Norman Osborn dan Green Goblin Adalah Dua Identitas Berbeda

Dalam film Spider-Man versi Sam Raimi, Green Goblin yang terinspirasi dari Spider-Man: The Animated Series tersebut menggambarkan sosok Norman Osborn yang menderita gangguan jiwa yaitu memiliki kepribadian ganda. Sosok “jahat” dalam diri Norman Osborn kemudian bewujud sebagai Green Goblin. Lain halnya dalam versi komik, Norman Osborn berubah menjadi gila akibat transformasinya menjadi Green Goblin.

Akibat hal tersebut akhirnya Green Goblin dan Norman Isborn menjadi sebuah kepribadian yang tinggal di tubuh yang sama. Perubahan ini bisa dipahami, karena kepribadian ganda akan lebih mudah untuk ditampilkan di layar. Hal ini juga menghasilkan sebuah momen yang fenomenal ketika Norman Osborn berbicara dengan dirinya yang lain di depan kaca.

Flash Thompson Tidak Berubah Dewasa

Eugene “Flash” Thompson adalah salah satu karakter pendukung di komik Spider-Man, dan pertama kali muncul di komik Amazing Fantasy #15. Flash muncul sebagai sosok stererotipikal karakter yang senang merundung karakter lainnya, dalam hal ini adalah Peter Parker. Tapi, di satu sisi Flash mengaku bahwa dia adalah penggemar nomor satu Spider-Man.

Flash sebenarnya tumbuh menjadi sosok yang dewasa bahkan dia berubah menjadi orang yang baik, dan berteman dengan Peter. Perkembangan karakter Flash ini tidak ditampilkan di filmnya, dimana  Flash kemudian menghilang dari kehidupan Peter setelah kejadian di sekolah.

Jaring Organik

Salah satu perubahan signifikan lainnya yang dilakukan oleh Raimi adalah kekuatan super dari Spider-Man. Dalam versi komik, Peter mengembangkan cairan jaring laba-laba dan membuat “Web-Shooters” untuk melengkapi kekuatan dari alter-egonya yaitu Spider-Man. Namun jaring laba-laba tersebut justru muncul begitu saja di pergelangan tangan dari Peter Parker dalam versi filmnya.

Ternyata perubahan yang pragmatis ini beralasan. Menurut Raimi, dia merasa bahwa Peter Parker tidak akan mampu untuk membuat sebuah web-shooter karena pada dasarnya dia adalah seorang remaja yang tidak memiliki uang alias miskin, terlepas dari sosoknya yang sangat pintar dan cerdas.

Lokasi Kematian Paman Ben

Kematian paman Ben benar-benar menjadi momen yang tragis dan dramatis, baik di versi komiknya maupun di versi filmnya. Tapi, situasi yang mengakibatkan kematian dari paman Ben sedikit berbeda di dua versi tersebut. Dalam Amazing Fantasy #15, Ben dibunuh di rumah ketika perampok menyatroni rumahnya. Sedangkan di film, dia sedang berada di mobil menunggu Peter kembali dari perpustakaan dan perampok membunuh paman Ben yang merebut mobilnya untuk kabur. Perubahan momen ini nyatanya berpengaruh besar kepada para penonton.

Mengapa Peter Tidak Menghentikan Seorang Perampok

Kita semua tahu mengapa Spider-Man memutuskan untuk menjadi pahlawan dan menyelamatkan nyawa orang lain, yaitu karena dia merasa gagal untuk menghentikan sosok penjahat yang sudah membunuh pamannya akibat arogansi yang dia miliki. Sejak saat itu, Peter bersumpah tidak akan melakukan hal tersebut lagi. Sebuah perbedaan yang jelas terjadi diantara kedua versi adalah alasan mengapa Peter tidak menghentikan usaha dari perampok tersebut.

Dalam Amazing Fantasy #15, Peter hanya tidak mau mengintervensi tugas dari polisi. Sedangkan di filmnya, Peter diperlihatkan ingin “membalas dendam” atas apa yang dilakukan oleh pihak promotor yang menolak untuk memberikan uang yang sudah dijanjikan di iklan. Perubahan yang terjadi ini memang dibutuhkan untuk keperluan visual, karena dengan begitu para penonton bisa ikut bersimpati kepada Peter.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.