nilai positif. Tapi, di sisi lain, hal itu justru menjadi alasan melemahnya para shinobi dan desa Konoha. Misi-misi yang diberikan kepada para generasi baru ini tidaklah sulit, kecuali jika mereka memang membangkang dan mencoba untuk pergi sendiri tanpa persetujuan dari yang lain.

Tapi, ada juga dua alasan lain mengapa Naruto memang “seharusnya” melemah. Pertama adalah Naruto sudah bukan lagi sosok karakter utama dalam cerita. Sebagai seorang Hokage ketujuh, perannya saat ini adalah sebagai seorang karakter pendukung cerita. Bukan tempat yang pas bagi Naruto untuk kemudian lebih kuat dari pada protagonis utamanya.

Sekarang giliran anaknya yang mengambil alih posisi sebagai protagonis utama tersebut. Melakukan “nerf” terhadap kekuatan Naruto memang harus dilakukan oleh sang penulis. Jika tidak, maka tidak ada artinya untuk membentuk sebuah cerita terhebat Konoha selanjutnya. Menghadirkan sosok Naruto yang dahsyat yang pernah mengalahkan Kaguya bersama Sasuke tentunya akan “menutupi” cerita Boruto dan karakter generasi baru lainnya.

Pada intinya, sebenarnya Naruto masih menjadi ninja paling kuat di seluruh dunia, dengan level kekuatan yang dahsyat. Namun, perlu ada “penyesuaian” dalam cerita terbaru ini semuanya semata-mata demi kepentingan kontinuitas ceritanya. Mungkin ketika Naruto diberikan waktu untuk kembali berlatih, dia akan kembali ke masa jayanya dulu.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.