Sebagai protagonis utama dari dua seri anime terpopuler di dunia, Goku dari cerita Dragon Ball dan Saitama dari cerita One-Punch Man, sering kali keduanya dibanding-bandingkan dalam masalah kekuatan. Banyak diantara fans yang mengira bahwa Goku akan menang dalam pertarungan melawan Saitama, dan begitu pula sebaliknya. Dibandingkan dengan Goku, Saitama mungkin lebih overpowered.

Hal ini tentunya sudah kita ketahui bersama, dimana Saitama mampu menghancurkan musuhnya hanya dengan satu kali pukulan saja. Selain itu, Saitama hampir tidak pernah kalah dalam pertarungan bahkan tubuhnya tidak pernah memiliki bekas luka sedikitpun. Lain halnya dengan Goku, dimana meskipun dia kuat tapi bisa meraskan bagaimana pahitnya kekalahan.

Terlepas dari hal itu, ketika Goku kalah dari musuhnya dia akan mempelajari hal baru yang bisa digunakan untuk mengalahkan musuhnya tersebut. Dan salah satu teknik terbaru yang bisa digunakan oleh Goku untuk mengalahkan Saitama adalah Ultra Instinct. Teknik ini pertama kali diperkenalkan dalam seri Dragon Ball super.

Goku menyerap energi dari teknik bola semangat yang gagal untuk dilemparkan, saat dia bertarung melawan Jiren dalam Tournament of Power. Ternyata penyerapan energi yang dilakukan oleh Goku tersebut sudah menghancurkan berbagai batasan yang ada di dalam dirinya, dan Goku pun bisa menggunakan kekuatan seorang dewa berkat hal ini.

Pada awalnya, Goku merasa kesulitan untuk mengendalikan teknik baru itu. Tapi, di akhir turnamen akhirnya Goku mampu menguasai sepenuhnya dari teknik Ultra Instinct. Meskipun masih belum diketahui secara pasti apakah kekuatan dari Ultra Instinct memang bisa mengalahkan Saitama, atau bahkan hanya sekedar melukainya, tapi satu hal yang bisa menjadi keuntungan adalah rekfleks bertahan Goku akan meningkat dengan tajam dimana dia bisa menghindari serangan mematikan apapun.

Dengan kemampuan Ultra Instinct ini, Goku pernah berhasil mengalahkan Super Saiyan Kefla dalam turnamen tersebut. Meskipun di animenya Goku mengalami kesulitan untuk mengakses kembali kemampuan tersebut, di manganya Goku memiliki jalan cerita yang lain. Setelah berhasil dikalahkan oleh Moro, Goku mulai berlatih dibawah pengawasan Merus demi bisa mengalahkan Moro dan para tahanan lainnya yang Moro bebaskan.

Goku kemudian berhasil untuk mengakses Ultra Instinct, tapi belum bisa menguasainya secara penuh. Selain itu, dia hanya bisa mengaksesnya selama beberapa menit akibat tenaga yang dibutuhkan untuk mengakses kekuatannya sangatlah besar. Goku bisa memanfaatkan celah selama beberapa menit ini untuk menghajar Saitama, yang kemudian ditutup dengan serangan Kamehame.

Berbeda dengan Goku, Saitama mendapatkan seluruh kekuatannya hanya dengan melakukan gerakan rutin seperti joging, push-ups, sit-ups, dan sebagainya. Yang menjadi kunci dalam setiap serangan Saitama adalah pukulan yang dia layangkan. Selama Goku bisa menghindari serangan Saitama, Goku tidak akan mengalami luka atau kekalahan yang parah.

Dibandingkan dengan Saitama, Goku memiliki kemampuan dalam hal kemampuan bela diri dan juga hal lainnya dalam pertarungan. Dengan menggunakan kelebihan tersebut, Goku sudah berada di atas angin. Jika pertarungan antara Goku dan Saitama ini terjadi, bisa dipastikan akan menjadi pertarungan raksasa dua karakter anime populer. Jadi, kalian mendukung siapa Geeks?

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.