Ben Afflek akan “kembali” sebagai Batman dalam film Justice League Zack Snyder’s Cut yang akan tayang pada 2021 mendatang di HBO Max. Namun, Ben akan benar-benar kembali sebagai Batman dalam film The Flash yang tayang pada 2022 mendatang. Film solo The Flash tersebut kini tengah bersiap untuk memulai produksi, setelah sebelumnya mereka sempat mengalami beberapa kali penundaan.

Film The Flash sendiri dikabarkan akan mengadaptasi cerita Flashpoint, dimana akan ada aspek multiverse yang coba untuk dihadirkan filmnya. Selain bisa menjadi “pelengkap” dalam cerita filmnya, kemunculan Ben Affleck sebagai Batman juga bisa menyelesaikan permasalahan yang selama ini menggantung.

The Flash Menyatukan DC Multiverse

Cerita Flashpoint sendiri menampilkan Barry Allen yang kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan nyawa ibunya. Tapi, apa yang dilakukan Barry justru mengacaukan semuanya. Meskipun filmnya akan mengadaptasi cerita populer ini, tapi filmnya tidak akan serta merta mengadaptasi cerita tersebut. Dikabarkan, Flash akan pergi mengunjungi “berbagai dimesi paralel” yang ada.

Seperti yang diungkapkan oleh Walter Hamada kemarin dalam DC FanDome, semuanya berada dalam satu multiverse yang sama. Dengan menggunakan konsep ini, DC bisa dengan bebas membuat cerita sendiri dari karakter yang mereka miliki. Namun, tentunya ada kemungkinan juga untuk kemudian melakukan crossover dengan cerita lain.

Dengan semuanya berada di satu multiverse yang sama, sehingga rasanya masuk akal jika kemudian filmnya berencana untuk menghadirkan berbagai versi Batman, seperti Batman versi Michael Keaton. Kemungkinan, The Flash akan bertemu dengan Batman versi Keaton dalam perjalanan pulang ke universenya. Dengan konsep yang sama seperti Crisis on Infinite Earths dalam Arrowverse, wajar jika kemudian akan muncul beberapa Batman dalam film solo The Flash ini.

Batman Versi Ben Affleck Akan Mati?

Dengan mengusung konsep multiverse dan juga realita alternatif, artinya kemungkinan untuk kemudian melakukan crossover sangatlah terbuka lebar. Dan tidak ada batasan cerita yang bisa diadaptasi. Meskipun begitu, DC dan Warner Bros tentunya akan tetap menjaga semuanya bisa “dicerna” dengan baik oleh para penonton kebanyakan.

Dengan kemunculan Keaton bersama Ben Affleck di film ini, serta beberapa aktor Batman lainnya, mungkin akan sedikit membuat bingung mereka yang belum terlalu mengenal konsep multiverse. karena itu, untuk menghindari kebingungan sepertinya DCEU akan mulai fokus pada Batman versi Robert Pattinson. Dan untuk membuat semuanya jelas, satu hal yang perlu dilakukan DCEU adalah “membunuh” Ben Affleck.

Dengan melakukan hal tersebut, selain memberikan Ben Affleck akhir yang lebih baik dan jelas, juga dari sisi cerita akan sangat membuat semuanya terasa sangat emosional. Andy Muschietti, sebagai sutradara, sudah membuat Barry Allen dan Bruce memiliki ingatan emosional yang mendalam. Kehilangan orang tua menjadi cara untuk menyatukan kedua karakter ini.

Dengan membunuh Batman versi Affleck di filmnya, The Flash tentu akan sangat kehilangan dan dia akan mencoba untuk mencari sosok yang bisa memiliki kesamaan emosional lainnya. WB tidak akan perlu terburu-buru untuk mencari pengganti Ben Affleck, dan bisa lebih fokus terhadap Pattinson dengan keberadaannya yang berbeda universe. Yang paling penting adalah Affleck bisa menyelesaikan ceritanya sebagai Batman dengan baik, juga sebagai mentor yang baik bagi Barry.

Membunuh Batman Bisa Menyelesaikan Cerita Ben Affleck

Ketika Affleck memerankan Batman dalam film BvS, dia menggambarkan sosoknya sebagai makhluk mengerikan, brutal, dan tidak kenal ampun terhadap siapapun khususnya para kriminal. Dia tidak terlalu peduli terhadap nyawa orang lain. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu dengan Superman. Versi lainnya dari Batman kemudian diperlihatkan dalam film Justice League, dimana dia menjadi penyelamat bumi dengan mengumpulkan para pahlawan hebat dari seluruh dunia.

Sayangnya, perubahan yang terjadi di Justice League tidak bisa diterima oleh para fans dan para pecinta film. Akibat hal tersebut baik Ben Affleck dan Batman, nasibnya tidak menentu. Tidak ada kejelasan mengenai cerita akhirnya. Dengan menghadirkan kematiannya di film The Flash, semuanya akan jelas. Terlepas dari film Justice League yang mendapatkan ulasan buruk, satu hal yang bisa dilihat dari filmnya adalah ketika Bruce merekrut Barry, dia seolah menempatkan posisinya sebagai seorang mentor bagi Barry.

Bruce mengajari Barry bagaimana caranya bertarung dan bagaimana caranya berpartisipasi dalam sebuah tim superhero. Dan sisi mentor inilah yang kemudian akan diperlihatkan, setidaknya sekali lagi oleh Ben Affleck, di film The Flash nanti. Setelah melewati masa gelap di film BvS dan berjuang bersama di Justice League, tiba saatnya Batman untuk kemudian mengukuhkan The Flash sebagai penerusnya.

Dengan kematian Bruce, Barry akan menghilangkan semua keraguannya sebagai seorang pahlawan dan menjadi sosok The Flash yang seutuhnya demi menghormati sang mentor. Jadi, kesimpulannya adalah ini bisa jadi cara menarik dan efektif bukan hanya untuk filmnya, tapi juga untuk sosok Ben Affleck.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.