Marvel Universe memang dipenuhi oleh berbagai superhero yang menarik dan juga para villain yang eksentrik. Tapi, Marvel juga memiliki pembunuh bayaran yang bertalenta dan penuh dengan kemampuan mengerikan. Mulai dari Bullseye, yang memiliki ketepatan 100% sampai Taskmaster yang memiliki kemampuan mengingat gerakan yang sangat detail. Ada banyak pilihan yang bisa ditampilkan dalam cerita.

Namun, jika kemudian ditanya siapa diantara para pembunuh bayaran tersebut yang paling baik, tidak ada jawaban lain selain sang antihero Elektra Natchios. Apakah Elektra benar-benar pembunuh paling hebat di Marvel? Pertama kali diperkenalkan dalam komik Daredevil #168 karya Frank Miller, Elektra merupakan seorang pembunuh internasional yang populer.

Dengan moralnya yang selalu berubah-rubah, membawanya bekerja sama dengan The Hand dan di sisi lainnya membawanya bekerja sama dengan Matt Murdock alias Daredevil. Berbeda dengan Matt, yang memiliki “superpower” Elektra tidak memiliki hal itu. Dia hanyalah seorang petarung yang sangat terlatih di universe Marvel. Hal inilah yang membuatnya menjadi bagian dari tim Thunderbolts juga Savage Avengers.

Karena kemampuan yang luar biasa dari Elektra pula yang membuat Elektra banyak melakukan misi yang tidak bisa dilakukan oleh sebagian besar pembunuh lainnya. Salah satu contoh kasusnya adalah the Blackhaw Incident, dimana dia membunuh ratusan agen SHIELD pada saat itu. Elektra pun kemudian disewa jasanya oleh the Kingpin sebagai pembunuh utamanya.

Namun, dalam komik Elektra #1 yang digarap oleh W. Haden Blackman dan Michael Del Mundo, Elektra sang pembunuh hebat diberikan misi yang tersulit yang pernah dia lakukan, yaitu memburu dan membunuh Cape Crow.

Cape Crow sendiri sebenarnya juga seorang pembunuh bayaran. Bedanya, dia membunuh seorang pembunuh bayaran dan kemudian mencuri kontraknya. Gerah dengan aksinya, Assassin Guild kemudian membuat pengumuman yang pada intinya memburu sosok Cape Crow. Momen tersebut membawa kita pada pertarungan empat lawan satu, yaitu Cape Crow melawan Sabretooth, Scalphunter, Taskmaster, dan Bullseye.

Sebenarnya ada hal menarik tentang Bullseye, dimana dia merupakan orang yang berhasil mengalahkan dan membunuh Elektra, bahkan sampai dua kali. Namun, saat berhadapan dengan Cape Crow, Bullseye nyatanya tidak bisa berbuat banyak. Dengan Cape Crow yang berhasil mengalahkan dua villain X-Men dan dua villain utama Marvel, bisa diartikan bahwa di masa keemasannya Cape Crow adalah pembunuh paling hebat di Marvel Universe.

Singkat cerita, Elektra berhasil menemukan keberadaan Cape Crow. Dalam pertarungan tersebut, Cape Crow kemudian mengungkapkan rahasianya menang dari berbagai orang. Dia memiliki kemampuan telepati level rendah, yang mana membuat dirinya bisa “menebak” gerakan selanjutnya dari musuh. Inilah kemampuan yang membuatnya bisa melampaui para villain.

Mengetahui hal itu, Elektra kemudian mulai mengosongkan pikirannya, dan lebih banyak menggunakan instingnya untuk kemudian bisa menang melawan Cape Crow. Pada akhirnya, kemudian terungkap bahwa sosok orang yang menyewa jasa Elektra adalah anak dari Cape Crow. Dan misinya sendiri adalah mencari keberadaanya.

Cape Crow sendiri mengakui bahwa dia sangat ingin berhenti dari dunia pembunuh, dan memulai hidup baru. Dan akhirnya Cape Crow, Elektra, dan anak Cape Crow bekerja sama untuk kemudian menghancurkan Assassin’s Guild dan menyerahkan titel pembunuh terhebat kepada Elektra.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.