Diperankan oleh aktor kenamaan Johnny Depp, sosok Jack Sparrow begitu fenomenal dalam franchise Pirates of the Caribbean. Bahkan, sosok Jack Sparrow selalu diidentikan dengan franchise ini. Namun, belakangan nasib dari Depp sebagai Jack Sparrow mulai tidak menentu setelah berbagai kabar kurang menyenangkan menimpa Depp. Kabar terbaru menyebutkan jika Depp tidak akan diikut sertakan dalam reboot franchise ini.

Dalam ceritanya, kapten Jack Sparrow sudah mengalami banyak petualangan yang menegangkan dan seru. Menghadapi berbagai kutukan, angkatan laut Inggris, pasukan bajak laut yang kekal abadi, menghadapi Kraken, dan masih banyak lainnya. Tapi, Jack Sparrow dikenal karena kepandaiannya untuk mengemudikan kapal. Dan berikut adalah deretan kapal yang pernah Jack Sparrow tumpangi.

The Barnacle

Setiap cerita hebat pasti diawali oleh sebuah awalan yang sederhana. Sama halnya dengan cerita hebat dari sosok Jack Sparrow yang memulai petualangannya sebagai seorang bajak laut dengan menjadi kapten di kapal the Barnacle. The Barnacle sendiri bukan kapal besar dan hebat, seperti yang biasa kita lihat dari seorang bajak laut. The Barnacle lebih mirip seperti kapal bagi para pemancing.

Meskipun begitu, ini menjadi kapal pertama yang membawa Jack dan krunya ke berbagai petualangan hebat dan besar. Kapal ini sendiri pertama kali muncul dalam buku novel resmi dari seri Pirates of the Carribean karya Rob Kidd. Setelah Jack hanya ditinggalkan oleh para krunya dan menyisakan dua orang kru, perlahan Jack mulai mendapatkan teman baru dan pengalaman yang tidak semua orang bisa alami. Bertemu dengan para duyung, menemukan kota tersembunyi, menghadapi seorang kapten yang bisa mengendalikan cuaca, dan tentunya mencari harta karun.

Jack pernah mengalami sesuatu yang luar biasa ketika dia memiliki Sword of Cortes, dimana kapal kecil The Barnacle bisa berubah menjadi sebuah kapal perang yang dahsyat. Dia kemudian mengganti namanya menjadi Grand Barnacle dan berhasil mengalahkan pasukan angkatan laut Inggris. Sayangnya, kapal ini harus hancur setelah ayah dari Jack, Edward Teague, menembakan meriam dan mengenai kapalnya.

The Fair Wind

Setelah bekerja menjadi bawahan untuk berbagai kapten bajak laut, termasuk sang ayah yaitu Teague, Jack kemudian menjadi “musuh” bagi para bajak laut. Tidak bisa berlayar sebagai kriminal, Jack kemudian mendaftar ke East India Trading Company, dimana disana pengalaman berlayarnya terus diasah. Jack juga terus mendapatkan promosi jabatan berkat kemampuan berlayarnya.

Jack kemudian berkesempatan untuk menjadi wakil kapten kapal dari salah satu kapal milik perusahaan yaitu Fair Wind. Kapten kapal ini sendiri adalah kapten Bainbridge. Meskipun hanya kapal dagang biasa, Fair Wind merupakan kapal laut berjenis brig-class yang kemampuannya tentu jauh lebih hebat dari Barnacle.

Jack kemudian menjadi kapten di kapal Fair Wind karena sang kapten harus tewas dalam serangan bajak laut. Dengan tugas sebagai kapten, dia berusaha untuk melindungi semua yang ada di Fair Wind. Dan berkat pengalamannya sebagai seorang bajak laut, dia berhasil memenangkan pertarungan melawan kelompok bajak laut Esmeralda yang menyerang Fair Wind. Akhirnya Jack berhasil membawa kapal Fair Wind ke tempat tujuan dalam keadaan utuh, dan berkat hal ini East India Trading Company mengangkatnya sebagai kapten dan memberikannya kapal sendiri.

