Selama ini kita mengenal Godzilla sebagai kaiju atau monster yang berukuran sangat besar. Tapi, apakah Geeks pernah membayangkan bagaimana bentuk Godzilla sebelum terkena ledakan bom Atom? Sejak pertama kali diperkenalkan pada 1954 oleh perusahaan film asal Jepang, Toho, Godzilla mengalami beberapa perubahan cerita origin. Tapi, yang paling dikenang dan paling sering muncul adalah akibat adanya radiasi bom Atom.

Dengan banyaknya perubahan dan versi cerita origin dari Godzilla, para penggemar tentunya penasaran dengan “sosok asli” dari Godzilla sebelum monster tersebut bermutasi akibat radiasi bom Atom. Hal ini ternyata pernah diperlihatkan dalam salah satu film klasik produksi Toho, yaitu Godzilla vs. King Ghidorah, yang merupakan film ketiga di era Heisei.

Menariknya dalam film tersebut ada elemen perjalanan waktu yang digunakan, para penonton diajak pergi ke masa lalu Godzilla. Sebuah adegan di pulau Lagos pada 1944 memperlihatkan bahwa Godzilla dulunya merupakan seekor dinosaurus bernama Godzillasaurus. Dinosaurus tersebut menjadi pahlawan bagi sekelompok tentara Jepang, karena berhasil menyelamatkan mereka dari serangan Amerika dalam perang dunia kedua.

Godzillasaurus memiliki tinggi sekitar 40 kaki atau 4,3 meter, yang mana ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan seluruh Godzilla versi Toho. Meskipun secara ukuran lebih kecil dibanding Godzilla yang lain, bisa dibilang Godzillasaurus merupakan “leluhur” dari kaiju tersebut. Godzillasaurus memiliki tubuh lebih mirip dinosaurus dibandingkan Godzilla yang kita ketahui, dengan lengan yang pendek seperti T-Rex, dan juga wajah yang mirip dengan Godzilla versi 1990an.

Godzillasaurus tidak memiliki ujung runcing di sepanjang bagian belakangnya, yang menjadi ciri khas dari Godzilla. Dan seperti yang bisa kita duga, Godzillasaurus juga tidak kalah kuat dengan Godzilla yang sudah bermutasi. Terbukti dia mampu menghancurkan pasukan Amerika dengan menginjak dan mengalahkan mereka dengan ekornya. Sayangnya, dia tidak sekuat Godzilla yang sudah bermutasi, karena serangan roket, peluru, misil, menjadi kelemahan dari Godzillasaurus. Dia juga memiliki raungannya sendiri, dan tidak sama dengan raungan Godzilla.

Alasan mengapa Godzillasaurus memiliki kesamaan dengan T-Rex adalah karena memang desain awal Godzilla pada awalnya adalah T-Rex. Toho sempat mempertimbangkan desain seekor paus untuk film Godzilla vs. King Ghidorah, sebelum kemudian mereka memutuskan untuk mengadaptasi desain T-Rex.

Tapi, kemudian seiring berjalannya waktu, Toho memutuskan bahwa Godzilla harus memiliki desain orisinal daripada harus mengadaptasi spesies dinosaurus. Dan ternyata keputusan dari Toho tersebut terbukti tepat, dimana desain Godzilla saat ini lebih baik dan lebih gahar dibandingkan versi sebelumnya. Meskipun begitu, Godzillasaurus menambahkan cerita origin dari mitologi Godzilla yang menarik.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.