Black Widow memang dikenal sebagai seorang agen mata-mata yang handal dan selalu melakukan yang terbaik agar misinya berhasil. Natasha bahkan rela berkhianat kepada calon suaminya sendiri – yang mana rasanya Natasha tidak benar-benar mencintainya – sampai rela membunuh orang yang tidak bersalah. Hal ini terjadi dalam seri komik Ultimate 2, dimana Natasha berkhianat kepada Iron Man.

Dalam realita alternatif Marvel tersebut, tim Avengers benar-benar harus mengalami masa yang sangat sulit. Mereka mungkin dulu adalah pahlawan yang dielu-elukan oleh masyarakat dunia setelah berhasil menyelamatkan dunia dari berbagai ancaman. Tapi, dalam universe Ultimates, para Avengers ini justru didera oleh berbagai skandal dan masalah yang membuat mereka hancur secara perlahan.

Dalam Ultimates 2 #9, diceritakan Hulk sudah dieksekusi mati, Thor dianggap memiliki mental yang tidak stabil, keluarga Hawkeye yang tewas dibunuh dengan Captain America  yang dijebak sebagai dalang dari pembunuhan tersebut, dan Hank Pym bekerja sama dengan seorang pengkhianat misterius yang mencoba untuk menghancurkan seluruh Avengers.

Dalam komik karya Mark Millar, Bryan Hitch, Paul Neary, dan Laura Martin ini juga diperlihatkan bagaimana Tony Stark dan Natasha Romanoff merupakan pasangan kekasih, yang sebentar lagi akan menyelenggarakan pernikahan mereka. Untuk menghibur Black Widow yang sedang sedih, Tony kemudian meminta butler pribadinya, Edwin Jarvis, untuk memasak makanan spesial khusus untuk Black Widow.

Tony pun kemudian kembali ke tempat tidur dan menolak untuk membicarakan mengenai pernikahan mereka. Black Widow juga meminta kepada Tony untuk tetap di tempat tidur, daripada harus pergi untuk pertemuan the Ultimates yang diadakan di Triskelion. Tony menuruti permintaan Black Widow tersebut, namun momen manis itu tidak berlangsung lama sampai kemudian muncul laporan bahwa kelompok Liberators menyerang Ulitmates – dan juga Pemerintah Amerika.

Didukung oleh pasukan darat dan para manusia super, Liberators akhirnya berhasil menghancurkan Triskelion dan merusak berbagai peralatan militer the Ultimates dan pasukan manusia super lainnya. Mendengar kabar tersebut, Tony ingin segera bergegas menuju Triseklion dan membantu para Ultimates. Tapi, kemudian Natasha mengakui semua perbuatannya, termasuk tentang pengkhianatannya.

Natasha mengancam Tony dengan pistol di kepalanya. Dan yang lebih mengerikan adalah Natasha juga membunuh Jarvis yang masuk ke dalam kamar mereka untuk membawakan masakan spesial untuk Natasha. Jarvis akhirnya tewas di depan mata Tony, dan Tony sendiri tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan Natasha. Menurut Natasha, Jarvis hanyalah orang yang berada di waktu dan tempat yang salah.

Setelah para Liberators mengumpulkan Ultimates yang tersisa, Natasha mengejek bagaimana kesedihan yang dirasa oleh Tony terlalu berlebihan. Namun, momen mengejutkan muncul ketika Tony mengungkapkan bahwa dia sudah mengetahui semua gerak-gerik Natasha. Dia juga tahu bahwa Natasha berpotensi akan mengkhianatinya.

Tony melumpuhkan Natasha dengan nanites yang ada di tubuhnya, yang sengaja Tony simpan di dalam kostum yang khusus dia buat untuk Natasha. Tony mengatakan bahwa selama ini dia diam-diam mengawasi gerak-gerik Natasha dan mengetahui tentang rencana jahat Natasha. Akhirnya Natasha pun tidak sadarkan diri, dan dengan mengesampingkan kesedihannya akan Jarvis, Tony kemudian bergegas pergi dengan kostum Iron Man.

Meskipun tim Ultimates akhirnya bisa menang melawan tim Liberators dan Natasha juga sudah mendapatkan ganjaran yang setimpal atas apa yang dia lakukan, kematian Jarvis membawa Tony menuju jurang kegelapan dan juga membawa Tony kembali ke penyakit lamanya, alkohol. Namun, akhirnya Tony berhasil melewati masa sedih tersebut dan mencari pengganti Jarvin, meskipun kemudian dia memanggil pelayan tersebut dengan Jarvis walaupun itu bukan namanya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.