Barry Allen memang dikenal sebagai manusia paling cepat di dunia. Dalam urusan kecepatan, The Flash adalah bintangnya diantara para superhero lain. Tapi, ini adalah dunia komik, dimana selalu ada pesaing yang bisa merebut posisi tersebut. Dan dalam kasus ini, Marvel juga memiliki pesaing untuk The Flash. Bukan Quickslver, melainkan The Blur.

Selama ini, para fans selalu mengaitkan The Flash dengan Quicksilver dalam persaingan kecepatan. Tapi, sebenarnya bukan Quicksilver saingan untuk The Flash melainkan The Blur. Memang jarang orang mengetahui siapa sosok The Blur, karena Marvel Comics sendiri jarang menghadirkan Blur dalam peristiwa-peristiwa besar dan ikonik. Berikut adalah penjelasan mengenai sosok The Blur.

Cerita Origin The Blur dan The Squadron Supreme

The Squadron Supreme sudah beberapa kali mengalami perubahan di Marvel Universe. awalnya, grup ini dibentuk sebagai sebuah tim pahlawan super yang berasal dari sebuah Earth altenatif, Earth-Squadron. Dengan menggunakan alat yang disebut Utopia Program, tim pahlawan ini mengubah perilaku musuh-musuh mereka untuk kemudian bisa bergabung bersama mereka.

Dalam beberapa tahun belakangan, The Squadrom sempat muncul di Earth-616 dan ikut bertarung bersama para pahlawan Marvel lain seperti Avengers. Versi asli dari Blur sendiri sebenarnya bukan bernama Blur, melainkan Whizzer. Blur sendiri merupakan nama yang digunakan oleh Stanley Stewart dalam menghadapi para penjahat. Stewart mendapatkan kekuatannya melalui sebuah nano virus, seperti sebagian besar para anggora the Squadron. Tapi, seperti yang disebutkan di atas, bahwa Marvel Comics terus melakukan perubahan termasuk juga bagaimana mereka mendapatkan kekuatannya.

Kemampuan dan Kekuatan Blur

Karena menjadi saingan dari The Flash, maka bisa ditebak apa kemampuan utama dari Blur yaitu kecepatan super. Tapi, ada satu kelemahan yang dimiliki oleh Blur yaitu dia tidak bisa berhenti. Ketika Blur sudah berlari, dia tidak akan bisa berhenti dan terus akan berlari sampai dia dihentikan dengan satu cara. Blur harus ditembak oleh obat penenang super.

Pergerakan tubuh secara  terus menerus membuat tubuh Stewart juga berkeringat secara terus menerus, dan dia membutuhkan suplai asupan gizi dan makanan yang banyak. Kelemahan ini sering menjadi bahan lelucon bagi para anggota The Squadron lainnya, karena selain harus terus makan, keringat yang terus mengucur membuat aroma tubuh The Blur kurang sedap.

Blur Kedua

Sudah menjadi hal yang lumrah jika seorang pahlawan mewariskan mantelnya kepada penerusnya. Setelah Stanley Stewart, mantel Blur kemudian dikenakan oleh Jeffrey Walters. Jeffrey juga sebenarnya masih merupakan anggota dari The Squadron dan dia berasal dari New Universe. Dia menjadi satu-satunya yang selamat dari universenya dan dia pun harus terjebak di Earth-616.

Setelah dia tersambar White Event, Walters kemudian diberkahi untuk bisa bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Meskipun Walters memiliki cerita dan pengalaman yang baik sebagai Blur, Marvel Comics kemudian kembali menulis ulang seluruh cerita Squadron Supreme. Dan Stewart kembali menjadi sosok Blur di era modern ini.

Modern Blur dan The Squadron Supreme of America

Dipilih oleh Phil Coulson sendiri, perwujudan baru dari The Squadron Supreme of America ini menjadi kelompok pahlawan yang berbasis di Washington DC. Yang uniknya adalah anggota dari Squadron Supreme ini memiliki kemiripan dengan Justice League. Misalnya, Nighthawk yang mirip dengan Batman, Power Princess yang mirip dengan Wonder Woman, dan Hyperion yang mirip dengan Superman.

Para superhero ini sayangnya harus “dikendalikan” oleh sang iblis, Mephisto dan diprogram oleh Power Elite untuk menjadi senjata melawan pemerintah Amerika Serikat. Jadi, meskipun Staley Stewart kembali dalam versi terbaru ini, tapi ada perbedaan yang sangat jelas. Tim pahlawan ini jauh lebih mengerikan dan lebih kejam dibandingkan Justice League, menyelesaikan masalah dengan kekuatan otot.

Sama halnya dengan The Blur, dimana dia tidak akan ragu untuk menggunakan kekerasan. Berbeda dengan The Flash yang sangat jarang menggunakan kekerasan, dan lebih kepada menggunakan taktik. Dalam waktu singkat, Blur bisa dengan mudah mengalahkan musuhnya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.