Meskipun penggambaran Marvel Studios tentang sosok Thor Odinson menampilkan banyak aspek dari cerita orisional mitologi Nordik, tapi bukan hal yang asing jika kemudian para penulis filmnya memberikan beberapa elemen penting dari mitologi tersebut. Hal itu dilakukan demi menyesuaikan cerita yang akan ditampilkan di filmnya nanti dan berbagai kebutuhan lainnya. Berikut adalah berbagai perbedaan Thor versi mitologi asli dan Thor versi Marvel Studios.

Warna Rambut dan Janggut

Jika Geeks ditanya tentang penampilan sosok Thor, mungkin yang terlintas di pikiran kita adalah sosok tinggi besar, berotot, bermata biru, berambut pirang, mirip seperti ciri-ciri Chris Hemsworth. Tapi, sosok Thor dalam mitologi aslinya tidak bermata biru, tidak berambut pirang lurus yang diperlihatkan di komik atau filmnya.

Thor aslinya memiliki warna rambut dan janggut merah. Stan Lee dan Jack Kirby sempat memiliki ide untuk menghadirkan Thor mirip seperti aslinya, tapi kemudian mereka memutuskan untuk membuat desain Thor versi mereka sendiri. Dan Chris Hemsworth berhasi untuk menghidupkan karakter tersebut di MCU.

Loki Adalah Ayah Hela, Bukan Odin

Loki mungkin bukan sosok yang cocok untuk menjadi orang tua, tapi pada kenyataanya adalah Loki merupakan ayah dari banyak anak dalam mitologi Nordik. Salah satu anak dari Loki adalah Hela, sang dewi kematian. Dalam kepercayaan mereka, seseorang yang tewas di medan perang akan kemudian bangkit di Valhalla bersama dengan Odin.

Tapi, jika seseorang meninggal karena penyakit atau tua maka mereka akan menghabiskan keabadian di sebuah dunia yang dingin dan penuh es bersama Hela. Hal ini justru berbanding terbaik dengan apa yang diperlihatkan di film, dimana Hela merupakan anak dari Odin. Penampilan asli dari Hela juga tidak seperti yang diperankan oleh Cate Blanchett, melainkan setengah wajahnya sangat cantik dan setengah lainnya jelek.

Loki Tidak membantu Thor Saat Ragnarok

Dalam film Thor: Ragnarok, Loki akhirnya menebus kesalahan yang dia buat dengan menjadi lebih baik dan bertarung bersama Thor dalam pertarungan terakhir. Tapi, dalam cerita mitologi yang asli tentang Ragnarok, iblis yang ada dalam diri Loki yang menang dan dia kemudian memutuskan untuk beraliansi dengan para dewa lainnya.

Loki memilih bukan hanya bertarung melawan Thor, tapi juga memimpin pasukan mereka yang sudah mati untuk menyerang Asgard. Dalam film produksi Marvel, bukan Loki yang melakukan hal tersebut, tapi justru saudari dari Thor yang juga penguasa underworld, yaitu Hela. Selain itu, di film juga diperlihatkan bagaimana Hela menghancurkan Mjolnir milik Thor.

Loki Bukan Saudara Angkat Thor

Hubungan rumit antara Thor dan Loki merupakan elemen yang sangat penting, elemen utama dalam berbagai cerita Thor di berbagai filmnya. Jika bukan karena hubungan sulit dengan kakaknya, rasanya Loki tidak akan menyerang bumi, Avengers tidak akan pernah ada, dan kita tidak akan melihat bagaimana mengerikannya invasi alien.

Dalam cerita mitologi orisinalnya, Loki bukanlah adik angkat dari Thor. Loki sebenarnya merupakan saudara tiri dari Odin. Tapi, hubungan tersebut tentunya akan sangat rumit untuk dijelaskan di dalam filmnya, sehingga rasanya wajar jika kemudian para penulis film Thor kemudian merubah cerita tersebut.

Mjolnir Tidak Membiarkan Thor Terbang

Dalam filmnya, kita sering diperlihatkan bahwa Thor bisa terbang dengan menggunakan palu andalannya Mjolnir. Tapi, dalam cerita mitologi aslinya, Mjolnir tidak memiliki kemampuan untuk membuat Thor terbang. Kereta perang yang ditarik oleh dua domba, Toothgnasher dan Ttothgrinder, yang membuat Thor bisa terbang dimana kecepatannya sama seperti kilat. Tapi, tentunya hal tersebut terlalu rumit untuk ditampilkan di film. Sehingga Marvel sepertinya memutuskan untuk “menyederhanakan” hal tersebut dengan memberikan kemampuannya kepada Mjolnir.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.