Tony Stark merupakan sosok yang “berjasa” dalam pembuatan jagat sinematik Marvel. Film Iron Man yang dirilis pada 2008 lalu, menjadi gerbang awal dimulainya sebuah universe yang unik dan masif. Marvel Studios bisa dibilang sukses untuk mengembangkan karakter dari Tony Stark. Berawal dari sosok yang egois dan narsistik, Tony kemudian berakhir dengan sifat peduli terhadap orang lain.

Hal ini dibuktikan dengan bagaimana dia rela untuk mengorbankan nyawanya demi mengalahkan Thanos, dan menyelamatkan semua yang hilang akibat Decimation. Selama lebih dari satu dekade, Iron Man sudah berkali-kali berganti armor. Meskipun di MCU Tony sudah menggunakan armor terbaru, Mark 58, tapi ada juga armor Iron Man di komiknya yang belum sempat muncul di MCU. Apa saja?

Holographic Suit

Holographic Suit merupakan armor terbaru dari Iron Man, yang muncul dalam komik Iron Man 2020. Tony kembali muncul untuk bertarung melawan saudara lamanya, Arno Stark, yang saat ini memegang kendali Stark Industries dan juga menjadi sosok dibalik titel Iron Man. Untuk menghadapi Arno, Tony bersama Friday kemudian mempersiapkan armor baru.

Uniknya, armor terbaru dari Tony ini justru “tidak terlihat.” Tony seakan-akan tidak menggunakan armor apapun. Tapi, kita baru tahu jika Tony menggunakan armor jika ada kontak langsung dengan armor tersebut. Ketika Arno melancarkan serangan bertubi-tubi, barulah kita bisa melihat bentuk utuh dari armor Holographic milik Tony. Selain memberikan Tony rasa aman (karena orang tidak mengetahui ada armor yang melindungi tubuhnya), armor ini juga memiliki akses persenjataan yang tidak terbatas.

Endo-Sym Armor

Marvel Universe pernah mengalami sebuah era yang aneh, dalam cerita Axis. Sebuah mantra sihir mengakibatkan seluruh para pahlawan dan juga villain di Marvel Universe harus kehilangan axis atau poros tentang moral yang ada dalam dirinya. Semuanya menjadi berubah 180 derajat. Yang pada awalnya baik berubah menjadi jahat, begitu juga sebaliknya.

Tony sendiri berubah menjadi seorang lelaki tua playboy bilyuner, yang kemudian menjadi villain dalam cerita ini. Dengan penampilan barunya, Tony memutuskan untuk membangun sebuah armor khusus yang menjadi salah satu karya terbaiknya. Armor Endo-Sym ini lebih kuat dan stylish dibandingkan armor lainnya. Armor ini pada dasarnya merupakan armor simbiotik yang sitem penggeraknya menyatu dengan sistem syaraf Tony Stark.

Uru Armor

Ketika kakak dari Odin, the Serpent, muncul di Marvel Universe untuk mengklaim bahwa Midgard adalah miliknya, Tony dipaksa untuk membangun sebuah persenjataan yang lebih kuat yang memiliki kekuatan yang sama dengan para penduduk Asgard. Di Nidavellir, Tony bekerja sama dengan para kurcaci untuk membangun sebanyak mungkin senjata bagi para Avengers lainnya.

Ketika membangun armor Iron Man, Tony mencampurkan material uru ke armor Bleeding Edge miliknya. Seperti yang kita tahu, Uru merupakan material yang sama untuk membuat Stormbreaker dan Mjolnir. Armor Uru ini baru diperlihatkan dalam peristiwa Fear Itself mampu menghadapi sosok the Worthy, para pahlawan dan villain yang sudah bertransformasi menjadi sosok dewa kegelapan oleh the Serpent. Berkat adanya material uru, Tony bisa menggunakan teknik sihir di armornya. Setelah semua selesai, Tony memutuskan untuk mengembalikan armor uru tersebut ke Nidavellir.

Godbuster Armor

Armor Godbuster sendiri diciptakan dalam cerita Tony Stark: Iron Man sebuah seri komik yang ditulis oleh Dan Slott dan Valerio Schiti. Ketika Tony berada di dalam eScape, sebuah realita digital yang diciptakan oleh Stark Unlimited, Tony memutuskan untuk meninggalkan tubuhnya. Karena Tony menyadari bahwa dia terjebak di dunia tersebut, akhirnya Tony memutuskan untuk membangun armor yang akan menjadi jembatan antara dunianya dan dunia nyata. Tony kemudian membuat sebuah armor yang disebut Godbuster.

Dengan kecepatan untuk memproses ide ini sangalah cepat, pembangunan armor ini benar-benar sangat luar biasa. Tony yang kembali ke tubuh aslinya, kemudian mulai mewujudkan rancangan dari Godbuster dengan menggunakan printer 3D. Armor ini juga sengaja disiapkan untuk pertarungannya melawan the Controller.

Saking dahsyatnya teknologi di armor ini, ada beberapa bagian dari armor Godbuster yang tidak bisa dipahami oleh Tony. Setelah Tony menghancurkan armor ini agar tidak ada yang menyalahgunakannya, Arno justru menggunakan serpihannya untuk membangun armor Iron Man versinya.

Godkiller Armor

Pada awalnya, Godkiller armor sengaja dibuat oleh para entitas kosmik bernama Aspirants untuk menjadi senjata andalan mereka menghadapi Celestials. Dan nyatanya memang armor ini terbukti bisa menghabisi banyak Celestials. Setelah sempat tidak digunakan, Tony kemudian berhasil mengendalikan armor ini dan menggunakannya. Meskipun kemudian armor ini hilang di dimensi yang lain, Tony mengingat semua hal tentang Godkiller.

Akhirnya dia pun memutuskan untuk membangun Godkiller Armornya sendiri, yaitu Godkiller Mark II yang ditampilkan dalam komik Avengers karya Jason Aaron dan Ed McGuiness. Dalam ceritanya Dark Celestials kembali datang ke bumi untuk membalas dendam apa yang dilakukan oleh Avengers 1.000.000 B.C kepada mereka. Dengan ukuran armornya yang sama dengan para Celestials, Godkiller Mark II menjadi satu-satunya kekuatan yang bisa menandingi para Celestials.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.