Salah satu dari sekian banyak elemen yang luar biasa dari series One Piece adalah bagaimana Eiichiro Oda selaku kreator seriesnya, tidak membunuh banyak karakter antagonis. Hal ini tentunya membuka kesempatan bagi karakter tersebut untuk bisa kembali muncul di berbagai arc atau cerita selanjutnya, contohnya adalah Crocodile yang kembali muncul dalam cerita perang besar di Marineford.

Dalam setiap pertarungan yang dia lakukan, Luffy sering kali membuat musuhnya terbang akibat pukulan yang dia lancarkan, mengalahkan mereka sampai ada titik dimana mereka hampir mati. Tapi, meskipun begitu, Luffy tidak pernah membunuh musuhnya – tidak peduli seberapa kejam dan mengerikan serta kejinya musuh tersebut.

Luffy memang sudah melakukan hal yang tepat dengan tidak membunuh musuh-musuhnya, meskipun mereka selalu berusaha dengan keras untuk membunuh Luffy. Ketika hal ini ditanyakan langsung kepada sang kreator, Oda Sensei memberikan jawaban bahwa bukan masalah moral. Membunuh musuh dianggap terlalu mudah untuk dilakukan. Oda lebih memilih untuk “menyiksa” mereka dengan berhasil dipermalukan oleh Luffy.

Dalam sebuah tanya jawab di pojok SBS yang kembali muncul, seorang fan bertanya mengapa Luffy tidak pernah membunuh musuhnya. Oda kemudian menjawab, “alasan Luffy tidak membunuh adalah ini: dalam era sekarang, manusia hidup dengan rasa percaya mereka dan rela mengorbankan nyawanya demi mempertahankan kepercayaan tersebut. Luffy menghancurkan kepercayaan mereka dengan cara mengalahkannya. Bagi mereka menderita akibat kekalahan dan rasa percaya mereka hancur sama buruknya dengan sebuah kematian. Membunuh tubuh mereka adalah hal lain. Aku merasa bahwa, sebagai seorang bajak laut, Luffy dan musuhnya lebih peduli tentang kemenangan dan kekalahan dibandingkan dengan nyawa mereka.

Meskipun Oda memberikan respon ini di awal seriesnya, jawaban tersebut masih belum berubah setelah bertahun-tahun. Pertarungan yang dilakukan oleh Luffy biasanya erat kaitannya dengan harga diri dan kebanggaan, contoh yang paling baru adalah pertarungan antara Charlotte Katakuri dan Luffy. Awalnya Katakuri menganggap bahwa Luffy merupakan ancaman, tapi saat mereka bertarung mereka mulai menyadari kesamaan dalam diri mereka berdua. Akhirnya pertarungan tersebut lebih kepada siapa yang lebih kuat diantara mereka.

Dengan memperlihatkan mimpi Luffy menjadi bajak laut yang diraih dengan cara tekad yang kuat serta kerja keras, dan bukan melalui pertumpahan darah, itulah sesuatu yang ingin diperlihatkan oleh Oda sensei dalam cerita One Piece. Dan karena hal inilah One Piece membuat para pembacanya terasa ikut dalam petualangan Luffy. Ironisnya juga, mereka yang sudah pernah dikalahkan oleh Luffy justru berubah menjadi lebih baik.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.