Episode terakhir dari series Avatar: The Last Airbender ditutup sempurna dengan ditampilkannya sebuah pertarungan epik yang sangat jarang muncul dalam sebuah series anak-anak. Momen terakhir tersebut adalah pertarungan antara Aang dan raja api Ozai, yang sudah sejak musim perdana dinantikan oleh para fans. Selain demi mengalahkan negara api, ada hal pribadi dalam pertarungan Aang dan Ozai tersebut.

Pertarungannya tersebut diakhiri dengan kemenangan bagi Aang, meskipun beberapa saat sebelumnya Aang hampir saja kehilangan nyawanya. Dan di akhir ceritanya, Aang memilih untuk tidak mengakhiri nyawa dari Ozai melainkan dengan menghilangkan kemampuan apinya dengan penggunakan pengendalian energi. Cerita akhir ini tetap meninggalkan beberapa misteri beserta elemen lainnya bagi sebagian fans. Dan untuk membantu Geeks semua, berikut adalah penjelasan tentang cerita akhir The Last Airbender.

Bagaimana The Lion Turtle Membantu Aang Mengalahkan Ozai

Dengan pertarungan terakhir melawan negara api sudah semakin depat, Aang harus menghadapi dilema yang sangat berat apakah dia harus membunuh sang raja api Ozai atau tidak. Banyak tekanan memintanya untuk mengakhiri nyawanya, sebagai seorang pengendali angin yang cinta akan kedamaian Aang harus bergulat dengan keputusan tersebut.

Untuk mencari jawabannya, Aang kemudian pergi meninggalkan teman-temannya untuk sementara waktu. Dia pun kemudian pergi untuk menemui seekor Lion Turtle atau kura-kura singa raksasa, yang memberikannya sedikit petuah. “Hati yang bersih bisa menahan rasa benci yang muncul tanpa harus melukai atau terluka. Sejak dahulu kala, kegelapan sudah menjadi bagian dari kekosongan, tapi selalu ada untuk memurnikan cahaya.”

Setelah memberikan sedikit petuah, Lion Turtle kemudian memberikan kemampuan tambahan kepada Aang yaitu pengendalian energi dan meskipun Aang hampir saja membunuh Ozai ketika berada di form Avatar State, Aang berhasil menahan nafsunya tersebut. Dia lebih memilih untuk menggunakan kemampuan pengendalian energinya untuk menghilangkan pengendalian api dari diri Ozai.

Peran penting Lion Turtle di akhir seriesnya memberikan bukti bahwa sosok yang cinta damai seperti Aang sekalipun bisa saja lepas kendali. Namun, tentunya sebagai seorang yang cinta damai hatinya tidak akan tega untuk melakukan hal keji seperti mengakhiri nyawa Ozai. Pertarungan Aang dan Ozai bisa diibaratkan pertarungan kegelapan dan cahaya, dimana pada akhirnya Aang bisa menandingi kegelapan dari Ozai. Dengan melakukan hal ini, Aang sudah menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pembawa keseimbangan dan harmoni dunia.

Peran Penting Ibu Zuko

Ibunda Zuko, Ursa, juga memiliki peran penting dalam dalam hidup Zuko dan juga cerita seriesnya. Zuko mengetahui bahwa ibunya berkorban demi anaknya yang pada saat itu akan dieksekusi demi melancarkan usaha Ozai menjadi penerus raja api. Perselisihan antara Ursa dan Ozai membuat Ursa akhirnya diusir dari negara api.

Setelah kekalahan Ozai dari Aang, negara api kini dipimpin oleh Zuko. Kita melihat bagaimana Zuko mengunjungi ayahnya di penjara, dan bertanya tentang apa yang terjadi kepada ibunya. Namun, sayangnya tidak ada kejelasan tentang apa yang ditanyakan oleh Zuko tersebut. Meskipun seriesnya tidak memberikan kejelasan tentang kisah Ursa, dan tetap menjadikannya misteri, hal ini menjadi cerita lainnya dalam usaha Zuko untuk menjadi lebih baik.

Ketika Ursa muncul diusir dari negara api demi menyelamatkan Zuko, hidupnya berada dibawah pengaruh dari sang ayah Ozai, dan hal itu membuat Zuko rela melakukan apapun demi mendapatkan kembali cinta sang ayah setelah dia mengusirnya – termasuk menangkap Avatar. Tapi, beruntung Paman Iroh muncul di saat yang tepat dan menjadi penuntun Zuko kembali ke jalan yang benar. Cerita tentang Ursa dan aspek misteri lainnya kemudian diceritakan dan diungkapkan di komiknya.

Mengapa Menjadi Raja Api Membuat Azula Hilang Kendali?

Dibandingkan Zuko, memang Azula merupakan karakter yang unik dan jauh lebih kuat. Dia memiliki kemampuan di atas rata-rata. Dia memiliki pengendalian api biru, yang diprediksi jauh lebih dahsyat dan panas dibandingkan api biasa. Kemudian, di usianya yang masih muda juga dia sudah bisa ahli dalam teknik pengendalian petir.

Sayangnya, Azula memang sedikit gila terutama dalam masalah kekuasaan dan dominasi. Dia memiliki sifat untuk terus dipuji dan dihormati. Semuanya bukan tanpa sebab. Sejak masih kecil, Azula sudah menjadi anak kesayangan Ozai, dan juga kakeknya. Lain halnya dengan Zuko yang dianggap lambat dalam perkembangan kemampuan pengendalian apinya.

Namun, haus akan dominasi dan kekuasaan ini pula yang membuat Azula akhirnya jatuh dalam perangkapnya sendiri. Di cerita akhir seriesnya, sebelum Ozai bertarung melawan Aang, dia menasbihkan dirinya sebagai Phoenix King. Ozai memilih Azula sebagai pengganti dirinya dalam hal kekuasaan di negara api. Tapi, meskipun mimpinya untuk menjadi raja api akhirnya terwujud, hal ini justru membuatnya menjadi gila, apalagi setelah dia berhasil dikalahkan dan ditangkap oleh Katara.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.