Meskipun Transformers adalah robot, nyatanya bagaimana mereka bisa lahir atau bereproduksi tidaklah semudah seperti membangun sebuah robot pada umumnya. Pertanyaan tentang bagaimana robot-robot Transformers bisa lahir tentunya menjadi pertanyaan besar banyak orang, dan franchisenya sendiri ternyata memiliki berbagai penjelasan dari kontinuitas yang berbeda.
Meskipun ada penjelasan yang cukup simpel dan mudah dipahami, ada juga penjelasan yang melibatkan unsur mistis dan relijius. Dan berikut adalah berbagai cara para Transformers lahir dri masa ke masa.
Membangun Robot
Cara yang paling simpel dari paling mudah sebuah Transformers bisa lahir adalah dengan membangun robot lainnya. Dalam artinya membangun seperti yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diperlihatkan dalam musim pertama series Generation 1 yang tayang pada 1984. Kartunnya sendiri memperlihatkan bagaimana Autobots membangun Dinobots setelah mereka penasaran tentang dinosaurus yang ada di bumi.
Konsep Mistik
Konsep cerita Transformers kemudian berkembang menjadi lebih rumit saat mereka mulai memasuki era modern. Sebuah/seorang Transformers akan memerlukan masukan energi dari sebuah objek kuno yang sangat kuat untuk bisa hidup. Transformers pertama yang lahir dari cara ini adalah sang superkomputer, Vector Sigma. Cara ini kemudian digunakan oleh Megatron untuk menghidupkan Stunticons.
Dalam seri Beast Wars pada 1996, Transformers kemudian dijelaskan memiliki Sparks, yang mana Sparks adalah sebuah benda yang menjadi sumber kehidupan para Transformers yang berada di bagian dada mereka. Sama seperti jantung pada diri manusia. Kemudian ada sebuah subsequent retcons terjadi dimana Victor Sigma hidup dengan menggunakan Sparks milik Primus.
Baru pada seri Robots in Disguise yang tayang pada tahun 2000 dan Transformers: Animated yang tayang pada 2008, cerita origin para Transformers diperjelas meskipun konsep sparks dan protoforms tetap dipertahankan. Dalam series Animated, mereka juga memperkenalkan Allspark versi mereka sendiri, meskipun secara bentuk dan narasi lebih mirip dengan Matrix of Leadership dalam cerita komik dan kartun orisinalnya.
Kekuatan dari Allspark bisa mengubah teknologi yang ada di bumi menjadi Spark yang bisa menghidupkan para Transformers, meskipun para Transformers yang lahir nantinya memiliki kecerdasaran yang bervariasi seperti di filmnya. Kebanyakan para Tranformers yang muncul dalam cerita franchise ini berasal dari protoform sebelum kemudian mereka mendapatkan sparks mereka sendiri melalui cahaya Matrix Chamber.
Cerita dari seri Transformers: Prime memberikan versinya sendiri. Dalam versi series Prime, spark dari protoform bisa dihasilkan/diambil dari Well of Allsparks, yang tercipta akibat pembunuhan Solus Prime. Tubuh Solus Prime kemudian menyatu dengan inti Cybertron, seperti ketika Primus berhasil mengalahkan Unicron dan kemudian tubuhnya menyatu dengan Cybertron, dan para Transformers pun lahir.
Dalam cerita Transformers: Cyberverse, mereka memiliki versi cerita Allspark yang sama seperti film layar lebar. Megatron sendiri berencana untuk menggunakan Allspark tersebut untuk menciptakan pasukan Decepticons, yang kemudian hal tersebut menjadi alasan bagi Optimus Prime untuk mengirimkan Allspark tersebut ke bumi. Konsep dan juga ceritanya kembali digunakan dalam Transformers: War for Cybertron Trilogy – Siege.
Bertelur
Dalam film Transformers Revenge of the Fallen yang dirilis pada 2009, kita diperkenalkan oleh sebuah konsep baru yang cukup aneh dari para Transformers yaitu hathlings atau bertelur. Robot-robot kecil tersebut akan menetas dari cangkang sebelum kemudian tumbuh besar. Tidak dijelaskan bagaimana mereka bisa tumbuh menjadi seukuran para Transformers dan jika dilihat dari film dan juga concept art yang ada, sepertinya cara ini hanya berlaku pada Decepticons saja.
Kloning
Selain membangun Transformers, cara membuat Transformers yang masuk akal dan juga simpel lainnya adalah dengan cara melakukan kloning. Teknik ini juga sudah digunakan dalam series Generation 1. Dalam ceritanya Spark yang ada dalam tubuh para Transformers bisa terbelah menjadi dua bagian, baik secara disengaja atau melalui sebuah peristiwa yang tidak disengaja.