Salah satu daya tarik One Piece adalah berbagai kejutan tak terduga yang disampaikan oleh Eiichiro Oda diceritanya. Bahkan untuk di arc Wano saja, sudah ada beberapa kejutan yang disuguhkan, mulai dari apa yang terjadi di masa lalu Wano sampai anak dari Kaido. Tapi, ada satu hal lainnya yang cukup menarik dari arc Wano adalah kemungkinan jika Zoro lahir di wilayah ini.

Ada poin-poin menarik tentang Zoro dan Wano yang kita ketahui sejauh ini. Pertama adalah usia Zoro diperkirakan saat ini adalah 21 tahun. Kurozumi Orochi dan Kaido membunuh Oden dan mengambil alih kekuasaan Wano sekitar 20 tahun yang lalu. Kuburan Ryuma, seorang dewa pedang Wano, dicuri sekitar 23 tahun yang lalu. Ketika Ryuma masih hidup, gaya bertarungnya mirip seperti Zoro saat ini.

Poin lainnya adalah ketika Momonosuke meneriakan kata “Snatch!” kata yang dia pelajari dari Zoro, Kiku kemudian mengatakan bahwa kata tersebut dari dialek kuno dan mengatakan kepada Momonosuke agar tidak mengatakan kata tersebut; karena dianggap tabu di wilayah Wano. Ketika keluarga Kozuki masih menguasai Wano, Yasuie merupakan daimyo dari wilayah Hakumai. Nama aslinya adalah Shimotsuki Yasuie, Shimotsuki sendiri adalah nama desa Zoro tinggal.

Koushiro (guru pertama Zoro) berasal dari Wano berdasarkan fakta bahwa Hyougoro mengatakan kepada Luffy hal yang sama yang dikatakan oleh Koushiro kepada Zoro saat latihan. Gambar simbol di baju Koushiro mirip dengan lambang yang digunakan oleh para samurai Wano. Tenguyama Hitetsu sudah lama bersembunyi di desa Amigasa untuk menunggu kedatangan seseorang.

Berdasarkan poin-poin yang dituturkan tersebut, ada kemungkinan jika Zoro sebenarnya merupakan keturunan dan juga penerus dari klan yang sama dengan Ryuma. Klan tersebut pernah menjadi salah satu klan yang paling dihormati dan terkenal di Wano selama ratusan tahun. Tapi, ketika kuburan Ryuma dicuri 23 tahun yang lalu klan yang menjaga kuburan Ryuma pun merasa malu dan dianggap tabu untuk membicarakannya.

Orochi juga pernah bertemu dengan pemimpin dari klan tersebut, yang mana adalah ayah dari Zoro, juga Koushiro, Hitetsu, dan Gyukimaru ketika bersembunyi di desa Amiasa. Orochi meminta bantuan kepada mereka untuk bertarung bersamanya, demi menggulingkan kekuasaan Oden dan membunuhnya. Namun, mereka menolak dengan alasan kehormatan klan dan dirinya juga mereka tidak mau membunuh Oden.

Orochi pun kemudian membunuh mereka karena sudah menolak tawaran tersebut, dan hasilnya adalah ayah Zoro meninggal pada saat usia Zoro masih satu tahun. Untuk melindungi Zoro, Koushiro memutuskan untuk pergi dari Wano dan berjanji kepada yang lainnya jika dia akan kembali ketika kepemimpinan Orochi tumbang.

Koushiro kemudian pergi ke wilayah East Blue dan bersembunyi disana membangun sebuah dojo latihan pedang. Koushiro mencoba untuk melindungi Zoro dari jauh dan melatihnya sebagai seorang pengguna pedang terhebat yang pernah ada. Meskipun masih sangat jauh untuk menjadi yang terbaik, tapi Zoro saat ini sudah membuktikan jika dirinya sudah lebih kuat dan tidak mudah untuk dikalahkan.

Dengan pedang Shushui sudah dia kembalikan ke Wano, dan dia memiliki pedang Enma, bukan hal yang sulit bagi Zoro untuk menumbangkan Orochi beserta seluruh samurai yang menjadi bawahannya. Ketika Orochi sudah ditaklukan, tentunya janji Koushiro untuk kembali ke Wano bisa ditepati. Selain itu, mungkin akhirnya Zoro bisa tahu apa yang terjadi dengan keluarganya.

Bisa dibilang Zoro bisa jadi merupakan “alat” untuk menebus dosa keluarganya terdahulu dan dengan mengalahkan Kaido dan juga Orochi, nama Zoro bisa disandingkan dengan Ryuma sang dewa pedang dari wilayah Wano. Ketentraman bisa kembali muncul di Wano dan semuanya kembali menjadi normal dengan Momonosuke menjadi pemimpin wilayah Wano.