Cedera Wajah

Cedera yang harus dialami oleh Joey Mercury bukan hanya mengakibatkannya harus mendapatkan jahitan, bagian tulang yang retak dan kehilangan banyak darah. Cedera ini juga membuat karirnya hancur. Setelah menjalani sanksi selama 30 hari, Mercury kembali bergabung dalam kelompok MNM, yaitu Mercury, Johnny Netro, dan Melina. Dalam sebuah pertandingan Armageddon pada 2006, tangga yang jatuh harus menimpa wajah Mercury.

Darah mengucur deras dari hidung Mercury dan dia terpaksa harus ditandu keluar ring akibat tidak sadarkan diri. Mercury sempat kembali dengan menggunakan pelindung wajah, tapi hal itu hanya bertahan selama sebulan saja sebelum kemudian WWE memecatnya. Entah apakah Mercury trauma, kurang percaya diri, atau ada hal lainnya, Mercury benar-benar berubah total pasca kejadian tersebut.

Cedera Tulang Punggung

Ketika bagian punggung dari Shawn Michael harus mengenai peti mati dalam pertandingan melawan The Undertaker pada 1998 lalu, momen itu benar-benar membuat Heart Break Kid hancur. Sebenarnya menghantam HBK dengan peti mati masuk dalam skrip, tapi sayangnya hal itu justru membuatnya berhenti bergulat sampai 2002. Berkat hal itu, HBK harus mengalami operasi memasukan pelat besi ke bagian tulang belakangnya.

Momen itu benar-benar menghancurkan masa keemasannya sebagai pegulat. Banyak fans yang menyayangkan peristiwa tersebut, dan berpendapat bahwa seharusnya Shawn Michael sudah bertarung melawan para pegulat klasik lainnya jika saja dia tidak cedera dan beristirahat selama lebih dari dua tahun.

Cedera Leher

Stone Cold Steve Austin memang bisa kembali bergulat tiga bulan setelah cedera parah lehernya tersebut, tapi cedera tersebut sudah membuat perubahan besar dalam hidupnya. Pada ajang SummerSlan 1997, Austin dan Owen Hart bertarung demi memperebutkan Intercontinental Championship yang dipegang oleh Owen. Owen kemudian melayangkan gerakan reverse piledriver yang membuat kepala Austin menyentuh ring.

Meskipun sudah menjalani berbagai operasi untuk membuat lehernya kembali normal, sayangnya hal itu tidak membantu. Lehernya dan lututnya yang sudah cedera parah memaksa Stone Cold akhinya pensiun. Anehnya, lima tahun sebelum peristiwa tersebut Setev Austin membuat Masahiro Chono mengalami cedera yang sama dengan gerakan yang sama.

Cedera Tulang  Leher

Menjadi seorang pegulat WWE terkadang bisa diartikan bahwa mereka harus siap untuk menghadapi berbagai macam resiko. Dan menjadi lumpuh menjadi salah satu konsekuensinya. Darren Drozdov mengalami salah satu cedera yang paling parah dalam sejarah WWE. Cedera tersebut bukan hanya menghancurkan karirnya, juga menghancurkan tubuhnya. Droz kini lumpuh akibat hal tersebut.

Pada pertandingan Droz menghadapi D’Lo Brown di tahun 1999, Brown berusaha untuk melakukan gerakan powerbomb yang justru berujung kengerian. Salah satu titik di atas ring yang basah menjadi alasan akibat hal tersebut. Ketika Brown akan melakukan powerbomb terhadap Droz, Brown terpeleset yang mengakibatkan Droz jatuh tidak sempurna pada bagian kepala. Akibatnya tulang bagian kepala dan lehernya patah. Droz memang bisa kembali menggerakan bagian atas tubuhnya tapi tidak dengan seluruh tubuhnya.

Terjatuh Dari Ketinggian

Jatuh dari atas ketinggian memang memiliki resiko kematian yang sangat besar. Mick Foley mungkin masih beruntung masih hidup, meskipun dia harus mengalami banyak sekali cedera di tubuhnya. Tapi, lain hanya dengan Owen Hart yang harus kehilangan nyawanya akibat terjatuh dari atas ketinggian. Kematian Owen Hart benar-benar menjadi pukulan yang sangat luar biasa bagi WWE dan seluruh fans.

Pada event Over the Edge di tahun 1999, Owen Hart seharusnya melakukan gerakan yang dramatis saat dia masuk untuk menghadapi The Godfather. Dia terbang dengan menggunakan alat bantu, yang ternyata malfungsi. Akibatnya Owen harus terjatuh dari ketinggian 50 kaki. Owen sempat memiliki kesempatan hidup dengan perawatan intesif, sebelum kemudian dia menghembuskan nafas terakhirnya.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.