Untuk saat ini, film Tenet masih menjadi film yang mempertahankan jadwal rilis mereka yaitu pada tanggal 17 Juli, dengan harapan filmnya akan menjadi film besar pertama yang dapat disaksikan setelah bioskop kembali dibuka. Namun seiring dekatnya bulan Juli, masih belum jelas apakah seluruh bioskop di dunia akan segera beroperasi. Besarnya jumlah bioskop yang dibuka menjadi penentu jadwal rilis Tenet, apakah akan diundur atau tidak.

Menurut Deadline, para pemilik bioskop meminta agar film Wonder Woman 1984 diundur dari Agustus ke Desember, jika Tenet harus diundur. Jadi sederhananya, jadwal perilisan Wonder Woman 1984 akan bergantung pada jadwal perilisan Tenet garapan Christopher Nolan.

Deadline mengatakan jika Warner Bros (selaku pihak studio film Tenet) membutuhkan minimal 80% bioskop di seluruh dunia yang dibuka agar Tenet mendapatkan keuntungan. Biaya produksi Tenet sendiri memang sangat besar dengan menelan biaya 200 juta dollar, tidak termasuk biaya pemasaran.

Warner Bros tentu mengharapkan Tenet mendapatkan keuntungan besar, dan mereka butuh pasar utama mereka seperti New York, San Francisco, dan Los Angeles. Ketiga tempat tersebut biasanya memperoleh 25% dari total pendapatan di box office. Tetapi jika melihat Los Angeles dan kota lainnya yang masih akan di lockdown sampai akhir bulan Juli, sangat kecil kemungkinan Warner Bros bisa mendapatkan keuntungan jika tetap merilis Tenet pada 17 Juli.

Penundaan Tenet tentunya akan memiliki efek domino yang mirip dengan yang terjadi pada bulan Maret, ketika No Time to Die diundur hingga November. Setelah No Time to Die diumumkan diundur, banyak film yang mengikuti jejaknya. Efek domino dari film Tenet tentu akan berimbas kepada Wonder Woman 1984 yang sama-sama digarap oleh Warner Bros. Tapi Wonder Woman 1984 mendapatkan keuntungan jika rilis bulan Desember, karena tidak ada film Star Wars yang tiba akhir tahun ini.

Restu
https://www.greenscene.co.id/author/restuprawira/