Sejak pertama kali diperkenalkan pada era 1980an, seri Predator sudah menghadirkan kengerian kepada para penonton dan juga menjadi sebuah franchise yang memiliki mitologi atau cerita yang luas. Karena cerita yang luas tersebut, mungkin banyak diantara para penonton yang tidak mengetahui tentang fakta-fakta spesies mereka, misalnya mengapa spesies mereka diberi nama Yautja.

Apa yang membuat film Predator menjadi film yang berbeda dengan film monster lainnya yang mendominasi di era 80 dan 90an adalah filmnya yang secara efektif bisa dianggap bersaing dengan berbagai film blockbuster dari dua genre sekaligus yaitu aksi dan horror. Contohnya di film pertamanya, yang memperlihatkan kepada kita bagaimana kengerian sosok Predator.

Makhluk yang muncul dalam franchise film Predator sering kali disebut sebagai Predators atau Hunters. Tapi, nama tersebut sebenarnya hanya nama sebutan yang diberikan oleh manusia karena mereka yang tidak bisa menjelaskan makhluk alien tersebut. Berbagai komik dan novel Predator memberikan kita perspektif dari sisi makhluk tersebut.

Akhirnya kita tahu bahwa spesies tersebut bernama Yautja. Istilah Yautja sendiri sebenarnya muncul pertama kali dalam Aliens vs. Predator: Prey, sebuah adaptasi novel dari seri komik Aliens vs. Predator. Novelnya sendiri menghadirkan banyak informasi kepada para pembacanya, misalnya di planet asalnya terdapat sebuah budaya Yautja yang sangat kompleks, mereka juga memiliki bahasa sendiri, dan mereka juga memiliki hirarki atau tangga kekuasaan.

Novel dan komik Predator juga memperkenalkan kepada para pembacanya sebuah spesies Predator lain bernama Hish-qu-Ten, yang memiliki penampilan mirip seperti spesies Yautja, kecuali mereka memiliki “Kill Gland,” yang pada dasarnya adalah sebuah mode penghancuran sendiri. Sayangnya, informasi tentang Hish-qu-Ten ini sangatlah terbatas.

Kita masih belum tahu apakah Hish-qu-Ten merupakan subspesies dari Yautja yang memiliki keunikan karena tinggal di lokasi geografis yang berbeda, atau merupakan spesies Yautja lainnya. Jadi, kesimpulannya adalah meskipun Yautja merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk spesies Predator, di beberapa material lainnya memperlihatkan bahwa para Predator nampaknya tidak begitu peduli dengan istilah Yautja tersebut.

Klan Widow (Widow Clan) bahkan merasa kebingungan dengan istilah tersebut ketika manusia memberikannya kepada mereka. Hal ini menunjukan bahwa adanya inkonsistensi istilah dan cerita dalam cerita novelnya. Hal ini juga bisa menjadi bukti lain yang mendukung bahwa sebenarnya istilah Yautja digunakan untuk menyebut salah satu ras dari Predator, dan bukan ras Predator secara keseluruhan.

Bisa jadi bahwa Widow Clan merupakan bagian dari ras Hish-qu-Ten, misalnya. Yang patut diacungi jempol dari seri Predator adalah mereka tidak menjelaskan secara berlebihan mengenai cerita origin dari Yautja/Predator itu sendiri. Mereka lebih memilih kepada para pembaca atau penonton untuk menyimpulkan semuanya. Sampai film, komik, atau novel baru Predator muncul dan menyanggahnya, istilah Yautja masih menjadi istilah yang pas untuk menjadi nama makhluk mengerikan ini.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.