Bisa dibilang Jean Grey merupakan salah satu anggota X-Men terkuat. Ketika Charles Xavier pertama kali mengumpulkan para X-Men, dia memasukan dua mutan dengan level kekuatan omega dalam tim tersebut yaitu Jean Grey dan Iceman. Level omega sendiri merupakan level tertinggi dari para mutan, yang artinya kekuatannya lebih kuat dari para mutan pada umumnya. Tapi, bagaimana sebenarnya kekuatan dari Jean Grey bekerja?

Berbicara mengenai kekuatan Jean Grey, buat sebagian orang yang merupakan fans X-Men dari awal tentunya bingung dengan Jean Grey. Ketika Stan Lee pertama kali menciptakan karakter Jean Grey, Lee memfokuskan kekuatan Jean pada telekinesis, dan kemampuan telepatinya kemudian ditambahkan. Dalam hal kemampuan, telekinesis Jean Grey justru lebih kuat dibandingkan telepatinya. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi dengan Jean Grey?

Akhir Dari Jean Grey, Awal Dari Phoenix Force

Masalah utamanya adalah Jean Grey menjadi host atau inang bagi kekuatan kosmik terbesar, Phoenix Force. Dengan adanya tambahan kekuatan tersebut, sulit untuk mengukur sampai sejauh mana kekuatan dari Jean Grey yang sebenarnya dan dimana peran Phoenix Force. Masalah ini menjadi topik utama dalam komik New X-Men yang ditulis oleh Grant Morrison.

Morrison mencoba untuk menjelaskan hubungan Jean Grey dengan Phoenix Force dengan mengadapi konsep teologi “apotheosis.” Secara harfiah, “apotheosis” merupakan momen dimana seorang manusia menghilangkan sisi manusianya dan menjadi dewa.  Di zaman kuno, konsep ini sering kali dikaitkan dengan para penguasa seperti Firaun dari Mesir, yang percaya bahwa seseorang akan menjadi dewa ketika mereka duduk di kursi singgasana.

Konsep ini juga sebenarnya diadaptasi di wilayah barat dan Eropa pada tahun 1960an, dan hal inilah yang selalu membuat Grant Morrison kagum sehingga dia aplikasikan dalam cerita New X-Men miliknya. Morrison memberikan sinyal kalau Jean Grey memang selalu terhubung dengan Phoenix Force, bahkan sempat ada momen dimana Jean Grey benar-benar berubah menjadi salah satu makhluk kosmi tersebut.

Jadi, ada kemungkinan besar setiap kali dia melakukan kemampuan telekinesisnya, dia sebenarnya menggunakan kemampuan dari Phoenix Force. Tapi, dalam miniseri Phoenix: Resurrection Jean memutuskan untuk tidak lagi menggunakan kekuatan Phoenix Force dan lebih menggunakan kekuatannya dan memulai hidup baru.

Logikanya, artinya kekuatan telekinesis dari Jean Grey akan berkurang. Tapi, dalam komik X-Men: Red yang menghadirkan cerita baru dari Jean Grey memperlihatkan jika kekuatan telekinesisnya tidak terpengaruh dengan Phoenix Force alias kekuatan telekinesisnya masih tetap luar biasa. Jadi, bagaimana kekuatan telekinses Jean saat ini, tanpa adanya Phoenix Force? Dan mengapa dia tidak dianggap sebagai mutan dengan kekuatan telekinsesis level omega?

Kemampuan Telekinesis Terhubung Ke Telepatinya

Jawaban dari pertanyaan di atas bisa jadi terjawab dalam cerita “The Trial of Jean Grey” yang ditulis oleh Brian Bendis. Dalam ceritanya, Bendis menghadirkan Jean Grey versi All-New X-Men yaitu Jean Grey versi remaja yang berasal dari timelinenya sendiri yang kemudian ditarik ke timeline saat ini di Marvel Universe. Jean hidup dibawah bayang-bayang dirinya versi masa depan, termasuk cerita tentang Dark Phoenix, dan kemudian ditangkap oleh kerajaan Shi’ar akibat pembunuhan massal.

Jean Grey menghadirkan kemampuan telekinesis terbesarnya yang pernah dia lakukan, dan mengalahkan Gladiator. Seorang pengguna telepati dari kerajan Shi’ar, Oracle, kemudian menjelaskan kepada Jean kalau dia menggunakan kemampuan telekinesis dan telepati secara bersamaan: kemampuan telepatinya dilakukan dengan menarik seluruh energi psychic di area tersebut dan dialirkan kepada dirinya, dan dia kemudian mengekspresikan atau mengeluarkan kemampuan tersebut melalui kekuatan telekinesis.

Berdasarkan hal itu, Bendis sepertinya berusaha untuk memperluas kemampuan dari Jean Grey, tapi hal ini juga bisa menjadi jawaban tentang kekuatan Jean Grey yang selama ini menjadi misteri. Jean bisa memiliki kemampuan telekinesis dikarenakan dia menggunakan kemampuan telepati: rahasianya adalah dia mengambil energi yang ada di sekitarnya untuk kemudian dia gunakan melalui kemampuan telekinesisnya.

Hal ini bisa menjelaskan ketidak konsistenan kekuatan yang diperlihatkan oleh Jean Grey dalam setiap cerita, karena tentunya secara natural gak selalu ada kekuatan psychic besar di sekitarnya. Teori ini juga bisa menjelaskan kenapa Jean Grey gak bisa dianggap sebagai mutan level omega untuk telekinesis dan telepati. Kemampuan telepatinya mungkin sangat dahsyat, tapi kemampuan telekinesisnya terbatas.

Ketika dia ada di sebuah lingkungan yang tepat, misalnya di  Krakoa yang penuh dengan energi psychic, tentunya Jean Grey bisa berada di puncak kekuatannya. Lain halnya jika dia berada di sebuah tempat atau wilayah yang tidak terlalu banyak energi psychic, dimana mungkin kemampuan terbaiknya gak akan dia perlihatkan.

Jadi, Jean Grey bisa “berguna” jika musuh yang dihadapi adalah sama-sama pengguna telekinesis dan telepati, karena kekuatan psychicnya sangatlah besar. Jean bisa memanfaat energinya untuk mengalahkan mereka. Tapi, mungkin di masa depan akan ada penjelasan lebih detail tentang kekuatan dari Jean Grey, apakah dia memang akan selalu mengandalkan kemampuan energi psychic di sekitarnya atau tidak.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.