Dengan kabar bahwa game Cyberpunk 2077 akan menghadirkan fitur transaksi mikro, sebagian besar pemain mulai khawatir dengan keputusan CD Projekt Red yang akan mempengaruhi kepuasan pemain dalam memainkan gamenya. Padahal, game ini menjadi salah satu game yang paling dinantikan di tahun 2020 ini. Keputusan ini disampaikan pihak pengembang dalam sebuah acara CD Projekt Red conference call.

Dalam momen tersebut, pihak pengembang menjelaskan bahwa fitur transaksi mikro akan diterapkan dalam gamenya namun dengan cara yang “tidak akan membuat para pemain kesal” tapi justru “membuat (para pemain) senang”. Mengingat apa yang terjadi dengan fitur transaksi mikro dimana banyak para pemain yang justru dibuat kesulitan dan merasa “diperas”, wajar jika sebagian besar calon pemain game ini khawatir terhadap keputusan Projekt Red.

Sudah sejak lama fitur transaksi mikro membuat para fans sebal dan kesal. Idealnya, semua konten yang ada di dalam game bisa didapatkan dengan gratis dengan menyelesaikan berbagai tantangan. Adanya “biaya tambahan” mulai menjadi hal yang merusak pengalaman bermain secara multiplayer, khususnya dalam bermain secara daring.

Contoh kasus yang paling populer sampai saat ini adalah game Star Wars Battlefront II. Game tersebut banjir kritikan pedas dari para pemainnya akibat hampir sebagian besar karakter terkunci, dan baru bisa dimainkan ketika para pemain membayar dalam jumlah tertentu untuk membeli karakter tersebut atau pemain harus melakukan grinding yang memakan waktu sangat lama.

Kritik yang bertubi-tubi dari para pemain dan pihak lainnya membuat pengembang gamenya akhirnya menghapus sistem transaksi mikro tersebut. Namun, untuk kasus game Cyberpunk 2077 ini, permainan single-player tidak akan terpengaruh oleh adanya transaksi mikro. Menurut cuitan dari CD Projekt, sistem transaksi mikro ini hanya akan berlaku secara terbatas di mode multiplayer, dan akan berada di “proyek terpisah”. Sayangnya, belum diketahui apa maksud dari “proyek terpisah”, apakah artinya ada mode lainnya dalam game tersebut selain single dan multiplayer?

Sistem transaksi mikro memang sangat menyebalkan di satu sisi, tapi ada juga games yang memberikan pendekatan lain dari sistem transaksi mikro, sesuatu yang tidak membuat para pemain kesal dan jengkel. Counter-Strike: Global Offensive adalah contoh utama dari kasus ini. Meskipun gamenya banyak menghadirkan berbagai crates yang menawarkan berbagai benda-benda eksklusif, namun benda-benda tersebut hanya berupa “kosmetik” atau hanya untuk mempercantik senjata dan barang yang dimiliki, tidak memberikan pengaruh terhadap permainan kita.

Selain itu, para pemain tidak diwajibkan untuk terus membeli berbagai crates demi mendapatkan skin yang mereka inginkan. Mereka juga bisa membelinya langsung di Steam market. Bahkan, yang unik adalah para pemain bisa menjual kembali skin atau benda-benda eksklusif yang mereka miliki tersebut kepada pemain lain, tentunya demi meraih keuntungan.

Menariknya, meskipun harga dari kosmetik tersebut bisa mencapai ribuan Dollar, para pemainnya tidak pernah merasa keberatan dengan hal itu. Hal ini dikarenakan semuanya bersifat opsional, jika kita tidak ingin memilikinya dan menggunakannya maka kita tidak perlu membelinya, dan tidak akan berpengaruh juga terhadap permainan nanti.

Cyberpunk 2077 sepertinya akan melakukan pendekatan yang sama dengan CS:GO. CD Projekt sendiri sebenarnya berhasil membuat para fans penasaran dan terus tertarik terhadap sebuah game. Contoh yang paling nyata adalah game The Witcher 3: Wild Hunt. Meskipun para pemain sebelumnya harus membayar ekspansi gamenya, namun mereka akan mendapatkan berbagai barang-barang menarik secara gratis dan juga berbagai benda yang bisa diunduh secara gratis.

Mungkin CD Projekt sendiri sadar bahwa mereka sebelumnya sudah membuat keputusan yang sulit, dengan mengundur jadwal perilisan gamenya. Namun, hal ini semata-mata demi kesempurnaan game tersebut dan kepuasan para pemain. Jadi, fitur transaksi mikro tetap akan ditampilkan, namun dengan pendekatan yang lebih bersahabat. Sudah siap bermain gamenya, Geeks?

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.