Dalam seri manga One Piece chapter 990, terungkap bahwa X Drake adalah sosok yang selama ini ingin dibunuh oleh Queen dan Who’s Who. Dan di chapter ini kita kemudian melihat bagaimana pada akhirnya mereka mencoba untuk menghabisi Drake sebelum kemudian dia berhasil kabur. Who’s Who sendiri menuduh Drake membantu membebaskan Law yang ditawan oleh Hawkins pada saat itu di wilayah Rasetsu.

Drake kemudian diinterogasi oleh Hawkins, Queen, dan Who’s Who apa sebenarnya tujuannya, dan apakah dia berasal dari sebuah organisasi tertentu. Mereka penasaran mengapa Drake membebaskan Law yang ditawan. Tapi, tentunya Drake tidak memberikan jawaban apapun terhadap pertanyaan mereka. Drake sadar bahwa ketiganya memang berniat untuk membunuhnya.

Sebelum kemudian mereka bertiga melakukan hal lebih jauh kepada Drake, dia kemudian kabur dengan menghancurkan bagian jendela dan melompat menuju panggung utama. Sebelum Drake mendarat di tanah, dia sempat menggunakan kemampuannya, X Calibur, untuk menyerang salah satu The Numbers. Di waktu yang sama, Luffy juga melayangkan serangan yang sama dengan King Kong Gun.

Who’s Who yang bekerja sama dengan Queen tentunya menjadi sebuah kejutan besar. King yang kemudian memimpin, meminta kepada seluruh Flying Six untuk menunjukan kemampuan mereka dan juga rasa tanggung jawab mereka sebagai tangan kanan dari Kaido. Sejauh ini, ketiga Calamities sudah melakukan kerja yang baik. Queen berhasil membongkar penyamaran Drake – mungkin dia sudah tahu sejak lama.

Jack sendiri berada di atap istana Kaido, mencoba menahan seluruh gempuran pasukan suku Mink dengan form Sulong mereka. King sendiri berhasil mencegah Sanji, Luffy, dan Zoro untuk pergi ke atap istana. Yang menarik, setelah Drake menghajar salah satu monster Numbers, dia mengekspresikan keinginannya untuk bertarung bersama Luffy.

Berdasarkan hal tersebut, seolah kembali mengkonfirmasi bahwa Monkey D. Luffy adalah pemimpin dari pergerakan melawan Kaido. Drake meminta secara langsung kepada Luffy untuk bergabung dalam pertarungan. Saat ini, Drake sedang dalam posisi yang terjepit dimana dia tidak memiliki peluang untuk kabur atau selamat selain ikut bergabung bersama Luffy. Dan sekarang keputusan Luffy sangat berarti bagi hidup Drake.

Luffy memang tidak memiliki kemampuan untuk bisa membaca pikiran orang, atau menerka-nerka apa jalan pikiran seseorang. Tapi, dia bisa merasakan jika seseorang memang memiliki niat “baik” atau “jahat”. Hal ini kembali mengingatkan kita pada pernyataan dari Dracule Mihawk saat peristiwa di Marineford, dimana dia menjelaskan bahwa kemampuan paling mengerikan dari Luffy adalah membuat semua orang mau bergabung bersamanya, bahkan dengan sukarela mereka mau bertarung bersama/demi Luffy.

Sekarang yang kita bisa lakukan adalah melihat apa yang akan dilakukan oleh Basil Hawkins dan Apoo, jika kemudian mereka masih akan tetap memilih untuk setia kepada Kaido. Melihat situasi saat ini, Hawkins kemungkinan akan melakukan hal yang sama dengan Drake sedangkan Apoo tidak. Hal ini kemungkinan ada hubungannya dengan apa yang terjadi di “masa lalu”.

Dalam arc Sabaody, ketika para supernova pertama kali diperkenalkan, Shakky secara spesifik menyebut beberapa nama seperti Luffy, Hawkins, Drake, Law, dan Kidd. Bisa jadi ini adalah petunjuk yang sebenarnya sudah sejak lama diperlihatkan oleh Eiichiro Oda tentang adanya aliansi besar Supernova. Sebelumnya Kidd, Law, dan Luffy sudah bergabung dalam satu kesatuan. Kemarin, giliran Drake yang bergabung.

Jika kemudian “ramalan” Shakky benar, maka tinggal masalah waktu untuk kemudian Hawkins bergabung dalam tim ini. Seperti yang disebutkan dalam artikel sebelumnya, Luffy mungkin tidak akan bisa bertarung satu lawan satu melawan Kaido ataupun Big Mom. Tapi, Luffy tetap bisa menjadi orang yang mengakhiri pertempuran dengan bantuan dari orang lain, termasuk para Supernova ini. Kita nantikan saja ya Geeks kelanjutan cerita aliansi terbesar Supernova ini di chapter selanjutnya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.