Black Pearl

Kapal paling populer dalam cerita Pirates of the Caribbean, yang pada awalnya bernama Wicked Wench. Wicked Wench sendiri merupakan sebuah kapal kargo pada awalnya dan kapal ini dimiliki oleh East Trading Company. Jack sebenarnya sudah memiliki pengalaman yang panjang bersama kapal ini. Jack ikut membantu memenangkan pertarungan ketika kelompok bajak laut Salazar menyerang kapal ini. Dan Salazar sendiri berhasil dikalahkan oleh sosok Jack muda.

Setelah sempat berganti-ganti kapal, akhirnya Jack kembali “berkumpul” dengan kapal ini dan “kembali” menjadi kapten kapalnya. Jack merasakan hal yang sama seperti Barnacle ketika dia mengendalikan kapal ini, yaitu kebebasan. Jack berhasil kembali menolak hasrat dalam dirinya untuk kembali menjadi sosok bajak laut. Tapi, atasan dari Jack, Cutler Beckett, akhirnya memaksa Jack kembali menjadi seorang bajak laut setelah dia menolak perintah untuk menjadi kapten dari kapal para budak.

Beckett mencoba untuk menghancurkan Wicked Wench dan Jack pun berusaha untuk melindungi kapal tersebut, sekuat tenaganya. Sayangnya usaha Jack tidak membuahkan hasil. Kapal itu pun hancur dan tenggelam. Jack kemudian membuat perjanjian dengan Davy Jones, dengan syarat Wicked Wench bisa dikembalikan. Diberkahi oleh sihir dan berganti nama menjadi Black Pearl, kapal ini menjadi kapal paling kencang di seluruh lautan.

The HMS Interceptor

Dalam cerita The Curse of the Black Pearl, Jack Sparrow diperlihatkan harus kehilangan kapal kesayangannya dari sosok Hector Barbossa. Dan Jack melakukan apapun untuk bisa mendapatkan kapal kesayangannya itu kembali. Jack kemudian bekerja sama dengan Will Turner, yang mana kekasihnya, Elizabeth Swann, diculik oleh Barbossa.

Mereka berdua kemudian menyusun strategi untuk pergi dari pelabuhan dengan membajak salah satu kapal perang milik Inggris, HMS Interceptor. Kapal ini dikenal sebagai kapal paling cepat nomor dua setelah Black Pearl. Setelah berhasil dengan misinya, mereka berdua kemudian pergi ke Tortuga, dimana mereka mengadakan pertempuan para bajak laut, dengan bantuan dari krunya, Joshamee Gibbs.

Sayangnya, nasib dari kapal hebat ini harus hancur setelah pihak angkatan laut Inggris dikhianati oleh Barbossa dan juga Jack. Turner yang kemudian menjadi pengganti kapten kapal Flying Dutchman, bersama-sama dengan dengan Jack menghancurkan HMS Interceptor dari dua sisi.

The Dying Gull

Kapal kecil ini diperkenalkan dalam film Dead Men No Tales yang dirilis pada 2017 silam, dan kembali menjadi kapal pengganti bagi Jack yang harus juga kembali kehilangan Black Pearl karena terjebak di dalam botol Blackbeard. Jack kemudian menemukan sebuah bangkai kapal yang terbengkalai di pulau Saint Martin, dan kapal ini kemudian diberi nama Dying Gull.

Meskipun terlihat kotor dan tidak meyakinkan, Jack dan rekan barunya, Henry Turner, yang merupakan anak dari Will dan Elizabeth, akhirnya membuktikan bahwa kapal ini memang layak untuk melaut. Kapal ini juga ternyata memiliki keunggulan yang melebihi ekspektasi banyak orang. Dengan menumpangi the Gull, Jack, krunya, Henry, dan Catrina pergi berpetualang mencari Trident milik sang dewa laut, Poseidon.

Sayangnya petualangan mereka terganggu kedatangan Salazar, yang berusaha membalas dendam kepada Jack yang sudah mengurungnya di Devil’s Triangle. Dengan bantuan dari Barbossa, Salazar akhirnya berhasil mengambil alih Dying Gull. Namun, para krunya menolak keras untuk menjadi bagian dari rencana balas dendam Salazar. Sehingga Jack, Henry, dan Catrina kemudian terpaksa diusir dari kapal itu. Gibbs sempat menjadi kapten kapal Dying Gull, sebelum kemudian jabatannya diserahkan kepada Scrum dan kemudian pihak Inggris mendapatkan kapal itu.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.