Star Wars merupakan sebuah franchise yang tidak pernah berhenti untuk menghadirkan berbagai pertempuran seru yang terjadi di luar angkasa. Dalam cerita Star Wars, peperangan atau pertempuran memang menjadi sesuatu yang tidak mungkin terelakan. Masing-masing perang tersebut berpengaruh terhadap apa yang terjadi di kemudian hari. Hal ini juga wajar karena “perang” menjadi bagian dari judulnya. Berikut adalah berbagai pertempuran penting dalam franchise Star Wars.
Pertempuran Jakku
Jakku merupakan sebuah planet dimana kita diperkenalkan dengan sosok Jedi baru yang hebat, Rey. Pertempuran yang terjadi di planety ini menjadi penanda atas berakhirnya kekuasaan dari Galactic Empire, dan merupakan pertempuran terakhir dari Galactic Civil War. Pertempuran ini terjadi satu tahun setelah pertarungan Endor. Dalam pertempuran Jakku, New Republic harus bertempur dengan pasukan militer Imperial yang tersisa.
Tapi, nyatanya pengetahuan tersebut tidak terlalu dibutuhkan karena kekuatan dari pasukan pemberontak terbukti terlalu kuat bagi pasukan militer Empire. Kapten dari kapal Inflictor akhirnya memutuskan untuk menabrakan pesawatnya ke planet itu. Beruntung, Kyrell berhasil menghentikannya dan dia pun ditahan oleh pihak Republic.
Penyerangan Ke Star Killer Base
Peristiwa ini menjadi akhir dalam cerita Star Wars: The Force Awakens. Pertempuran ini melibatkan dua faksi yaitu First Order dan Resistance. Pertempuran ini sendiri terjadi tiga puluh tahun setelah Battle of Endor. Pertempuran ini sebagian besar terjadi di udara. TIE Fighters saling bertempur dengan pesawat T-70 X-Wings yang menjadi andalan pasukan pemberontak.
Pertempuran Scarif
Pertempuran Scarif muncul dalam film Rogue One: A Star Wars Story. Pertempuran ini menjadi pertempuran besar pertama Galactic Civil War, dan menjadi titik awal pertempuran besar diantara aliansi untuk mengembalikan kejayaan Republic dan juga Galactic Empire. Pertempuran tersebut akhirnya dimenangkan oleh pihak aliansi berkat usaha yang dilakukan oleh Jyn Erso, Cassian Andor dan yang lainnya.
Tanpa disadari, Darth Vader ternyata mengejar Death Star yang diambil pasukan pemberontak dengan pesawat Death Star miliknya sendiri, the Devastator. Setelahnya, kita kemudian mulai menuju akhir film Rogue One dan perkenalan film A New Hope. Darth Vader berhasil menghancurkan pasukan pemberontak demi mendapatkan kembali Death Star. Sayangnya, hal itu tidak menghentikan pasukan pemberontak untuk menjalan rencana mereka yaitu pergi ke Tantative IV. Laser yang menghancurkan markas di Scarif juga membuat Jyn Erso berserta mereka yang tersisa harus tewas.
Pertempuran Yavin
Pertempuran ini menjadi sebuah kemenangan besar bagi piham Rebels, yang menjadi hasil dari apa yang sebelumnya terjadi di Rogue One yaitu mencuri pesawar Death Star. Pertempuran Yavin merupakan pertempuran besar pertama yang dihadirkan dalam film Star Wars, dan pertempuran ini tetap menjadi salah satu yang terbesar. Para pasukan pemberontak berhasil menganalisis rencana yang Leia dapatkan, dan mereka kemudian mengungkapkan kelemahan Death Star: sebuah sistem pembuangan panas kecil yang terhubung ke reaktor utama.
Pertempuran Coruscant
Pertempuran ini menjadi konflik pembuka dalam film Revenge of the Sith. Pertempuran ini bisa dibilang merupakan salah satu pertempuran yang paling epik yang ada dalam sejarah Star Wars. Pertempuran ini menjadi memorable karena dalam peristiwa ini sekali lagi membuktikan bahwa Palpatine merupakan otak atau dalang dari berbagai pertempuran yang ada.
BACA JUGA: Titan Misterius Ini Akan Hadir di Kong vs Godzilla?
Anakin kemudian ditugaskan untuk membunuh Dooku atas perintah dari Chancellor, dan hal itu dilakukan untuk membuktikan kalau dia merupakan penerus yang tepat untuk Palpatine. Obi-Wan dan Anakin akhirnya bertarung melawan Palpatine, dan hal itu membuat Grievous takut. Akhirnya Kenobi ditugaskan untuk mencari keberadaan Grievous, yang membuat Palpatine bisa dengan mudah menghasut anakin.