Whitebeard, Kaido, Big Mom, Shiki, dan beberapa nama legendaris lainnya ternyata dulu merupakan kru dari kelompok bajak laut Rocks D. Xebec. Xebec juga dianggap sebagai salah satu rival terbesar dari Gol D. Roger. Butuh kerja sama dari dua orang kuat, Gol D. Roger dan Monkey D. Garp, untuk bisa mengalahkan Xebec dan membuat seluruh krunya akhirnya bubar dan berpencar.

Menurut Sengoku, kru dari bajak laut Rocks sangat brutal dan terkenal akan tindak kekerasannya. Mereka juga tidak membedakan mana kawan dan mana lawan, semuanya terlihat sama sehingga mereka tidak ragu untuk membunuh rekannya sendiri. Dia adalah bajak laut paling kejam di lautan. Saking mengerikannya, namanya dihapus dari sejarah sehingga tidak banyak orang yang tahu tentang kelompok bajak laut ini.

Namun, dibalik kekejaman Rocks muncul sebuah teori yang menyebutkan bahwa dia memiliki seorang anak yang bahkan masih hidup sampai sekarang. Sosok yang diduga adalah anak dari Rocks D. Xebec adalah Shanks si rambut merah. Berbagai bukti-bukti coba diajukan untuk mendukung teori atau prediksi ini, salah satunya adalah mengenai peristiwa God Valley.

Peristiwa God Valley terjadi sekitar 38 tahun yang lalu, sedangkan Shanks saat ini berusia sekitar 39 tahun. Itu artinya usia Shanks pada saat peristiwa besar dan mengerikan ini terjadi, usianya kurang lebih satu tahun. Roger adalah sosok yang diketahui selalu menganggap bahwa anak-anak adalah sosok yang tidak memiliki dosa apapun, terlepas seberapa kejam orang tuanya.

Karena itulah, pasca kejadian mengerikan di God Valley, Roger kemudian “mengadopsi” Shanks dan tidak membunuhnya. Shanks kemudian diangkat menjadi kru di kapalnya. Ini juga yang kemudian membuat Roger mau mempercayakan Ace kepada Garp, karena mereka berdua tahu anak-anak adalah makhluk yang tidak bersalah.

Dengan semua berbagai bukti-bukti yang ada sebelumnya yang menjadi pendukung dari salah satu teori yang cukup populer ini, kini munculnya bukti baru yang mungkin bisa semakin menguatkan pernyataan bahwa Shanks bisa jadi adalah anak dari Rock. Hal ini terjadi di chapter 966, dimana dalam salah satu paneh kita melihat bagaimana Roger menggendong Hiyori yang baru lahir.

Dalam panel tersebut juga kita melihat bagaimana Rayleigh menggendong Momonosuke. Berdasarkan hal ini kita bisa simpulkan bahwa Roger dan Rayleigh pernah membesarkan anak kecil bersama-sama di atas kapal Oro Jackson. Dan satu hal yang menarik adalah dalam terjemahan dari apa yang diungkapkan oleh Roger terhadap Hiyori, dia mengatakan bahwa “sudah lama aku tidak bertemu/mengasuh/menggendong bayi.”

Hal ini tentunya menarik karena, faktanya hal ini terjadi sebelum Roger pulang dan bertemu dengan Rogue kemudian Rogue melahirkan Ace. Lalu, bagaimana Roger bisa berkata seperti itu? Apakah artinya Roger (dan Rayleigh) sebelumnya memang pernah mengurus seorang bayi atau anak kecil? Jika ya, lalu bayi siapa yang pernah diurus atau pernah ada di kapal tersebut?

Sampai sejauh ini, Eiichiro Oda belum pernah menyebutkan atau menghadirkan cerita yang memperlihatkan kru dari bajak laut Roger memiliki seorang anak kecil. Sehingga, kesimpulan yang bisa diambil dari apa yang dimaksud oleh perkataan Roger sebelumnya adalah bisa jadi Roger “mereferensikan” atau mengingat kembali ketika dia menyelamatkan Shanks saat usianya masih kecil dari peristiwa mengerikan.

Dan pada saat itu usia Shanks sendiri sekitar 14 tahun, yang artinya selama 13 tahun Roger dan Rayleigh mengurus Shanks di atas kapal. Mungkin ini bisa jadi alasan mengapa hampir semua orang memberikan hormat atau mengenal sosok Shanks. Selain karena kemampuan dan kekuatannya ketika dia masih berpetualang, masa lalu atau kejadian historis inilah yang membuat Shanks terkenal.

Bisa dibilang polanya mirip seperti cerita Harry Potter, dimana dia menjadi terkenal dan disegani karena selamat dari serangan Voldemort ketika masih bayi. Mudah-mudahan saja Oda Sensei bisa memberikan konfirmasi dan penjelasan mengenai Shanks sebelum seri One Piece selesai.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.