Superman #188

Pada era 1966, sangat jarang sekali seorang superhero digambarkan tewas. Superman memang pada dasarnya kebal terhadap apapun, kecuali Kryptonite yang membuatnya lemah. Hal inilah yang biasanya juga diketahui oleh musuh Superman, dimana mereka selalu mencoba untuk mencari keberadaan Kryptonite dan menjalankan rencana mereka.

Dalam Superman #188, seorang villain bernama Zuniel dilatih untuk bisa menjadi pembunuh Superman. Untuk menyempurnakan latihannya, Zuniel menggunakan sebuah robot Superman yang bisa menirukan semua gerakan Superman asli. Zuniel merupakan orang pertama yang berhasil menghancurkan robot Superman, yang notabene robot tersebut memiliki kekuatan yang sama persis dengan Superman.

Zuniel kemudian diberikan kesempatan untuk pergi ke bumi dan bertarung melawan Superman yang asli. Hasilnya Zuniel berhasil membunuh Superman yang asli dengan menggunakan gelombang Kryptonite. Inilah momen pertama Superman diperlihatkan mati di komik.

Superman #75

Pada era 1992, DC Comics benar-benar menggemparkan seluruh pecinta komik. Bahkan, mereka juga berhasil membuat seluruh Amerika gempar atas kematian Superman. Kematian Superman yang ditampilkan pada Superman #75 ini benar-benar menghadirkan cerita kematian dari Superman. Dalam volume tersebut, diperlihatkan bahwa kelompok pahlawan Justice League of America tidak mampu menghadapi Doomsday yang menyerang Metropolis.

Mereka kemudian menghubungi Superman, yang akhirnya terlibat pertarungan brutal dan mengerikan. Dengan sisa-sisa tenaga dan bantuan dari Supergirl, Superman akhirnya berhasil mengalahkan Doomsday. Tapi, akibat hal tersebut Superman harus tewas. Dalam salah satu panel diperlihatkan kostum Superman yang hancur dan penuh darah

Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai The Death of Superman atau kematian Superman, dan menarik perhatian media mainstream seperti New York Times. Mereka bahkan menulis sebuah artikel tentang kematian Superman dan apa pengaruhnya terhadap budaya populer di Amerika. DC tetap membuat Superman tewas selama kurang lebih setahun, sebelum kemudian dia kembali muncul dengan tambahan kekuatan baru.

Justice League of America #145

Bagaimana jadinya jika tim pahlawan super menjadi target buruan seorang villain? Pada 1977, seorang villain bernama Count Crystal memiliki sebuah kekuatan super yang diperoleh dari sosok iblis bernama Azgore. Tapi kekuatan tersebut dapat dimiliki dengan satu syarat, yaitu Count harus menggunakan kekuatan yang sangat dahsyat tersebut untuk menghancurkan seluruh Justice League untuk selamanya. Jika dia gagal, Azgore akan mengambil jiwanya sebagai hukuman.

Yang tidak diduga adalah Count Crystal adalah ketika ia mendapat kekuatan tersebut, ia mampu untuk menghabisi seluruh Justice League. Tapi, kejadian aneh terjadi ketika Azgore mencoba untuk mengkonsumsi jiwa dari Superman. Azgore gagal untuk mengkonsumsi jiwa dari Superman. Azgore yang marah kemudian membunuh Count Crystal karena dianggap berkhianat. Setelah itu, Phantom Strange berhasil mengembalikan jiwa para anggota Justice League ke tubuh mereka masing-masing.

The Kingdom #1

Mark Waid dan Alex Ross menciptakan sebuah seri komik yang berjudul Kingdom come pada era 1990an, dimana seluruh pahlawan DC yang ada sudah beranjak tua dan mereka sudah tidak lagi dianggap sebagai pahlawan (sebagian bahkan ada yang sudah tewas). Pada 1999, seri yang menjadi sekuel bernama The Kingdom muncul dan menghadirkan bukan hanya satu kematian Superman, tapi seluruh versi Superman.

Dijelaskan dalam komik, sebuah kelompok yang sangat kuat bernama the Quintessence memberikan kekuatan kepada seseorang bernama William Matthews. Matthews memiliki kemampuan untuk bisa menyerap kekuatan dari orang yang sudah dia kalahkan. Matthews kemudian mengincar kekuatan Superman dan berhasil membunuhnya, yang membuat Matthews semakin kuat. Matthews kemudian pergi ke berbagai timeline untuk membunuh Superman di timeline tersebut, dan hal itu membuat Matthews terus semakin kuat.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.