Setelah menjadi misteri besar di kalangan para fans One Piece – bahkan satu minggu penuh jadi bahan diskusi hangat – akhirnya sosok Yamato pun diperlihatkan di chapter 984. Sebelumnya, Yamato muncul di chapter 983 dimana anak dari Kaido tersebut menyerang Ulti dan menyelamatkan nyawa dari Luffy. Dan sejak kemunculannya tersebut para fans mulai berspekulasi tentang siapa sosok Yamato.

Teori dan spekulasi yang paling banyak berkembang adalah Yamato merupakan Kozuki Oden yang menyamar atau Yamato memiliki koneksi dengan Kozuki Oden. Ada juga teori yang mengatakan bahwa Yamato adalah sosok Shiki yang menyamar. Tapi, ternyata semua teori dan spekulasi tersebut tidak terbukti. Satu hal yang terbukti dari spekulasi tersebut adalah adanya “koneksi” Yamato dengan Oden.

Koneksi disini adalah bukan berarti Yamato adalah anak atau memiliki hubungan darah dengan Oden, melainkan adanya kesamaan visi dan misi yang mereka miliki. Seperti yang dituturkan oleh Yamato sendiri, dia sangat terinspirasi dengan sosok Kozuki Oden. Dia bahkan hadir dalam pelaksanaan eksekusi yang dilakukan oleh ayahnya. Selain itu, Yamato juga bertekad untuk melanjutkan cita-cita Oden untuk membuka perbatasan Wano.

Ada hal menarik ketika Yamato mengatakan bahwa dia adalah fans berat Oden, yaitu pernyataan yang mengatakan “karena dia adalah pria maka aku juga adalah pria.” Yamato memang ternyata bukanlah anak laki-laki seperti yang dikatakan oleh Kaido, melainkan seorang perempuan. Yamato berusaha untuk terlihat tangguh seperti laki-laki. Tapi, yang membuat ini menarik adalah mengapa Kaido menganggap Yamato sebagai laki-laki?

Sampai saat ini kita memang belum mengetahui, siapa ibu dari Yamato. Banyak spekulasi menyebutkan bahwa Charlotte Linlin alias Big Mom adalah ibu dari Yamato. Bisa jadi benar, tapi bisa jadi juga salah. Kaido bukanlah sosok yang mementingkan cinta, dan juga dia bukanlah orang yang berambisi untuk memiliki banyak anak biologis seperti Linlin.

Satu hal yang disepakati bersama tentang kaido adalah dia merupakan sosok yang kuat. Seperti yang disebutkan dalam pembahasan sebelumnya, Kaido merupakan sosok yang selalu memiliki harapan atau ekspektasi lebih terhadap orang lain, terutama sosok anak-anak. Contohnya adalah Momonosuke. Kaido awalnya memiliki ekspektasi bahwa dia akan sekuat sang ayah.

Nyatanya, Momonosuke tidak seperti yang diperkirakan oleh Kaido. Bagaimana dengan Yamato? Bisa jadi ekspektasi tinggi ini juga diterapkan kepada anaknya. Kaido mungkin awalnya tidak mengharapkan sosok anak perempuan, karena kemungkinan Kaido menganggap jika perempuan tidak bisa memenuhi ekspektasinya. Oleh karena itu, ketika Yamato lahir, Kaido menganggapnya sebagai anak laki-laki.

Ada kemungkinan juga nama Yamato sendiri sebenarnya merupakan nama “paksaan” yang sengaja diberikan kepada anak perempuannya tersebut, karena Kaido pada awalnya berharap dia memiliki anak laki-laki. Ekspektasi tinggi ini diperlihatkan ketika Yamato mengatakan bahwa dia disiksa oleh sang ayah karena mengidolakan sosok Oden, yang notabene adalah musuhnya.

Ekspektasi tinggi ini juga kemungkinan yang membuat Kaido mengajarkan teknik ‘Thunder Bagua’ kepada Yamato. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Kaido memiliki harapan tinggi terhadap anaknya sehingga dia mengajarkan semua teknik yang dia miliki kepada Yamato. Tapi, nyatanya justru berbanding terbalik dimana Yamato malah mengidolakan musuh ayahnya. Lalu, apa yang akan terjadi kepada Luffy dan Yamato? Kita nantikan saja kelanjutan cerita di chapter selanjutnya ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.