DC Comics merilis sebuah seri baru yaitu Batman: Three Jokers, dimana ceritanya mengeksplor konsep yang ditawarkan oleh Geoff Johns di akhir New 52, yaitu bagaimana jika ada lebih dari satu Joker muncul dalam cerita? Dan melalui cerita ini, para fans akhirnya akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

Meskipun volume pertama sudah mulai membangun cerita tentang Three Jokers ini, di volume kedua ini kita akan melihat sebuah “kejutan besar” dimana Joker bertemu dengan anak dan istrinya. Di volume pertama, kita sudah diperkenalkan tiga sosok Joker yang berbeda. Pertama adalah Joker sang badut, yang merupakan sosok Joker dari era Golden Age DC Comics.

Kemudian yang kedua adalah Joker si komedian yang berasal dari cerita The Killing Joke, dan yang terakhir adalah Joker si kriminal yang diadaptasi dari sosok Joker di era modern sekarang. Di volume pertama, Jason Todd dan Batgirl berhasil menangkap Joker sang badut, yang merupakan sosok yang bertanggung jawab atas kematian Jason dan merubahnya menjadi Red Hood.

Batman sendiri memerintahkan untuk menginterogasinya, dan tetap membuat dia hidup selagi Batman pergi ke tempat lain untuk mencari petunjuk atas Joker lainnya. Sayangnya, Jason tidak bisa menahan emosi dalam dirinya setelah terus diprovokasi oleh Joker untuk membunuhnya. DC Comics kemudian merilis preview untuk Three Jokers #2 yang mana ada hal mengejutkan muncul.

Di volume kedua, cerita akan berfokus pada sosok Joker komedian, yang baru saja tiba di sebuah wilayah perumahan. Joker kemudian pulang ke rumah dan dia disambut oleh seorang perempuan yang merupakan istrinya. Istrinya sendiri sedang mempersiapkan makan malam untuk mereka. Dari apa yang diperlihatkan, semuanya seolah nampak biasa saja.

Joker juga bahkan memanggil anak laki-lakinya yang ada di atas. Dilihat dari rasa takut yang dialami oleh sang anak, sepertinya sosok Joker bukanlah sosok yang “diinginkan” dalam keluarga tersebut. Buat Geeks yang belum mengenal siapa sosok wanita dalam ceritanya, sosok tersebut adalah Jeannie. Dia adalah istri dari sang teknisi, yang kemudian berubah menjadi Joker (The Comedian).

Jeannie adalah sosok istri “Joker” dalam cerita The Killing Joke. Sama seperti sang istri, anak laki-laki yang dipanggil ‘Junior’ sendiri kemungkinan adalah anak yang dikandung oleh Jeannie dahulu. Sayangnya, dalam cerita The Killing Joke, sang istri dan anaknya  yang belum lahir harus meninggal karena sebuah kecelakaan. Dan di malam yang sama itulah teknisi di Acme Chemicals tersebut terjatuh ke larutan kimia dan berubah menjadi Joker. Hari itu benar-benar hari yang sial bagi teknisi tersebut.

Namun, yang menjadi pertanyaan adalah dalam cerita ini justru Jeannie dan sang anak terlihat hidup dan sehat-sehat saja – meskipun dalam kondisi mental yang tidak sehat. Mereka terlihat hidup dalam ketakutan akan sosok Joker, yang mencoba untuk membangun sebuah keluarga yang normal disaat dia sendiri tidak normal.

Hasrat untuk memiliki sebuah keluarga yang harmonis ini bisa jadi merupakan momen callback dari cerita JLA #35, dimana Martian Manhunter sempat melakukan analisis terhadap Joker. Dan menurut Manhunter, jauh di dalam hatinya dan tidakannya yang sering brutal dan tidak terkendali, sebenarnya Joker sangat memimpikan dan selalu berharap memiliki sebuah keluarga kecil yang bahagia.

Pertanyaan besar lain kemudian muncul terkait masalah ini, yaitu apakah semua yang terlihat ini benar-benar nyata – dengan kata lain bahwa anak dan istrinya selamat dari kecelakaan – atau semua itu hanyalah bagian dari sebuah ilusi atau bagian dari pikiran gila Joker selama ini. Jika semua itu nyata, apakah artinya selama ini Joker memang bersama mereka meskipun dia tahu bahwa dia sudah tidak lagi seperti dahulu, bahwa dia sudah menjadi Joker?

Bagaimana mungkin jika Batman tidak pernah mengetahui perihal masalah ini? Mungkin semua hal itu akan terjawab di komiknya nanti, yang akan dirilis pada minggu depan. Atau mungkin dalam volume selanjutnya. Kita nantikan saja ya Geeks informasi lain mengenai keluarga Joker ini.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.